Happy reading!
Mohon maaf jika ada typo!
***
Seorang gadis terlihat berlari menyusuri koridor rumah sakit. Rambut sebahunya yang digerai dengan indah beterbangan diterpa angin. Napasnya memburu dengan keringat yang mulai membasahi keningnya. Ia tidak perduli dengan penampilannya saat ini. Yang terpenting adalah ia segera bertemu dengan seseorang yang sangat dirindukannya.
Dara berhenti tepat di depan pintu ruangan Nathan. Gadis itu mengatur napasnya yang memburu. Tangannya tergerak untuk mengorek isi tas selempang berwarna biru miliknya. Ia mengambil sebuah bungkusan berbentuk persegi panjang berwarna biru dengan pita di tengahnya. Pada bungkusnya terdapat secarik kertas bertuliskan Get well soon. Ia tersenyum simpul mengingat apa yang berada di dalam bungkusan tersebut.
Dara memantapkan hatinya. Perlahan, tangannya meraih gagang pintu dan membukanya perlahan.
Hal pertama yang ia lihat adalah Nathan yang tengah duduk bersandar, di samping bankarnya ada Nantha yang tengah mengoceh entah apa. Dara menarik sudut bibirnya ke atas saat melihat senyuman Nathan saat cowok itu bercanda dengan adiknya. Ingin rasanya ia memeluk cowok itu dan melepaskan kerinduan yang selama ini ia tahan.
Senyumannya memudar saat kakak-beradik tadi menoleh ke arahnya. Gadis itu menunduk. Jantungnya berdetak kencang saat tak sengaja tatapannya bertemu dengan tatapan Nathan.
Sementara di lain sisi, Nathan membeku di tempatnya saat melihat siapa yang datang ke ruangannya. Cowok itu sama sekali tak mengalihkan pandangannya dari gadis yang tengah menunduk itu.
Dara masih setia menatap lurus ke lantai, hingga akhirnya sebuah tangan menariknya. Gadis itu sempat terkejut menyadari Nantha telah menggiringnya mendekat ke arah Nathan. Sempat ia ingin protes namun keburu gadis bersurai panjang itu pergi meninggalkannya dan Nathan.
Tinggallah kini mereka dalam keadaan yang sangat canggung. Keduanya sama-sama bungkam, tak ada yang berani menyapa terlebih dahulu.
Nathan berdehem untuk menghilangkan kecanggungan yang melanda di antara mereka. Cowok itu kemudian menoleh, menatap intens wajah gadis yang berada di depannya itu. Yang ditatap justru mengalihkan pandangannya ke arah lain. Hal itu membuat Nathan terkekeh geli melihat tingkah laku Dara.
Suasana menjadi lebih baik bagi Nathan. Cowok itu mulai terbiasa dengan keadaan seperti ini. Berbeda dengan Dara yang masih merasa canggung. Gadis itu masih setia memalingkan wajahnya ke arah lain.
Nathan menggerakkan tangannya yang terbebas dari infus untuk menarik pergelangan tangan Dara. Membuat yang empunya tangan menoleh dengan tatapan bingung.
Mengerti akan tatapan bingung yang ditunjukkan oleh Dara, Nathan langsung menggeser posisi duduknya dengan perlahan. Ia kemudian menepuk tempat yang masih kosong tersebut, menyuruh Dara agar duduk di sampingnya. Tak butuh waktu lama, Dara langsung menuruti keinginan Nathan. Meski masih sedikit canggung.
Setelah duduk di samping Nathan, Dara menyodorkan sebuah bungkusan berbentuk persegi panjang yang tadi ia bawa pada Nathan. Gadis itu mulai bisa menatap wajah Nathan, namun tak lama. Karena sedetik kemudian ia kembali menunduk.
Nathan menaikkan sebelah alisnya, "Buat gue?" Tak ada jawaban yang keluar dari mulut Dara. Nathan mengerutkan keningnya saat melihat Dara hanya diam membisu. Sedetik kemudian ia tersadar mengapa gadis bersurai sebahu itu tak menjawab pertanyaannya. Dara tidak mendengarnya dengan jelas.
Cowok itu mengangkat dagu Dara yang tadinya menunduk, "Ini buat gue?" tanya Nathan dengan menekankan setiap kata yang keluar dari mulutnya. Tak lupa ia juga mengangkat tangan Dara yang memegang bungkusan tadi.
Dara tersenyum sambil mengangguk lucu. Membuat Nathan tak tahan lagi untuk tidak mencubit pipi gadis itu. Dara yang mendapat perlakuan seperti itu langsung terdiam dengan pipi yang semerah tomat.
Lagi, Nathan dibuat gemas dengan tingkah laku gadis di sampingnya ini. Cowok itu kemudian mengambil bungkusan yang diberikan oleh Dara.
Tanpa disuruh lagi, Nathan langsung membuka bungkusan yang bertuliskan Get well soon tersebut. Di dalamnya terdapat sebuah cokelat batangan yang terlihat enak.
Nathan membagi dua cokelat tersebut, "Buat calon tunangannya Dirga!" ucap Nathan penuh penekanan pada setiap katanya.
Dara terdiam. Nathan udah tau semuanya? Batinnya. Gadis itu kemudian tersenyum saat Nathan menampilkan senyuman manisnya. Pipinya kembali merona.
Mereka kemudian memakan cokelat tersebut. Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk menghabiskan cokelat batangan itu.
Nathan tertawa kecil saat melihat sudut bibir Dara yang belepotan karena cokelat.
Nathan menangkup wajah Dara, membuat gadis tersebut terkejut dengan aksinya. Cowok itu menatap setiap inci wajah gadis tersebut. Matanya terfokus pada sisa cokelat yang berada di sudut bibir mungil Dara.
Nathan mengusap bibir mungil tersebut dengan lembut. Jantungnya berdetak kencang saat melihat bibir merah muda gadis di hadapannya ini. Sebisa mungkin cowok itu menahan diri agar tidak terpancing.
Nathan dibuat semakin tak karuan saat melihat Dara sedikit tersenyum. Perlahan, ia mendekatkan wajahnya ke arah Dara. Bahkan, napasnya juga mulai menerpa wajah Dara, membuat tak ada lagi jarak di antara mereka.
Dara sempat terkejut saat wajah Nathan tepat berada di depannya. Namun gadis itu tidak bisa melakukan apa-apa karena Nathan menahan pergerakannya. Alhasil gadis itu hanya terdiam dengan jantung yang berdetak tak karuan.
Keduanya sama-sama memejamkan mata. Menikmati hembusan napas yang menerpa wajah mereka.
"NATHAN LO UDAH... ALLAHUAKBAR! GUE NGGAK LIAT!" Roy segera berbalik dan keluar dari ruangan tersebut setelah masuk tanpa permisi.
Nathan Dan Dara segera menjauhkan wajah mereka saat tiba-tiba suara petir milik Roy memenuhi ruangan. Meskipun Dara tidak mendengar, namun gadis itu bisa merasakan getaran yang berada di ruangan tersebut.
Nathan mengusap kasar wajahnya. Selalu saja ada orang yang mengganggunya jika akan ada adegan seperti ini.
"ROY SIALAAAN...."
***
Ada yang ketawa?😂
Kalo nggak ada ya nggak apa-apa. Cuman nanya aja.
Ini mendekati ending kayaknya....
Mohon dukungannya ya, teman-teman!
Arigatou gozaimasu 🙏
Kamis, 9 April 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
NARA
Teen FictionSemuanya berawal dari ketidaksengajaan. Pertemuan mereka tak semanis yang kalian bayangkan. Pertemuan mereka juga tak seburuk yang kalian bayangkan. Nathan Dirgantara, badboy nya SMA Rajawali bertemu dengan seorang gadis yang tak pernah berbicara di...