Setelah perisitiwa tidak lolosnya aku dalam ajang perburuan hijab, Rizki mengajakku untuk berlibur di akhir pekan, seperti biasanya.Kali ini, kami pergi ke salah satu tempat makan di kota Cirebon. Sambil menunggu makanan yang akan disajikan, aku dan Rizki memanfaatkan waktu untuk mengobrol.
"Bii, gimana, kalau tahun depan, aku ikutan Hijab Hunt lagi?" tanyaku.
"Sayang, buat apa? Nggak usah!" ujar Rizki.
"Kenapa? Perasaan, kemarin Abii semangat dukung aku? Takut aku nggak lolos lagi, ya?" tanyaku.
"Bukan karena takut, kamu nggak akan lolos. Tapi, justru karena kamu itu terlalu berharga untuk ikutan ajang biasa seperti itu!" ujar Rizki.
"Kok, Abii gitu, ngomongnya?" tanyaku heran.
"Eh, Astaghfirullah!! Bukan gitu, Sayang. Maksud aku itu, lihat, deh. Kemarin yang ikut audisi itu pesertanya ada nggak yang pakai cadar, selain kamu?" tanya Rizki.
"Nggak ada, Sayang! Tapi, apa hubungannya sama ajang biasa?" balasku.
"Lupain aja yang biasa, mah. Aku khilaf! Nah, justru itu. Karena nggak ada yang pakai cadar, kata aku, mah, sehebat apapun, kamu. Sebanyak apapun, bakat kamu, sampai kapan pun, enggak akan pernah lolos audisi itu! Karena, setahu aku, media itu selalu menggembar-gemboborkan citra buruk sama cadar. Kalau kamu lolos, citra cadar bakalan baik dan bisnis islampobia itu kemungkinam bangkrut! Jadi, percuma aja, Sayang. Kamu ikut lagi juga, yang ada, capek!" turur Rizki.
Aku mengerti dengan penjelasan Rizki, tapi, aku juga ingin terus berusaha membuktikan pada dunia, bahwa cadar itu tak seburuk yang mereka kira.
Makanan yang sudah kami tunggu sejak tadi pun, akhirnya disajikan. Sementara menunggu agar tidak terlalu panas, aku berselancar di dunia maya, tepatnya membuka akun facebook.
Aku melihat ada iklan sari salah satu web milik T-TV, yaitu Lollypop. Artikel yang di tampilkan adalah tentang keseruan Sunrise Hijab Hunt di kota Yogyakarta. Setelah membaca artikel tersebut, ada iklan lain dari web tersebut.
Berita tersebut membuatku terkejut, foto yang ada pada artikel tersebut adalah diriku.
"MasyaAllah, Bii!" Aku sedikit berteriak.
Rizki yang sedang asyik menyantap makanan, seketika berhenti dan berkata, "Kenapa?"
"Lihat, ini!" Aku menunjukan layar ponsel pada Rizki.
'Hijabers bercadar mencuri perhatian di audisi Sunrise Hijab Hunt 2019 Bandung. Ia adalah Resty Fathimah Azzahra, yang menunjukkan, bahwa cadar tak menjadi penghalang'
Judul arikel, "Bercadar, Hijabers Bandung Ini, Infin Beri Motivasi agar Berani Berprestasi."
Rizki seperti tak percaya, ia mengambil ponselku dan memastikan bahwa orang yang ada di artikel tersebut benar-benar istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cadarku BUKAN Teroris [TELAH TERBIT]
Fiction généraleBerawal dari pindahnya Resty di sekolah baru, mantan gadis tomboi itu menemukan teman hijrah. Sejak itu, ia berusaha menyempurnakan pakaian agar auratnya tertutup. Ia mantap berpakaian syar'i atas tekad dan ilmu dari guru. Setelah menutup aurat, ia...