Suara langkah kaki menggema di lorong gedung serba putih ini, dengan perasaan khawatir terhadap putri semata wayang mereka
"bagaimana keadaan putri saya dok?" tanya salah satu pria paruh baya, jangan lupa keringatan yang bercucuran di pelipis wajah tegas nya
"mohon maap atas nama pasien siapa pak?" suster itu bertanya
"choi tyuzu" ucap pria itu
"kamar vip nomer 2 pak" suster itu kembali berucap
Pria paruh baya itu berlari menuju ruangan yang sudah di katakan oleh sang suster
Melihat kondisi sang anak sungguh sangat membuat nya terpukul, dengan beberapa alat medis yang menempel di tubuh nya, dan perban perban yang menutupi kulit indah nya
"kenapa ini bisa terjadi?" pria paruh baya itu terisak sambil mengelus lembut sang anak
"permisi apa anda keluarga pasien?" sang dokter yang tiba tiba masuk langsung bertanya pada pria itu
"saya ayah nya dok, jadi bagaimana keadaan putri saya?" tanya sang pria yang tak lain adalah ayah dari wanita yang sedang terbaring lemah choi tyuzu
"putri bapa baik baik saja hanya tinggal menunggu dia sadar, seseorang yang menolong nya membawa nya tepat waktu hingga kami bisa menyelamatkan nyawa anak bapa" ucap sang dokter itu
"aku sangat berterimakasih padanya, jadi apa anda mengetahui siapa orng itu dok?" pria paruh baya itu kembali bertanya
"saya tidak tau, jika bapa ingin tau informasi tentang nyaa datang lah ke ruang administrasi, dia kemarin mengisi data nya, dan ah ya dia mendonorkan darah nya untuk putri bapa" jelas sang dokter
Lagi lagi pria paruh baya itu mengucap sukur, sungguh siapa pun orang itu ayah dari wanita bernama choi tyuzu ini berhutang nyawa
~~~~
"ini data yang menolong putri bapa" ucap sang suster memberikan selembar kertas pada pria itu
Dengan teliti pria itu membaca setiap inci dari tulisan yang ada di kertas itu
"lalisa manoban" gumam nya pelan
Setelah membaca semuanya si pria itu mengambil hp milik nyaa di dalam suku lantas segera menghubungi seseorang
"tolong carikan seseorang yang bernama lalisa manoban, alamat nya saya sudah kirim" ucap nya tegas, lantas menutup telpon nya
"terimakasih nak, kau menyelamatkan putri ku" lirih nya
-
-
-
-
-
Satu bulan kemudian
Satu bulan itu juga jennie dan lisa tidak bertemu sama sekali tidak ada akses sama sekali kecuali lewat irene, namun irene juga punya kesibukan tersendiri tidak sepenuhnya memberikan informasi mengenai jennie pada lisa begitu pun mengenai lisa pada jennie
Hari ini lisa sedang melakukan meeting bersama tim basket nya karna tepat nya lusa mereka sudah akan melakukan tournamen nyaa
"aku harap jaga kesehatan kalian dan jangan banyak pikiran, fokus tournamen ini kesempatan emas untuk sekolah kita" ucap sang pelatih
Semua tim mengangguk paham, dan tak lama meeting pun selesai
"lisa kau baik baik saja?" jungkook bertanya, karna hari ini lisa terlihat sangat tidak bersemangat
"jungkook aku baik baik saja" ucap lisa namun sedikit dengan nada lemah
"jangan mengacau dan jaga kesehatan mu" sarkas sehun sambil berjalan meninggalkan lisa
KAMU SEDANG MEMBACA
Best for us ( TAMAT )
RandomLalisa manoban seorang wanita yang selalu tragis dalam percintaanya, bukan hanya tragis dalam percintaan kehidupan nya pun sangat tragis ia harus hidup susah payah setelah ayah dan ibu nya bercerai dan lisa di terlantarkan begitu saja oleh kedua ora...