"Lis... " suara lirih itu kembali terdengar dari seorang Namja di depan Lisa.
"hmm? " Lisa menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari buku pintarnya.
"Besok gue mau berhenti jadi Leader Basket, "
Lisa kaget, dia baru saja mencerna perkataan Jungkook "secepat itu? "
Jungkook mengangguk mantap, "gue udah pernah bilang kan mau ikut akselerasi, dan mau ambil jalur beasiswa harvard"
Lisa ingat saat hari dimana, Lisa pulang bersama Jungkook
Flasback on
"Lis, kalau gua pacaran gimana ya? " ujar jungkook seraya melihat jalanan yang lengang
Mendapatkan pertanyaan barusan, Lisa kebingungan sendiri. "ya itu terserah lu kook, lu dari dulu yang selalu main logika.. Semoga ada ketulusan hati Lu, saat mengiyakan salah satu dari mereka"
Jungkook hanya menunduk "hah" Ia menghela nafas kasar "kayanya ngga dulu, gua harus masuk Harvard . . . dan masih bnyak urusan yang ingin gua lakuin" dia melihat Lisa yang sedari tadi menyimak perkataanya "bukankan Orang yang selalu berfikir akan susah mendapatkan kekasih? "
"Kookie, Lakuin apa yang ingin lu lakuin.. Jangan berat melangkah untuk sesuatu yang masih kau Andaikan" entah sejak kapan Rival itu menjadi sepasang sahabat
Jungkook tersenyum melihat Lisa yang menurutnya sangat bijak "kamu ngga ikut akselerasi? Atau ikut beasiswa? "
Lisa menggeleng "bagi gue masa SMA itu masa menyenangkan, gue tidak mau menjualnya dengan waktu" mendengar itu Jungkook tersenyum dan terlihat ada kekecewaan disana.
"heumm... Arraseo!, besok beneran ngga ikut ke acara ST, ahh padahal gua kangen waktu kita ikut debat"
Lisa tertawa nyaring "mic drop!! " dua kata itu membuat mereka masuk ke masa lalu saat berdebat hebat dengan anak SRais
"muka nya lucu banget, dia saking keselnya udah kehabisan kata-kata langsung banting buku terus, mic drop!!! " ujar jungkook dengan menirukan suara Namja yang dulu bertarung debat.
Lisa tertawa lagi "lu bisa ngga ngalahin tim basket mereka" katanya ada anak pindahan dari Jepang ya? "
"bisa lah, kecil itu mah"
Lisa tersenyum "kalau lu menang, gua bakalan kasih lu nasi kotak"
"okeh, nasi kotak super delight ya" jawab jungkook antusias
"kecil, ambil aja yang lu mau kook"
Mereka berjalan dengan candaan -candaan ala remaja, sesekali Jungkook menjitak kepala Lisa. Tapi kemudian mereka kejar-kejaran
Flashback end
"oh ok, jadi lu udah mulai les-les dan jadwal tambahan? " Lisa bertanya untuk memastikan
"iya, aku udah ambil beberapa les" Jungkook melihat buku yang dipegang lisa "buku apa itu? "
"ini buku pintar" kata lisa dengan bangganya
Jungkook mengernyit dan mengulang perkataan Lisa, dengan nada bertanya "Buku pintar? "
Lisa mengangguk mantap "setiap ada hal yang gua rasa sangat penting, gua tulis disini"
"bukannya itu diary? "
Lisa tertawa dan menggeleng "gua udah ngga nulis buku Diary, ini buku catatan biasa.. Hal-hal yg gua akan lakukan, planing sekarang atau nanti"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Paper [END]
FanfictionKehidupan masa sekolah yang menyenangkan, harus terbalut dengan sebuah bayangan trauma masa Lalu Lalisa. Sebuah tangan, yang akan menghangatkan setiap detak jantung Lisa. Seorang Jeon Jungkook, pemuda tampan dan pintar. Yang harus berjuang, untuk me...