Masih di ruangan yang sama, yaitu Balroom Masjid Trans Studio Bandung. Aku baru saja diminta salah satu kru T-TV untuk mengikutinya, di sini ia memotretku dengan beberapa pose.Setelah proses pemotretan selesai, ia mendekati aku. "Boleh aku tanya-tanya?" kata perempuan berseragam serbahitam.
Aku mengangguk. "Boleh, Teh. Silakan," ujarku.
"Sebelumnya, kenalin, nama aku, Vidia, salah satu kru dari T-TV. Gini, loh, kami semua memperhatikan kamu dari tadi dan tertarik untuk menguak alasan kamu datang ke sini itu, apa?" ungkapnya sembari bertanya.
"Alasan aku, karena ingin menunjukan pada semua orang, bahwa cadar tidak membatasi aktivitas," ujarku.
"Namanya, siapa? Datang dari mana? Dan, tahu informasi tentang Sunrise Hijab Hunt ini dari siapa?" tanya beliau.
"Saya Resty Fathimah Azzahra, sebenarnya saya asli dari Cirebon, tapi berangkat dari Subang," ungkapku.
"Kenapa dari Subang?" balasnya.
Setelah aku menjelaskan alasan, kenapa dari Subang, mendapat informasi dari mana. perempuan bernama Vidia itu pun melanjutkan pertanyaanya.
"Oh... Jadi gitu, ya. Sudah pernah ikut sebelumnya! Lalu, apa yang akan ditampilkan nanti?" tanyanya.
"Kalau yang ditampilkan, mungkin kemampuan berbicara di depan dan sholawatan. Kalau bakat yang tidak ditampilkan, yaitu buku, desain dan gaun," ungkapku.
"Maksdunya, gimana?" tanyanya.
"Saya sudah menulis dua buku, satu novel tentang pernikahan dan satu lagi buku antologi motivasi islam, karena pernah menang lomba. Selain itu, saya juga suka mendesain, baju yang saya pakai ini, rancangan sendiri dan sengaja dibuat untuk mengikuti audisi ini," ungkapku.
"Waw, gaun ini kamu sendiri yang buat?" tanyanya.
"Saya hanya mencari bahan dan mendesain, untuk yang menjahit, ada lagi, Teh." Aku menjelaskan, sementara itu kru T-TV bernama Vidia terus mencatat apa yang aku katakan.
"Maaf, ya, sebelumnya. Gini, kan, kamu bercadar, nih. Kenapa, kok, mau ikut ajang ini? Selain menunjukan bahwa cadar bukan pembatas, apa alasan lainnya?" tanya beliau.
"Hehe, maaf ya, Teh. Nanti saya agak panjang jawabnya. Jadi, beberapa bulan terakhir, terlebih sejak saya menikah, pengikut saya di Instagram semakin bertambah, dari sana, banyak orang yang menyukai dan ingin berteman dengan saya bahkan meminta nasehat juga curhat. Saya memiliki keinginan, ingin memotivasi mereka dengan mengadakan seminar di setiap kota, tanpa harus mereka mengeluarkan biaya. Saya juga ingin berbagi pengalaman kepada mereka tentang hijrah, ingin menjadi orang yang bermanfaat. Terus menebar kebaikan, dengan audisi ini, saya berharap bisa membawa saya untuk memperbaiki citra cadar yang selama ini, bisa dibilang cukup buruk," tururku.
Perempuan itu masih fokus terhadap catatannya, aku pun melanjutkan penjelasanku. "Orang mengira, bahwa cadar itu ekstrim, menakutkan, terlalu menutup diri dan isu lainnya. Padahal, cadar tidak seperti itu, dalam islam kita tidak diajarkan tentang kekerasan. Saya ingin menjadi contoh yang baik untuk perempuan muslim Indonesia yang ingin berhijab syar'i. Selain itu, ingin mengenalkan fesyen cadar yang bisa dinikmati semua kalangan, tapi tetap tidak melanggar syariat," ujarku.
"Oh iya, berbicara tentang fesyen. Biasanya, kan, cadar itu identik dengan warna hitam. Kok, kamu pakai merah?" tanya beliau.
"Islam tidak menetapkan atau mewajibkan muslimah bercadar untuk memakai cadar warna hitam, Teh. Hanya saja, hitam itu lebih utama, dikarenakan untuk mengurangi ketertarikan laki-laki yang bukan mahrom kita. Istri Rasulullah pun pernah memakai cadar berwarna merah marun, seperti yang saya pakai hari ini. Beliau pun pernah memakai kuning kunyit, karena saya perna membaca hadisnya. Ada pun orang di luar sana yang memakai hitam, berarti mereka mencontoh putri Rasulullah," tuturku.
![](https://img.wattpad.com/cover/201967135-288-k870512.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cadarku BUKAN Teroris [TELAH TERBIT]
قصص عامةBerawal dari pindahnya Resty di sekolah baru, mantan gadis tomboi itu menemukan teman hijrah. Sejak itu, ia berusaha menyempurnakan pakaian agar auratnya tertutup. Ia mantap berpakaian syar'i atas tekad dan ilmu dari guru. Setelah menutup aurat, ia...