Bertemu lagi dengan saya...
Terima kasih bagi para pembaca yang masih setia menunggu kelanjutan cerita saya...
Mohon maaf atas keterlambatan saya dalam mengupdate cerita ini!
Selamat membaca....
***
"Dara! Makan dulu ya?" bujuk Citra pada putrinya. Pasalnya dari tadi Dara belum makan apa-apa. Ia takut kondisi putrinya semakin parah karena tak mendapatkan asupan makanan.
"Nggak mau, makanannya nggak enak," ungkap Dara sembari menggelengkan kepalanya. Gadis itu menutup mulutnya rapat-rapat, menurutnya makanan di rumah sakit rasanya hambar dan tidak enak.
Citra menghela nafas berat, "Nanti kamu nggak sembuh-sembuh sayang," ucapnya. Dara hanya bisa diam, ibunya ada benarnya juga. Kalau ia seperti ini terus, besok ia tidak akan bisa masuk sekolah.
Cklek...
Pintu ruangan terbuka, menampilkan seorang cowok berwajah tampan lengkap dengan seragam sekolah yang masih melekat di tubuhnya. Penampilannya benar-benar semrawut, baju dikeluarkan, rambut kemerahan yang acak-acakan, belum lagi tas yang ia sampirkan di sebelah pundaknya menambah kesan berandalan. Namun meskipun begitu tak mengurangi kadar ketampanannya.
"Eh, ada Nak Nathan! Baru pulang ya?"
Nathan hanya tersenyum simpul, "Iya Tan, tadi langsung ke sini dari sekolahan," ucapnya. Cowok itu berjalan kearah Citra dan menyalimi tangan wanita paruh baya itu. Pandangannya beralih ke arah seorang gadis yang tengah menutup mulutnya dengan tangan kanan. Nathan mengerutkan keningnya, cowok itu kemudian memandang semangkuk bubur yang berada di tangan Citra dan terlihat masih penuh.
"Ini nggak mau makan Tan?" tanya Nathan dan diangguki oleh Citra. "Yaudah, biar Nathan aja yang suapin," imbuhnya.
"Makasih ya Nak, kalo gitu Tante keluar dulu aja. Siapa tau Dara mau disuapin pacarnya," goda Citra yang membuat Nathan terkekeh pelan, sementara Dara menatap kesal kearah ibunya.
Citra berjalan keluar ruangan, hatinya sedikit lega saat Nathan datang. Siapa tahu putrinya mau makan kalau Nathan yang menyuapinya.
Citra terlonjak kaget saat tiba-tiba Langit berdiri di ambang pintu. Sepertinya bukan hanya Citra saja yang terkejut, Langit juga sama terkejutnya.
"Mama!"
"Papa!"
Ucap keduanya secara bersamaan membuat keduanya tertawa sendiri.
"Dara sama siapa di dalam?"
"Tadi ada Nathan, kayanya Papa jangan masuk dulu deh."
"Lho, memangnya kenapa?" tanya Langit bingung.
"Nathan lagi bujuk Dara biar mau makan."
"Oh, yasudah bagus kalo begitu."
***
Nathan mengarahkan sesendok bubur ke arah mulut Dara. Namun sepertinya Dara tidak bisa dibujuk dengan mudah. Dari tadi gadis itu hanya diam sambil menutup mulutnya, sesekali kepalanya juga menggeleng saat Nathan hendak menyuapkan sesendok bubur kearahnya.
"Makan Ara...," bujuk Nathan.
"Biar cepet sembuh, aaa...."
"Ayo sayang, buka mulutnya."
"Ara...."
"Ara sayang... makan dulu ya?"
"Biar cepet sembuh Ara...."
KAMU SEDANG MEMBACA
NARA
Teen FictionSemuanya berawal dari ketidaksengajaan. Pertemuan mereka tak semanis yang kalian bayangkan. Pertemuan mereka juga tak seburuk yang kalian bayangkan. Nathan Dirgantara, badboy nya SMA Rajawali bertemu dengan seorang gadis yang tak pernah berbicara di...