Lisa berlari menyusul jennie ia mencari jennie ke kelas nya namun tidak ada bahkan lisa bertanya tanya pada teman teman jennie, apakah mereka melihat jennie namun mereka menjawab tidak melihat nya
"rooftop" gumam lisa, ya hanya satu tempat yang belum lisa datangi yaitu rooftop, dengan segera lisa berlari menuju rooftop
Sesampainya di rooftop benar saja lisa melihat jennie sedang menatap kosong manatap indah nya pemandangan dari atas rooftop
"hai" sapa lisa, dan jennie pun berbalik ia menatap lisa dengan senyum lirih nya
"kenapa? Kenapa kau mengambil keputusan tanpa memberitahu ku li" ucap jennie lirih
Lisa berjalan mendekati jennie, ia menatap lekat mata jennie yang sudah berkaca kaca, lisa pun menggemgam tangan jennie dan mengusap nya pelan
"mianhe, aku kira kau akan senang kalau aku mengambil keputusan itu" ucap lisa lembut
"aku tak apa apa jika kau mengambil nya masih di sekitaran korea li , tapi ini harvard li" ucap jennie kini lolos sudah air matanya
"sayang, bukan kah ini bagus, aku akan berkuliah di harvard, bukankah lulusan harvard selalu menjadi pertimbangan dalam dunia pekerjaan, aku ingin segera bekerja benar, aku ingin segera sukses, tentu nya aku ingin segera melamarmu" lisa berucap sungguh sungguh
Dan entah kenapa kata melamar terucap begitu saja, karna memang mungkin tujuan lisa seperti itu? Sukses terus melamar jennie?
Tapi tunggu, apa jennie memikirkan hal itu? Di lamar lisa? Apa jennie mau?
Hati jennie terenyuh mendengar tutur kata lisa, disisi lain ia bahagia, di sisi lain dia bingung entahlah, apa yang harus jennie perjelas kini di dalam hati nyaa, jennie memang tidak ragu dalam berpecaran, namun dengan kata melamar jennie sedikit berpikir seserius itu kah lisa pada jennie? Padahal lisa baru kelas satu SMA
"lisa" ucap jennie
"jennie, aku janji, jika aku nanti berhasil lolos dan di terima di harvard, aku akan segera kembali aku janji aku akan menyelesaikan kuliah ku dengan cepat" ucap lisa ia meremas pelan tangan jennie
Jennie terisak, ia lebih memeluk lisa erat, bukan bukan itu yang jennie tangisi, mungkin tadinya iya karna jennie belum siap berjauhan dengan lisa, tapi sekarang ada hal lain yang membuat jennie sedih yaitu keseriusan nya pada jennie, apa yang harus jennie lakukan? Jennie belum siap dan atau mungkin tidak akan pernah siap
"jangan menangis" ucap lisa mengusap lembut punggung jennie
"tuhan apa kau akan mempersatukan kami di masa depan? Apa kau akan memberi kami jalan? Dan apakah kau akan mempermudahkan jalan kami? Untuk saat ini semuanya aku serahkan padamu, aku hanya mengikuti alur nya, dan jika memang kami di takdirkan untuk bersama tolong jangan buat semuanya menjadi sulit" batin jennie menangis
~~~~
"aku ada latihan hari ini" ucap lisa pada jennie mereka kini sedang berada di kantin, jam sekolah sudah selesai sekitar 30 menit yang lalu
"bolehkan aku melihatmu latihan?" tanya jennie
"apa tidak apa apa? Bagaimana orangtuamu, mereka pasti khawatir, latihan ku selesai jam 6 sore syaang" ucap lisa
"aku akan ijin, tunggu sebentar aku akan menelpon mommy" ucap jennie, lalu lisa mengangguk dan membiarkan jennie menelpon orng tua nya
"hi li" sapa jungkook ia baru saja datang dan duduk di sebelah lisa
"hai kook, mana yang lain?" tanya lisa
"mereka masih di parkiran si aku liat tadi" ucap jungkook, lisa pun mengangguk, tak lama jennie datang kembali dan duduk depan lisa
KAMU SEDANG MEMBACA
Best for us ( TAMAT )
RandomLalisa manoban seorang wanita yang selalu tragis dalam percintaanya, bukan hanya tragis dalam percintaan kehidupan nya pun sangat tragis ia harus hidup susah payah setelah ayah dan ibu nya bercerai dan lisa di terlantarkan begitu saja oleh kedua ora...