Maaf jika aku egois. Aku selalu memaksa untuk menempatkan namaku dihatimu tanpa tahu betapa kamu terkekang karena itu.
®BilaNandara
PLAYING NOW : CINTA DAN BENCI-Geisha
_Selamat membaca_
Risma perlahan membuka pintu kamar Bara. Lelaki itu tengah menatap ke luar jendela dengan pandangan kosong.
Risma sudah tak tahan untuk bertanya pada lelaki itu perihal apa kemauannya. Dan tentunya tentang siapa gadis yang sudah berhasil membuat anak pertamanya jatuh cinta. Sejak awal, Bara telah mengakui hal tersebut, tetapi Risma tak bisa menepis perasaan kecewanya karena Bara tak mengenalkan sosok yang dicintainya pada Risma.
Alasannya tak lain karena Bara muak melihat keadaan rumah. Risma yang terlihat seperti figur ibu yang baik, ternyata suka pilih-pilih. Bukan karena Risma egois, tetapi karena ia ingin Bara mendapatkan yang lebih baik dari perempuan zaman sekarang di luar sana. Bukan hanya baik, Risma juga mengharapkan sosok gadis yang bisa mengubah dan menerima keadaan Bara dalam berbagai situasi.
Melihat Bila yang kekanak-kanakan membuat percaya diri lelaki itu hilang untuk mengenalkannya pada Risma. Bila tak mempermalukan dirinya, tetapi Bara takut Risma akan mengibarkan bendera ketidaksukaannya melalui pancaran mata, lalu secara terang-terangan berkata pedas pada gadis itu. Bara tidak ingin Bila terluka oleh ucapan pedas itu.
"Kalau boleh, ibu mau kamu ngenalin dia ke ibu." Risma akhirnya membuka suara setelah terjadi keheningan sejenak di antara mereka.
Helaan napas berat terdengar dari mulut Bara. Lelaki itu melengoskan kepalanya hingga kini menatap Risma. "Bara nggak bisa," jawabnya.
"Tapi, ibu mesti kenal dia."
"Terus Ibu bakal komplain sama pilihan Bara?"
"Bara—"
"Pandangan orang lain itu beda-beda, Bu. Kalo Bara nganggep dia lebih dari baik. Ibu belum tentu ngasih pandangan yang sama kayak Bara." Bara kembali memperhatikan pemandangan luar dari balik jendela kamar.
"Tujuan Ibu nggak jauh dari perjodohan, kan?" tanyanya, "Bara terima sekarang juga."
Risma tak bisa berkutik mendengar penuturan dari putra pertamanya.
Hening beberapa saat.
"Ibu udah mutusin Reno buat jadi pengganti kamu soal penolakan waktu itu."
"Nggak perlu!" tolaknya, "Keputusan Bara udah balik lagi ke awal. Bara terima, jadi Reno nggak perlu jadi pengganti. Lagian nggak baik ganggu hubungan orang."
Ya, Bara seperti tengah menyalurkan sindirannya. Masih belum terima atas apa yang dilihatnya waktu melihat foto Reno dengan Bila. Meski ia masih belum mengerti alasan di balik foto itu.
Risma memandang Bara intens dan lelaki itu menyadari tatapan ibunya yang tajam sedari tadi.
"Apa kamu udah kenal sama perempuan yang ibu maksud? Anak dari teman ibu," tanya Risma.
"Nggak," jawab Bara singkat.
"Kamu nggak cemburu waktu ibu berniat gantiin kamu sama adikmu?"
"Kenal aja enggak, apalagi cemburu."
"Tapi, soal—"
Deringan ponsel Bara berhasil menghetikan ucapan Risma. Lelaki itu melirik ponselnya sebentar. Ternyata hanya berisi beberapa pesan dari Gabriel yang isinya selalu ambigu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗗𝗶𝗳𝗳𝗶𝗰𝘂𝗹𝘁 ✔
Teen Fiction𝐒𝐞𝐛𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐫𝐭 𝐝𝐢𝐩𝐫𝐢𝐯𝐚𝐭, 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐝𝐮𝐥𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚. Bila mencintai lelaki yang sampai sekarang belum bisa diterka perasannya. Sikap lelaki itu yang terlampau perhatian padanya, terkadang membuat Bila berh...