Hijrah tak selalu pindah tempat, bisa juga berarti peralihan suatu kecenderungan, yang tadinya kita cenderung kepada keburukan, langkah hijrah kita adalah meninggalkan keburukan tersebut dan pindah hingga menetap dalam kebaikan. Beralih dari maksiat hingga menuju taat.Setelah hijrah, aku mulai merasakan masa paling semangat dalam berhijrah, yaitu masa yang dinamakan Hamasah. Semangat dalam berhijrah pasti dirasakan oleh semua Muhajir. Muhajir sendiri yaitu orang yang berhijrah.
Masa-masa hamasah ini kulalui di liburan akhir sekolah, mengisi kekosongan dengan menjadi guru di madrasah, hingga beralih menjadi penjaga toko pakaian di pusat perbelanjaan yang mendukung aku untuk tetap mengenakan pakaian syar'i.
Di tempat ini orang mengenalku sebagai gadis yang ilmu agamanya cukup bagus, padahal aku hanyalah perempuan biasa yang sedang berusaha untuk istiqomah.
Mungkin, mereka berpikir demikian, karena penampilanku ini, sehingga teman-teman kerja sering menanyakan hal tentang agama, yang memang awalnya aku tak tahu, menjadi tahu.
"Ustadzah aku mau nanya nih. Kamu ini kan, kalau menurut aku itu, baguslah, ilmu agamanya. Jadi aku mau nanya tentang satu hal sama kamu," ucap salah satu teman kerjaku.
"Tanya apa, Kak? Tapi maaf jangan panggil aku ustadzah, panggil aku Resty aja," balasku.
"Oh, ya udah, maaf ya, Resty. Jadi gini, aku nanya, kalau orang itu suka ngomong bid'ah-bid'ah itu kenapa sih?" tanya beliau tentang satu istilah yang aku sendiri tidak mengerti.
"Waduh kak. Kayaknya, bakalan panjang deh, kalau aku jawab sekarang. Kayaknya, besok aja yah kak. Aku janji pasti jawab." Aku bergegas melayani pelanggan.
***Sepulang kerja, aku berniat untuk menanyakan perihal Bid'ah kepada Abi atau Ummi. Ternyata, sampai di sana, hanya ada Ummi.
"Ummi, Resty mau nanya. Kalau bid'ah itu apa sih?" tanyaku.
"Kenapa tiba-tiba nanyain bid'ah?" balas Ummi.
"Soalnya, teman kerja Resty ada yang nanyain tentang bid'ah. Katanya kenapa sih orang-orang di luar sana suka bilang bid'ah-bid'ah. Resty sendiri baru denger kata bid'ah dari dia, tapi Resty udah lihat sedikit tentang bid'ah di artikel. Cuma masih kurang paham Ummi," tuturku.
"Kalau kita mau menjelaskan atau menyampaikan sesuatu kepada seseorang, kita harus benar-benar paham dulu Ta'rif tentang hal tersebut." Ummi menjelaskan.
"Ta'rif itu apa lagi Ummi? Aduh, kayaknya pusing banget sih, pakai bahasa Arab gitu," sahutku.
"Ta'rif itu, definisi atau pengertian. Jadi, kalau Resty mau menjelaskan tentang Bid'ah, yah Resty harus pahami dulu maksud dari bid'ah itu." Ummi lanjut menjelaskan.
"Iya, makanya Resty nanya sama Ummi, biar paham gitu. Apa itu Bid'ah, Ummi? Kenapa orang-orang di luar sana sering mengatakan bid'ah kepada golongan yang mengadakan tahlilan, yasinan, sholawatan dan sejenisnya?" tanyaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cadarku BUKAN Teroris [TELAH TERBIT]
Ficción GeneralBerawal dari pindahnya Resty di sekolah baru, mantan gadis tomboi itu menemukan teman hijrah. Sejak itu, ia berusaha menyempurnakan pakaian agar auratnya tertutup. Ia mantap berpakaian syar'i atas tekad dan ilmu dari guru. Setelah menutup aurat, ia...