Sebagian diriku melupakanmu
tapi kehilanganmu..
Bukanlah inginkuThe Truth...
(Im lost my memory about You... ).
.
.Sepasang adik kakak itu masih terhanyut dalam ingtan mereka, mereka tak menyadari kehadiran Lisa yang terpatung di depan pintu kamar itu.
Jantungnya memompa terlalu cepat, wajahnya yang pucat pasih. Lisa berdiri memandangi selang infu, air infus menetes sesuai ritme detik. Ingatan 6 tahun memaksa masuk, meski hanya sekelebat tak jelas.
"eummm.. U.. Unnie...". Seru Lisa saat tak ada pergerakan kedua sosok itu, "Sepertinya, aku harus pulang... Ini sudah Jam 8 malam".
Jungkook dan Jenny menengok kearah Lisa, wajah Jenny yang berkaca-kaca tak mampu melihat presepsi Lisa dengan Jelas. "baiklah Lis, Jung antarkan Lisa".
"ahh tidak.. Tidak.., "sergah Lisa "sepertinya aku pulang pakai taksi saja". Lisa menaruh roti yang 2 Jam lalu Ia beli di atas meja tamu, "Jaga baik-baik, Unnie ku Jung.. ".
"Lis, kamu baik-baik saja? ". Ujar Jungkook setelah menela'ah setiap inci wajah Lisa.
"iya, aku baik.. Unnie kalau kau lapar, maknlah roti itu". Lisa menunduk dan keluar dari ruang itu dengan tenang, ia takut mengganggu wanita yang tengah terlelap.
Jungkook hanya menatap punggung Lisa, Jujur Ia khawatir padanya.
Setelah kakinya berjarak sekitar 10 cm, dari ruangan yang baru ia singgahi. Lisa mempercepat jalannya, kemudian berlari kecil.. Dan berlari.
Semakin lama di rumah sakit, semakin Ia merasa tersiksa. Saat itu yang ada difikirannya adalah, menghirup udara luar. Karena Lisa tak menyukai bau rumah sakit, yang penuh bau obat.
Lisa menghirup udara dengan rakus, sesaat ia baru saja berhasil keluar dari rumah sakit itu. Lisa merogoh kantongnya, Ia lupa. Lisa menghabiskan Uang yang Ia bawa. Untuk membayar Taksi, tadi siang. Lisa pun lupa membawa tasnya, karena panik.
Entah bagaimana caranya, Lisa hnya ingin secepatnya pergi dari sana. Ia terduduk lemas didepan pelataran rumah sakit, Ia mengecek handphone nya. Menekan tombol call, pada kontak bertuliskan. "EmakJin"
"ada apa? ". Suara dari seberang itu terdengar penuh tekanan.
"Jin, jemput aku". Lisa tak punya tenaga untuk berdebat, suaranya sedikit lelah.
"dimana kamu? ". Nada nya berganti penuh dengan kekhawatiran, sesaat ia mendengar adiknya.
"J'Hospital". Singkatnya
Tanpa basa-basi Jin langsung berdiri, dan menyeret tangan Jisoo. Nafsu makan Jin hilang seketika mendengar adiknya berada di rumah sakit.
Baru saja satu langkah keluar dari restoran Chiken langganan, langkah Jin terhenti saat ada seseorang yang meneriakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Paper [END]
FanfictionKehidupan masa sekolah yang menyenangkan, harus terbalut dengan sebuah bayangan trauma masa Lalu Lalisa. Sebuah tangan, yang akan menghangatkan setiap detak jantung Lisa. Seorang Jeon Jungkook, pemuda tampan dan pintar. Yang harus berjuang, untuk me...