Lisa mengerjapkan matanya, saat cahaya memasuki rentina nya. Saat ini Lisa sedikit berguling ke arah nakas dan melihat jam lewat ponselnya, entah kenapa Lisa melakukannya. Padahal di dinding kamar Lisa ada Jam dinding yang bisa Ia Lihat langsung, mendapatkan tulisan 06.50 membuat Lisa membelalakan mata.
Ia berjalan menuruni tangga, dengan mengecek kesekitar. Ia mencari Jin tomang yang biasanya sudah memborbardir Lisa, karena masih pulas dalam tidurnya. "dimana Jin? ". Tanya Lisa saat melihat sosok ahjuma yang sedang berada di dapur.
"ah tuan Jin sedang ada urusan, katanya mengerjakan proyek untuk tugasnya". Jawab ahjuma yang biasa di panggil seo hyun.
Lisa mengangguk, pantas kemarin Jin tidak datang saat BC. Lisa mengambil sandwich yang ada di atas meja dapur
"jatah sarapanmu, sudah bibi siapkan di kotak makan. Non". Ujar ahjuma yang masih sibuk mencuci piring.
"ah.. Nee- Gumawo?! ". Lisa mengambil kotak yang berisikan beberapa sanwich itu kemudian berlari keluar, menuju ayahnya yang akan bekerja. "appa... Tunggu, bisakah kau antarkan aku terlebih dahulu? Aku sudah sangat telah jika memakai Bus". Mata Lisa membulat membentuk Puppy eyes.
"ayo masuk". Kata laki-laki paruh baya itu "sudah? ". Tanya nya kepada Lisa yang sudah duduk mnis di sampingnya.
Lisa tersenyum manis saat sudah berhasil memasang setbeltnya, mereka berdua sudah sampai didepan gerbang SOPs. Lisa mengecup pipi laki-laki itu singkat, dan langsung berlari menuju gerbang SOPs yang akan tertutup beberapa detik lagi.
Ayah Lisa memperhatikan anak nya yang sedang merayu satpam sekolah, Ia terkekeh melihat anak gadis nya tumbuh besar.
"Lihatlah yeobo.. Dia sangat cantik sepertimu". Kemudian Ia mengulas senyum "ah.. Na neun bogoshipoyo.. Jeongmalll bogoshipoyo yeobo.. ". Tanpa sadar Ia menitihkan air mata, kemudian segera menghapus dan memacu kendarannya. Ia lupa akan pergi bekerja.
.
.
🐥🐥🐥Lisa berlari sangat kencang, sampai Lisa tak mendengar suara yang memanggil namanya. Sungguh Lisa sedang berkomat-kamit saat ini, pasalnya hari ini adalah jadwal kelas jin wo ssaem, yang sangat kaku.
Lisa terengah-engah saat pintu kelasnya terlihat tertutup, apa mungkin sudah masuk? . Padahal pintu gerbang baru saja ditutup, setidaknya biasanya akan ada waktu setengah jam sebelum guru masuk ke kelas. Tapi Lisa memikirkan sifat gurunya itu, dan menghela nafas pasrah.
Lisa mengetuk pintu pelan, Ia pasrah jika harus mennggung akibatnya. Setidaknya lebih baik menanggung hukuman, dari pada Lisa bolos ketinggalan pelajaran.
Lisa mengernyitkan dahinya, saat tak ada jawaban sarkas milik Jin wo ssaem. Lisa memberanikan diri membuka kelas, dan membeo saat tak ada siappun di kelas.
Lisa masih mengumpulkan pikiran-pikiran, yang berkelebat masuk ke imajinasinya.
"Lis?? ". Suara rendah dan bernada heran itu membuyarkan lamunan Lisa.
Lisa berbalik, dan mendapati Jaehyun yang sedang menatap Lisa penuh tanya.
"Jae? Kemana anak yang lain? Kenapa kau memakai training? Dimana Jin Wo ssaem? ". Lisa menderet pertanyaan tanpa cela
Jaehyun memundurkan kepalanya "bukankah kemarin malam digrup sudah di umumkan? Seulgi memberitahu kita bahwa jadwal Jinwo ssaem dan Song Ssaem ditukar? ".
Lisa membelalakan matanya, sorot mata Lisa penuh mengingat bahwa. Lisa langsung tertidur saat pulang, karena terlalu lelah. Dia mengusak mukanya dan berlari menuju lantai atas, Ia akan menghampiri Rose untuk meminjam baju.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Paper [END]
FanfictionKehidupan masa sekolah yang menyenangkan, harus terbalut dengan sebuah bayangan trauma masa Lalu Lalisa. Sebuah tangan, yang akan menghangatkan setiap detak jantung Lisa. Seorang Jeon Jungkook, pemuda tampan dan pintar. Yang harus berjuang, untuk me...