Aku tak akan membiarkanmu tersakiti oleh siapapun.
®BaraDanendra
•────────────•
Bara dengan telaten mulai mengusapi puncak kepala Bila setelah menyebar-nyebarkan aroma minyak kayu putih ke indra penciuman gadis itu. Bara tak habis pikir dengan apa yang Bi Inem jelaskan padanya barusan. Tentu saja itu mampu membuatnya tersulut hingga rahangnya mengeras menahan rasa geram yang merabak.
Jika ada yang meneror Bila, apa alasan tertentu hingga orang tersebut menerornya? Apa kesalahan Bila sampai orang itu seakan ingin menghabisinya?
Sulit untuk dipahami.
Namun, satu yang perlu Bara ketahui. Bila sedang dalam bahaya. Dan Bara takkan membiarkan seseorang menyakiti Bila sedikitpun. Bara akan terus menguntai ke mana-pun gadis itu pergi. Takkan Bara biarkan gadis itu sendiri.
Dipandanganya Bila sendu pertanda tak rela hal ini terjadi padanya. Bara sungguh payah. Bisa-bisanya dia lalai menjaga kekasihnya. Tetapi mau seperti apa pun, tetap saja ini sudah terjadi. Bara merunduk seolah dirinya yang telah membuat Bila seperti ini. Tapi sekali lagi, itu bukanlah kesalahannya.
"Bila...," panggil Bara lirih yang hampir tak mampu didengar, "hey ... bangun!" pintanya kemudian dengan intonasi lembut. Bara ingin melihat mata indah itu terbuka lagi.
Tak ada jawaban.
Bara menarik napasnya dalam-dalam. Sebisa mungkin ia harus merendam amarah dan rasa khawatirnya sejenak. Namun ... Bila seolah mampu membuat lelaki itu menangis. Meski butiran halus belum jatuh dari pelupuk matanya, tetapi terlihat jelas dari mata Bara, bahwa matanya berkaca-kaca. Lelaki itu takut kehilangan Bila.
•────────────••────────────•
Kenapa?
Ada apa?
Itulah pikir Nana saat Bara mulai mendorong bahunya sampai membentur tembok. Ditambah, mata Bara menyiratkan penuh amarah seolah dirinya telah melakukan kesalahan. Tapi kesalahannya apa?
Bara berdecih saat dibalas tatapan penuh tanya oleh gadis itu. Bara tahu, kalau Nana kini tengah berpura-pura menutupi kesalahannya. Nana ingin kabur dari semua kesalahannya. Dan setiap orang yang bersalah, harus mendapat hukumannya.
"Ngaku!" sentak Bara tiba-tiba yang berhasil membuat Nana terkejut bukan main. "Ngaku, atau gue yang bakal maksa lo sampe ngaku?!" tandasnya lagi. Nana memejamkan sejenak matanya untuk menetralisir degup jantungnya.
"Lo apa-apaan, sih? Ngaku tentang apa?!" Nana ikut tersulut saat dirinya tak bersalah tapi dirinya yang dituding.
Bara memberi seringaian tajam. Wajahnya kini begitu menyeramkan seperti maniak devil yang sedang kelaparan.
Nana meneguk salivanya.
"Nggak usah sok bego!" Bara agak menundukkan kepalanya agar bisa melihat wajah ketakutan dari Nana lebih jelas lagi. Mantan penindas rupanya bisa setakut itu.
"Apa maksud lo neror Bila?! Apa yang lo mau dari di?!" amuk Bara. Bara semakin menjadi. Hilang sudah kesabaran. "Cepet jawab karena lo udah berhasil buat Bila ketakutan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗗𝗶𝗳𝗳𝗶𝗰𝘂𝗹𝘁 ✔
Teen Fiction𝐒𝐞𝐛𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐫𝐭 𝐝𝐢𝐩𝐫𝐢𝐯𝐚𝐭, 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐝𝐮𝐥𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚. Bila mencintai lelaki yang sampai sekarang belum bisa diterka perasannya. Sikap lelaki itu yang terlampau perhatian padanya, terkadang membuat Bila berh...