Jennie gadis itu terus saja terisak dari semenjak Kepulangan nya dari taman bersama irene, entahlah tapi jennie sekarang mendadak kacau perasaan nya tak menentu kata kata lisa terngiang ngiang di dalam benak nyaa
Jam sudah menunjukan pukul 12 malam, petir menggelegar hujan turun begitu deras, see bahakan Tuhan tau suasa hati jennie sekarang
"tidak tidak, ini tidak bisa aku harus menemui lisa" ucap jennie, ia menyambar tas nyaa lalu keluar kamar nyaa, ia berjalan mengendap endap, melihat kesana kemari untuk memantau keadaan
Bersyukurlah bodyguard nyaa tidak ada mungkin mereka tidur karna jujur saja keadaan malam ini cukup menakutkan, hujan deras serta petir yang begitu nyaring di telinga
Jennie bernafas lega setelah melewati gerbang rumah nyaa, ia berlari ke depan jalan umum untuk mencari taxi, tak peduli jika kini badan nya basah kuyup
Dewi keberuntungan rupanya sedang berada di pihak jennie, 5 menit menunggu di pinggir jalan akhirnya ada taxi yang lewat
"pa bisa tolong matikan AC nya saya sedikit kedinginan" ucap jennie
"em baik non" ucap sang supir taxi
20 menit perjalanan akhirnya jennie sampai didepan cafe lisa
Jennie melihat kondisi cafe nya gelap, itu yang jennie lihat, hujan semakin deras, dengan tubuh menggigil jennie pun mengetuk pintu cafe itu
Lisa gadis itu baru saja selesai dengan barang barang yang baru saja ia rapihkan ke dalam koper, percayalah lisa juga tidak bisa tidur sejak kepulangan nya dari taman tadi, jadi ia memutuskan untuk membereskan barang barang nyaa
Lisa terperanjat kaget ketika mendengar ketukan pintu cafe di bawah sana
"apa itu mino oppa, tapi tumben malam malam" gumam lisa, sedikit merapihkan baju nya lantas ia turun ke bawah untuk mengecek siapa kira nya yang datang
Lisa menyipitkan matanya dari dalam, ia melihat ke arah luar dan melihat seseorang di depan pintu cafe
"seorang wanita, siapa dan mau apa" batin lisa, langkah nya perlahan mendekati pintu, semakin dekat mata lisa melotot tak percaya ia tau siapa kini di depan pintu, perawakan nya tidak asing bagi lisa
"jennie" ucap nya lantas segera membukan pintu itu
Jennie menoleh kebelakang kala mendengar pintu nya terbuka
"astagaaa jennie apa yang kau lakukan malam malam gini, dan lagi kau basah kuyup, kau mau sakit huh?" lisa sedikit membentak, bukan bukan lisa tak suka dengan kedatangan jennie hanya saja lisa khawatir pada jennie
"lisaya" ucap jennie dengan bibir yang menggigil
Lisa menyeret lembut jennie membawa nya masuk ke dalam cafe dan membawa nya ke kamar lisa
"ganti baju mu dan pakai ini, aku akan membuatkanmu teh panas" lisa berucap ia tinggalkan jennie di kamar, lisa berjalan menuju dapur cafe
Sementara lisa turun, jennie beranjak ke kamar mandi untuk mengganti pakaian nyaa
Lisa ia sudah kembali ke kamar nya dengan satu gelas teh panas di tangan nyaa, lantas segera memberikan nya pada jennie yang sedang menggigil di atas kasur lisa
"minumanlah" lisa berucap ia ikut duduk di samping jennie
Jennie dengan pelan meminum teh tersebut, hening tak ada yang buka suara, keadaan sedikit canggung baik lisa maupun jennie sibuk dengan pikiran nya masing masing
"jennie, lisa" ucap keduanya barengan
"kau dulu" ucap lisa, ia sedikit kikuk
"kapan kau akan berangkat?" tanya jennie
KAMU SEDANG MEMBACA
Best for us ( TAMAT )
RandomLalisa manoban seorang wanita yang selalu tragis dalam percintaanya, bukan hanya tragis dalam percintaan kehidupan nya pun sangat tragis ia harus hidup susah payah setelah ayah dan ibu nya bercerai dan lisa di terlantarkan begitu saja oleh kedua ora...