Selamat datang di cerita pertama saya!! Semoga kalian bisa menikmati ceritanya...
Selamat membaca...
***
Seorang cowok tengah mendribble bola basket untuk dioper ke arah temannya. Suasana sekitar lapangan terbilang cukup ramai karena saat ini para most wanted tengah beraksi di lapangan. Kebanyakan mereka adalah gadis-gadis yang tak malu menunjukkan rasa suka mereka yang terbilang berlebihan. Bagaimana tidak, mereka akan berteriak histeris saat melihat idola mereka di manapun mereka berada.
"Nathan! Semangat!"
"Go! Go! Go! Nathan!"
"Ya ampun! Nathan! Ganteng banget!"
"Nathan! Bisa dikondisikan nggak sih wajahnya? Ganteng banget...."
"Nathan! Go! Go! Go!"
"Nathan jadi pacar gue ya!!!"
"Nathan! Gantengnya dikondisikan!"
Begitulah kira-kira omongan para gadis untuk memuja ketampanan seorang Nathan Dirgantara. Meskipun statusnya masih junior, alias masih kelas sepuluh, namun kepopulerannya telah mengalahkan most wanted sebelumnya, yaitu Andra. Wajah tampan dengan rahang tegasnya membuat siapapun yang melihatnya akan terpesona.
"Ren! Oper sini!" teriak Nathan pada salah satu temannya, Reno.
"Ambil!" jawab Reno sambil mengoperkan bolanya pada Nathan. Namun sayangnya Candra, salah satu tim lawan berhasil merebut bola.
Nathan berdecak kesal karena telah gagal menerima operan dari Reno. Kini, cowok itu berlari mengikuti langkah Candra yang akan memasukkan bola ke dalam ring basket.
Candra melakukan shooting, namun dengan sigap Nathan menghalangi sehingga bola tidak masuk ke dalam ring basket. Bola basket yang dilemparkan oleh Nathan melesat jauh karena saking kerasnya.
Semua mata tertuju pada bola yang melambung tinggi dan menuju ke arah seorang...gadis?
Nathan membulatkan matanya saat menyadari gadis tersebut tidak menyadari kehadiran bola basket yang siap menghantam kepalanya.
"WOY! AWAS!!!" teriak Nathan pada gadis tersebut. Namun gadis tersebut tak menunjukkan reaksi apapun, ia justru kebingungan dengan mata yang jelalatan seperti tengah mencari sesuatu.
Bugh...
Alhasil bola basket tersebut berhasil mendarat di kepala gadis itu. Terlihat gadis itu memegangi kepalanya sambil meringis kesakitan.
Nathan mendengus kesal dan menghampiri gadis tersebut yang masih terlihat bingung.
Kaki jenjangnya melangkah mendekati gadis itu, raut wajahnya terlihat kesal dan marah.
"Lo denger gue ngomong nggak sih? Apa lo budeg sampe-sampe suara sekenceng itu lo nggak denger?" omel Nathan saat berada di depan gadis itu. Nathan kembali berdecak kesal sambil mengacak rambutnya frustasi. Bagaimana tidak? Gadis di hadapannya ini hanya diam sambil memasang raut bingung yang membuat Nathan gemas sendiri.
"Halah... terserah elo dah...minggir!!" ketus Nathan sembari mengambil bola basket yang berada di belakang tubuh gadis itu. Tanpa menunggu reaksi gadis itu, Nathan kembali melangkah ke arah lapangan basket untuk melanjutkan permainannya.
***
Nathan melangkah dengan angkuhnya melewati koridor sekolah yang masih ramai. Sementara di samping kanan dan kirinya ada Reno dan Roy, kedua sahabat sejati yang selalu ada di samping Nathan dalam keadaan apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
NARA
Teen FictionSemuanya berawal dari ketidaksengajaan. Pertemuan mereka tak semanis yang kalian bayangkan. Pertemuan mereka juga tak seburuk yang kalian bayangkan. Nathan Dirgantara, badboy nya SMA Rajawali bertemu dengan seorang gadis yang tak pernah berbicara di...