reborn aristocrat return of the vicious heiress

Bab 4 - Kakek

Bab 4: Kakek

Penerjemah: Atlas Studios Editor:Atlas Studios

Wen Xinya mengambil napas dalam-dalam. Dia berjalan santai di halaman di belakang rumah tua Keluarga Wen. Di halaman, ada pohon viburnum dengan cabang tersebar merata. Itu tampak spektakuler. Itu adalah musim semi yang hangat tahun ini, dan bunga-bunga putih murni sudah mulai muncul di cabang-cabang sebelum kedatangan musim panas. Kelopaknya bergoyang dengan anggun di bawah angin sepoi-sepoi, menyerupai kupu-kupu menari. Itu adalah pemandangan yang luar biasa.

Sekembalinya ke Keluarga Wen, dia jatuh cinta pada pandangan pertama oleh suasana romantis yang diciptakan oleh pohon viburnum ini. Ketika diberikan pilihan ke kamar mana dia ingin tinggal, dia mengatakan kepada Kakek dia menginginkan kamar yang paling dekat dengan pohon ini.

Pada saat ini, angin malam bertiup di wajahnya, masih hangat dari minuman keras yang dia miliki sebelumnya. Perasaan nyaman yang tak terlukiskan.

Dia mengambil napas dalam-dalam dan memperhatikan aroma lembut bunga viburnum yang menyapa hidungnya. Itu membantunya untuk langsung menenangkan hatinya yang mengamuk yang penuh dengan pembalasan.

Sudah berapa lama sejak terakhir kali dia menikmati angin malam yang menyenangkan?

Sudah 10 tahun!

Tepat sekali! Itu 10 tahun yang lalu ketika dia kembali ke Keluarga Wen untuk pertama kalinya. Dan kemudian mengalami kematian karena gagal jantung pada usia 25 ketika Wen Ruya menyuntikkan obat dalam dosis tinggi ke dalam tubuhnya. Sudah 10 tahun penderitaan di mana dia hidup dalam bayangan orang lain. Dia selalu berada dalam belas kasihan orang lain dan terus-menerus dikomplot melawan, menyebabkan dia jatuh dalam keputusasaan.

Wen Xinya membuka lengannya dan mengangkat kepalanya.Melihat ke langit, ia berpikir dalam hati: Aku kembali. Apakah kamu siap?

"Kamu mau pergi kemana?Mengapa Anda kembali begitu terlambat? "

Itu adalah suara yang dalam, keras, terdengar dingin dan keras.Wen Xinya membeku. Dia berdiri tepat di posisi yang sama, merasa kaku. Dia bahkan tidak memiliki keberanian untuk menoleh! Ini adalah pria tua yang peduli padanya, dan dia juga yang menyerah padanya di kehidupan sebelumnya.

Tuan Wen berkata, “Anda baru saja kembali ke Keluarga Wen.Anda sebaiknya tinggal di rumah dan tidak berkeliaran. Media memiliki perhatian mereka terfokus pada Anda sekarang.Anda harus memperhatikan perilaku Anda dengan hati-hati dan tidak bertindak seperti yang Anda inginkan terakhir kali. ”Ada ketidaksetujuan dalam suaranya.Dia tahu tentang masa lalu memalukan Wen Xinya tetapi bersikeras untuk membawanya kembali ke Keluarga Wen karena Wen Xinya adalah keturunannya.Lagi pula, dia tidak tahan melihat perempuan itu terus hidup sesat.Sedikit yang dia harapkan bahwa Wen Xinya tidak berubah menjadi lebih baik dan kecewa padanya ketika dia tahu dia mendorong Ruya ke dalam air.

Wen Xinya dengan lembut menyeka air mata di matanya dan berbalik perlahan ke arahnya, mengakui. "Ya, Kakek, aku tahu.Saya akan tinggal di rumah lebih sering dari sekarang dan seterusnya. "

Tuan Wen berjalan ke arahnya. Dia mengerutkan kening ketika dia mendeteksi bau alkohol yang kuat dari jauh. Dia memperingatkan.“Kamu tidak punya alasan untuk mabuk, apa pun yang terjadi.Anda bukan lagi Zhang Xiaolan yang pernah memimpin kehidupan preman, tetapi Miss Wen Xinya yang bergengsi dari Keluarga Wen. Saya tidak peduli jika Anda dapat beradaptasi dengan gaya hidup Anda saat ini, tetapi Anda perlu belajar bagaimana berperilaku seperti keturunan keluarga kaya. ”

“Kakek, bagaimana seharusnya keturunan keluarga kaya? Apakah hanya seperti apa perilakunya Xia Ruya? ”Wen Xinya bertanya pada Kakek dengan nada lembut, dengan perasaan kuat dianiaya.

Dia baru saja kembali ke Keluarga Wen dan tidak pernah memiliki kesempatan untuk tinggal bersama Kakek. Di sisi lain, meskipun Xia Ruya diadopsi, dia telah tinggal bersama Kakek selama 20 tahun dan karena itu memiliki hubungan yang lebih dekat dengannya. Wen Xinya berharap Kakek akan menyadari siapa putri sulung asli Keluarga Wen.

Tuan Wen yang tua kehilangan kata-kata. Dia baru saja menyadari fakta bahwa Wen Xinya telah hidup nyasar selama 15 tahun terakhir, tidak seperti Ruya yang memiliki kesempatan untuk mempelajari kebajikan dan nilai-nilai menjadi bagian dari keluarga kaya.

Melihat Tuan Wen yang tak bisa berkata-kata, Wen Xinya menundukkan kepalanya, menarik ujung roknya dengan sedih. Dia berkata, “Kakek, apakah aku memalukan bagi Keluarga Wen?Apakah kamu menyesal menjemputku kembali? "Ada kecemasan di wajahnya ketika dia melanjutkan," Aku tidak sengaja mendorong Ruya ke dalam air.Tolong percayalah, Kakek, itu tidak disengaja. Tolong jangan kirim saya pergi ... "

Tuan Wen yang tua mengerutkan kening dalam-dalam dan berkata, “Kapan saya bilang saya ingin mengirim Anda pergi? Anda adalah putri tertua dari Keluarga Wen. Sekarang setelah Anda kembali ke rumah, saya tidak punya niat untuk mengirim Anda pergi. ”

Wen Xinya mengerahkan keberaniannya. Melihat Kakek, dia berkata, “Tapi Kakek, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan untuk menjadi seperti Xia Ruya. Apakah itu benar-benar tidak masalah? "

Wen, Tuan, semakin marah. Dia berkata, “Kamu dan Ruya berbeda, jangan membandingkan dirimu dengan dia. Dia tinggal di Keluarga Wen pada usia yang sangat muda dan memiliki asuhan yang sangat berbeda dari Anda. Anda baru saja kembali, jadi Anda harus mulai belajar dari awal. "

Wen Xinya mulai terisak dan merasa kasihan pada dirinya sendiri. Dia menjawab, "Semua orang telah membandingkan saya dengan Xia Ruya, merasa bahwa saya tidak sopan dan tidak memiliki sifat baik."

Dalam hidup ini, dia memutuskan untuk tidak dibandingkan dengan Xia Ruya lagi. Dia akan berusaha sekuat tenaga untuk menciptakan peluang yang lebih baik untuk dirinya sendiri. Mulai sekarang dan seterusnya, dia ingin kakeknya penuh belas kasih untuknya dan berdiri di sisinya.

Wen yang lama ingat adegan dimana Xia Ruya datang untuk mengunjungi keluarga. Semua orang mengelilinginya, senang melihatnya. Sementara Wen Xinya bersembunyi di sudut, merasa iri.Dia telah memilih untuk bertindak seolah-olah tidak ada yang terjadi. Sekarang, dia merasa prihatin dengan kejadian ini, dan mengatakan kepadanya, “Kamu baru saja kembali ke Keluarga Wen dan belum beradaptasi.Segera saya akan meminta seorang guru untuk mengajari Anda tentang etika. "

Mata Wen Xinya bersinar dengan kegembiraan dan kebahagiaan.Dia bertanya, "Kakek, apakah maksudmu aku akan memiliki kesempatan untuk belajar dan bekerja pada keterampilan seperti etiket sosial, tarian sosial, memakai sepatu hak tinggi, dan mencicipi anggur merah?"

"Yup, dan banyak lagi ..." jawab Tuan Wen. Tiba-tiba dia memiliki perasaan campur aduk. Telah pergi selama 15 tahun, Wen Xinya telah kehilangan semua waktu dan cinta yang dia miliki dengan keluarga. Dia seharusnya diberi pendidikan yang tepat dan kesempatan untuk belajar tentang kebajikan baik. Tuan Wen menyadari ketidaksabarannya.Dia telah mengabaikan perasaan anak itu dengan menginginkannya untuk bertindak menurut standarnya tanpa memberinya lebih banyak waktu untuk belajar.

Setelah mendengar ini, Wen Xinya memiliki kilau di matanya. Dia berkata dengan gembira, “Kakek, yakinlah, aku akan berusaha sebaik mungkin untuk mempelajari keterampilan ini.Saya akan menjadi putri Keluarga Wen yang bergengsi dan tidak mengecewakan Anda. ”

Gadis muda itu bersinar dengan tekad. Dia mengenakan gaun merah yang tidak pas untuknya.Gaun itu terlalu ketat untuk pinggulnya, dan terlalu panjang untuk tinggi badannya. Itu membuatnya tampak sangat lemah dan kecil. Tuan Wen mengingat ini adalah gaun yang baru-baru ini dibeli Ning Shuqian dari Perancis sebagai hadiah untuk Ruya. Ruya hanya memakainya dua kali dan tidak memakainya lagi. Dia tidak berharap gaun ini berakhir dengan cucunya yang berharga.

Sudah hampir lima hari sejak Wen Xinya kembali ke rumah dan dia bahkan tidak punya pakaian miliknya! Keluarga Wen benar-benar mengabaikannya. Sulit untuk menyalahkannya atas tindakannya hari ini.

Dia adalah cucunya yang asli dan putri tertua Keluarga Wen! Tuan Wen menyadari bahwa dia bukan kakek yang baik.

Wen Xinya merasakan harapan.Dia baru saja kembali ke Keluarga Wen, dan sikap Kakek terhadapnya akan menentukan statusnya dalam keluarga. Dia tahu dia tidak bisa bersikap terlalu agresif atau menunjukkan tekadnya untuk memperjuangkan perhatian Kakek. Bagaimanapun, dia akan dengan mudah dibandingkan dengan Xia Ruya.Jika dia tetap tenang dan polos, dia akan bisa mendapatkan penerimaan semua orang dengan mudah.