A paper one

4.9K 180 0
                                    

Pagi cerah
Suara ayam sahut menyahut membangunkan gadis belia yg sedang pulas pulasnya tidur, tiba tiba

"pagiii yaaa lalalalala lisaaa lalallala lisaa lalaala lisaa yayay horey horey lalala.... "pekik jin sambil bernyanyi nyaring dan memainkan pancinya

 "pekik jin sambil bernyanyi nyaring dan memainkan pancinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kira kira begitu mukanya

Lisa langsung bangun dan melemparkan bantalnya "brisiiiiikkkk jin tomangggg".

"lu...kira ini jam berapa, neng manis?, lu katanya ketos terpilih! satu satunya yg tak terbantahkan!!.. gimana ceritanya mereka milih lu!!! Kayanya kesambet mereka.. Ngaku lu... hilihh kalau gw kaga mau dah milih ketos ke lu... Eh kecebong anyut!! Mau kemana lu!! Dasar adek durhaka.... "

Lisa langsung masuk kamar mandi, menutup telinganya... Karena jin terus berceloteh tanpa jeda "benar-benar emakable" gumam lisa dalam batinnya.

.
.

Dibawah keluarga mereka sudah duduk dan sarapan, terlihat dua orang laki-laki yang sedang menikmati kopi dan telur gulung ala mak jin.. lisa turun dengan tergesa-gesa dan langsung menyambar bekal dan pergi tidak ikut sarapan. Jin dan ayahnya hanya berdecak dan menggeleng kepala.
.
.

Disekolah

"Wahhh itu ketos baru"

"Lalalisa aku padamu"

"Uhhh berbie hidup"

"Imposible"

"punya gw"

"istri gw"

Sorak sorai Siswa - Siswi mengiringi jalan lalisa ke kelas, lisa membungkuk dan tersenyum kikuk kepada siswa-siswi School Of Perfect Seoul . Yang biasa di kenal dengan SOPs

Seperti nama nya, sekolah yang berdiri dari tahun 1985 itu adalah salah satu sekolah ter elit yang ada di belahan kota Seoul . Di SOPs bukan hanya memberikat fasilitas pendidikan formal tapi juga informal, dimana terdapat beberapa Eskul untuk mewadahi bakat siswa-siswi mereka.

Lisa merasa lega karena dia sedang berjalan di tempat sepi, sehingga dia tidak harus memasang senyum . Ah.. Bukan maksud lisa tidak tulus, hanya saja ia sedikit kewalahan. Lisa juga butuh mengistirahatkan pipinya yg tertahan kaku membentuk senyuman.

Saat lisa ingin menuju ke anak tangga, tanpa sengaja dia memergoki rivalnya (jungkook) lagi ditembak di koridor kelas "lima puluh" celetuk lisa sambil berlalu.

Dikelas dia langsung duduk dan membaca bukunya, mereview pelajaran terlebih dahulu sebelum guru datang kekelas.

Jungkook dengan wajah malas duduk ditempatnya tepat di depan lisa, dengan menghempaskan tubuhnya begitu saja. Membuat kursinya berderit, dia mendengus berkali kali.

Fokus lisa tiba-tiba teralihkan ke arah jungkook yang sedang gelisah, entah apa yang ada dipikiran jungkook saat ini. Alih - alih pergi dari sana untuk membaca buku, Lisa malah menoyor kepalan Jungkook dari belakang

A Paper [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang