PSH~18

2.6K 130 3
                                    


Aku ingin kamu selamanya seperti ini
Seperti setangkai mawar yang indah tanpa durinya yang tajam

~PSH~

Raja beserta ketiga temannya memasuki kantin,mereka mengedarkan pandangannya untuk mencari tempat yang nyaman. Setelah menemukan,mereka pun melangkah mendekat. Namun lain halnya dengan Raja yang malah melangkah mendekati meja tempat Ratu dan dua sahabatnya makan.

" Ratu! " ,panggil Raja.

Ratu sontak menoleh mendapati Raja yang berdiri disampingnya dan memanggilnya. " Iya,kenapa Ja? "

" Pulang sekolah nanti kerumah gue lagi yah! " ,pinta Raja.

Ratu menautkan kedua alisnya. " Mau ngapain? Kan Raja udah sembuh? "

Senyum yang tadinya merekah,kini berubah datar. Raja langsung duduk disamping Ratu dengan wajah setengah kesal.

" Lo tau? Semenjak tiga hari kemaren lo sering kerumah gue,gue jadi betah dirumah. Gue jadi ngerasain lagi rasanya sebuah rumah " ,ucap Raja lirih yang hanya dapat didengar oleh Ratu.

Ratu menghela nafas sejenak kemudian tersenyum. " Iyah,nanti Ratu ke rumah Raja "

Senyum Raja kembali merekah mendengar jawaban Ratu yang menuruti kemauannya. " Oke "

Raja bangkit berdiri dan melangkah pergi mendekati tempat teman-temannya berada setelah mengacak lembut puncak kepala Ratu.

Sepeninggalan Raja,Pangeran dan Zahra yang sedari tadi menonton masih ternganga melihatnya.

" Sumpah demi apa? Itu Raja? " ,tanya Zahra.

" Si Raja kesurupan apa? " ,tanya Pangeran.

Ratu hanya terkekeh melihat keterkejutan kedua sahabatnya itu yang memang selalu berlebihan dengan hal-hal yang menyangkut tentang Raja.

Sementara di tempat lain tepatnya ditempat Raja dan teman-temannya makan terjadi kehebohan setelah menyaksikan aksi Raja dan Ratu. Namun terkecuali Farel yang hanya terdiam membisu dengan berbagai pemikiran.

" Gue harus cepet bertindak! " ,batin Farel kesal.

~PSH~

Saat ini dikelas Ratu sedang belajar tenang pelajaran Sastra Indonesia oleh Bu Siska. Terlihat Bu Siska didepan tengah menjelaskan tentang merangkai sebuah kalimat dengan berbagai kata kiasan.

Semua siswa siswi kelas XI Bahasa1 juga sepertinya sangat fokus memperhatikan penjelasan sang guru. Namun lain halnya dengan Ratu yang sedang terlihat bad mood. Ia hanya diam melamun dengan pikiran kemana-mana.

Zahra sahabatnya sekaligus teman sebangkunya pun menyadari bahwa Ratu tak memperhatikan. " Lo kenapa? " ,tanyanya berbisik.

Ratu menoleh pada Zahra. " Lagi bad mood " ,lirih Ratu jujur.

Zahra menghela nafas sejenak. " Yaudah mending lo izin ke toilet gih, cuci muka! " ,saran Zahra dan diangguki Ratu.

" Bu! " ,panggil Ratu mengacungkan tangan kanannya.

Bu Siska menoleh pada Ratu. " Iya Ratu,kenapa? "

" Ratu izin ke toilet yah! Mau cuci muka " ,ujar Ratu jujur.

Bu Siska tersenyum mendengarkan penuturan jujur murid kesayangannya itu. " Iya gih sana! Kalo kamu bad mood gitu kan jadi gak fokus,jadi mending cuci muka biar seger " ,sarannya yang memang mengetahui sedari tadi Ratu tak memperhatikan dengan baik.

Ratu tersenyum kikuk mengetahui bahwa gurunya itu mengetahui gelagatnya sedari tadi. " Permisi Bu! " ,pamit Ratu yang kemudian melangkah pergi keluar dari kelas.

Pelangi Setelah Hujan ( COMPLETE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang