My Apology

899 75 0
                                    


Kebodohanku adalah mengabaikanmu...


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


A Paper (My Apology......)

Satu hari setelah perkemahan, SOPs terlihat lengang. Tak bnyak siswa yang datang kesekolah, hanya siswa tertentu yang masih terlihat dilapangan bahkan diruang osis. Lisa mengutak-utik laptopnya, terlihat banyak sekali data yang harus ia cek.

Tzuyu menghampiri Lisa dan memberikannya satu kotak susu "minumlah, itu dari fans mu".

"fans?? ". Lisa mengulang kata dengan bertanya.

"ya, sebenarnya bnyak yang menitipkan untukmu,.. Makanya ruangan osis penuh makanan". Tzuyu tertawa ringan.

Lisa tak mempedulikan Tzuyu, dia lebih peduli pada file-filenya. "Tzu.., kau sudah membut laporan Persop? ".

Gadis itu hanya menunjukan deretan giginya "miann.. " Tzuyu membuka laptopnya, saat mendapatkan tatapan tajam sang KETOS.

.....

Saat ini sang KETOS sedang berjalan-jalan keliling sekolahan, Ia ingin menyegarkan sedikit fikirannya.

"hikss.. ".

Satu isakan itu membuat Lisa terjangkit seketika, hati Lisa berdebar-debar. Di hari yang cerah, suara itu memecahkan kecerahan hari Lisa.

"Hikss..  Hikss.. ". Tangisan itu semakin kuat, meski tak terdengar terlalu kencang. Lisa semakin penasaran saat samar-samar mendengar suara yang Lisa hafal.

"eomaa.... ".

Lisa mencari sumber suara, ia menatap lamat-lamat saat sosok yang Ia cari adalah seseorang yang benar-benar ada difikirannya. Lisa berlari menghampiri gadis yang sedang tersungkur

"Unniee!!! Astaga Unnieee... Kenapa??? ". Pekik Lisa menghampiri Jenny, ya itu adalah Jenny.

"Lisa yaa.... Help me..., eommaa... ". Suara itu terdengar bergetar perih, gadis itu tak merasakan kakinya yang lecet karena terjatuh menabrak kerikil.

Anggaplah Lisa adalah orang bodoh saat ini, Lisa tergagap melihat Jenny menangis. "unniee... Ibumu? Kenapa dengan Ibumu? ".

"antarkan ku ke rumah sakit Jeon, Lisaa ya... ".

Tanpa pikir panjang Lisa memapah dan menghentikan taksi di pinggir jlan, Ia memperhatikan Jenny yang masih menangis dan gelisah.

A Paper [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang