Like Wings and Sun

848 66 0
                                    

Entah kapan kita memulai?
Kemarin?
Hari kemarin sebelumnya?
Atau Lebih lama dari yg kita tau....





Wings and Sun  (Like Wings and Sun, We Sings and Run

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wings and Sun 
(Like Wings and Sun, We Sings and Run...)



Entah sudah berapa hari, Lisa mendapatkan mimpi-mimpi anehnya. Saat ini Ia terpejam dan melihat sosok dirinya yang sedang tersengal-sengal dan berjalan membungkuk, Lisa baru saja keluar dari Rumah sakit. Sudah sekitar 2 tahun Lisa berhenti berkonsultasi pada dokter Hye Kyo, baru saja Ia menginjakan kakinya di Rumah sakit. Bau obat itu menyeruak ke indera penciumannya, badannya sedikit goyah. Keringat bercucuran, Lisa sudah pucat pasih. Ia memakai maskernya untuk menutup bau itu, tapi alih-alih berhasil. Lorong kosong rumah sakit membuat kulitnya dingin dan bulu kuduknya berdiri.

Lisa mengurungkan Niatnya, dan kembali berjalan keluar rumah sakit itu. Entah sudah berapa kali lisa memuntahkan Isi perutnya, karena pening dikepalanya. Tak ada yang tersisa, sampai muntahan ke 10 Lisa hanya terlihat air dan liurnya. 

Mukanya menengadah ke atas, Ia ingin menghentikan mual itu. Rambut yang dikuncir kuda, sudah acak-acakan. Muka pucat itu tertutup Poni sang gadis, Ia berjalan menunduk.

"Itu gadis brengsek yang ku ceritakan, Honey!!! ". Pekik manja gadis dari kejauhan, terlihat disana ada segerombolan anak geng dan ketuanya.

Ketua itu adalah pacar sang gadis yang baru saja meneriaki Lisa, dengan kata Brengsek. Ketua geng SMP tetangga sekolah Lisa itu, mengusap surai panjang kekasihnya. Dan berjalan menghampiri Lisa, yang berjalan terhuyung tak menghiraukan kegaduhan itu.

"heiii manis". Ucap salah satu gerombolan geng itu.

"apa kau tak bisa melihatnya? Mana ada gadis manis mau mempermalukanku!! ". Sahut gadis kekasih ketuanya itu.

"apa yang dia lakukan padamu? ". Tanya ketua gengnya, geng itu sudah melingkari Lisa yang masih mengumpulkan sisa tenaga.

Jangan Lagi!.  Mungkin saat ini di fikiran Lisa adalah ketakutan akan Bulliying yang pernah Ia rasakan sebelumnya.

Para geng SMP itu, masih asik mempermainkan Lisa. Rambut Lisa dijambak, ditampar oleh gadis berambut pendek sebahu. Gadis itu menatap Lisa nyalang, dan menyunggingkan senyumnya puas. Lisa mendapatkan Luka lebam diwajahnya.

Disana terlihat ada sepuluh anak termasuk Lisa, dan anak laki-laki yang sedang menyandarkan dirinya di tembok lorong gang sempit. Ia merokok dan wajahnya menatap lurus, acuh dan tak mau ikut serta dalam gengnya. Ia sudah biasa melihat gengnya melakukan Bulliying, meskipun Ia tak ikut serta. Tetap saja kehadirannya adalah masalah.

Lisa dilempar, Ia menjerit saat kakinya merasa kebas. Tak ada air mata yang umumnya keluar saat merasakan kesakitan, Lisa hanya memegang kakinya yang berdarah.

Pria itu tersentak dari lamunanya saat Tangan Lisa, meraih clana Jeans Robeknya yang panjang. Mata Pria itu mencoba menatap mata Lisa yang tertutup poni, bibir Lisa terlihat pucat pasih. Saat Lisa merangkak dan meraih tangan pria itu, entah mengapa. Hati pria itu berdesir dang ngilu.

A Paper [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang