PSH~21

3K 130 0
                                    


Ternyata memang cuma kamu yang bisa buat hati aku ngerasa tenang,Dewa!

~PSH~

Sepulang sekolah Ratu langsung pergi ke rumah sakit tempat Dewa nya dirawat. Ia merasa bersalah karna sudah lama tak pernah mengunjungi kekasihnya itu.

Seperti biasa,Ratu datang selalu membawa bunga. Bunga mawar yang selalu Dewa beri untuknya dulu.

Kata Dewa,jangan hidup seperti bunga mawar! Karna dibalik indahnya bunga mawar terdapat duri yang akan menyakiti siapapun yang mengenainya.

Ratu sangat menyukai bunga mawar. Karna melihat bunga mawar itu menggambarkan dirinya dimasa lalu. Dan berkat dirinya dimasa lalu ia bisa bertemu dengan Dewanya. Jadi bunga mawar adalah lambang cinta tersendiri bagi Ratu.

Setelah meletakan bunga yang ia bawa diatas nakas,Ratu kemudian duduk disamping Dewa seperti biasa. Ia meraih tangan Dewa dan mencium punggung tangannya.

" Dewa,Ratu minta maaf! "

~PSH~

Raja tengah berada di balkon kamarnya. Ia memandang langit sore yang menyemburkan warna senja yang begitu indah.

Beberapa hari yang lalu,seseorang berkata padanya. Katanya,hiduplah seperti senja! Karna meskipun senja hanya jadi keindahan sesaat,tapi begitu banyak orang yang menyukainya.

Raja tersenyum mengingatnya. Mengingat seorang perempuan yang selalu bersamanya disaat-saat dia tengah sakit. Entahlah,ia merasa rindu.

" Ratu! Ternyata lo bener-bener gak dateng hari ini " ,lirihnya kecewa.

~PSH~

Ratu menghabiskan waktunya dikamar rawat Dewa. Sampai tak terasa waktu telah menunjukan pukul 10 malam. Dengan berat hati,Ratu meraih tas sekolahnya yang ia simpan diatas meja.

Ratu kembali menghampiri Dewa untuk berpamitan. " Wa,aku pamit yah! Love you " ,pamit Ratu yang kemudian mengecup kening Dewa lembut.

Setelahnya,Ratu melangkahkan kakinya meninggalkan kamar rawat Dewa juga rumah sakit. Jalanan sudah lumayan sepi,ponselnya pun kehabisan baterai jadi ia tak bisa untuk memesan taksi online.

Terpaksa Ratu pun terus melangkah menyusuri jalanan,sambil menunggu taksi lewat. Udara malam ini begitu dingin,untung saja Ratu memakai sweater pink kesayangannya. Jadi setidaknya tubuhnya terasa lebih hangat.

Sepanjang jalan tak ada satupun taksi yang lewat. Jalanan juga terlihat sedikit kosong,hanya beberapa kendaraan yang berlalu-lalang.

Ratu menghembuskan nafas pasrah. Sudahlah,itu artinya ia memang harus berjalan kaki menuju rumahnya.

Setelah menempuh jalanan yang cukup jauh,Ratu memutuskan untuk berhenti sejenak dan beristirahat disebuah taman. Ia duduk disebuah bangku taman. Suasana taman begitu sepi dan hanya ada tiang-tiang lampu yang menyala untuk menjadi penerang.

Ratu menengadahkan wajahnya dan memandang langit malam yang bertabur bintang. Ia tersenyum,tentram rasanya. Berada didalam sebuah tempat yang bernama kesepian dengan ditemani sejuknya udara serta bintang-bintang yang bersinar sebagai cahaya.

Pelangi Setelah Hujan ( COMPLETE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang