reborn aristocrat return of the vicious heiress

Bab 35 - Xu Zhenyu Muda

Babak 35: Xu Zhenyu Muda

Penerjemah: Atlas Studios Editor:Atlas Studios

Wen Xinya berhasil tiba di bandara pada jam 3 sore.Penerbangan Grampy akan tiba dalam 30 menit lagi.

Dia sedang menunggu di ruang VIP, melihat keluar melalui jendela kaca. Sebuah pesawat akan lepas landas dari landasan pacu di luar aula keberangkatan. Begitu ia meninggalkan tanah, ia terbang secara diagonal ke langit dan perlahan menghilang ke awan dengan hanya siluetnya yang terlihat dari tanah.

“Ibu, memang benar aku ada di bandara untuk menjemput seorang teman. Saya tidak keluar untuk bersenang-senang ... ”Itu datang dari suara tidak sabar yang terdengar agak kasar karena masa puber. Namun, itu terdengar jantan dan sebenarnya cukup menawan.

Wen Xinya ditangkap. Dia berbalik bersemangat untuk melihat remaja itu dari jarak yang cukup dekat. Dia memiliki rambut pendek berwarna abu-abu dan kuning cerah, dengan beberapa helai rambut panjang menutupi dahi dan matanya sebagian. Sudut luar matanya yang berbentuk almond terangkat sedikit, menampilkan kepribadian yang menawan. Dia memiliki sederet kancing telinga yang berkedip di lingkaran luar telinga kirinya yang terdiri dari tujuh warna - hitam, perak, merah, kuning, biru, hijau dan magenta, yang semakin memperlihatkan karakter masa mudanya dan pemberontak.

Visi Wen Xinya tiba-tiba menjadi kabur dengan mata berkaca-kaca. Karakter hidup yang gelisah dan memberontak dalam ingatannya cocok dengan bayangan remaja di depannya.

Dia seharusnya berusia sekitar 17 tahun tahun ini!

Selama empat tahun penemanan itu, dia menemaninya dalam masa hidupnya yang singkat, dan itulah satu-satunya kehangatan yang bisa diingatnya.

"Ibu, jika kamu tidak percaya padaku, aku akan meminta seseorang untuk berbicara denganmu." Sekarang, remaja itu sangat tidak sabar. Dia memegang ponselnya dan mencari-cari seseorang untuk membantu ketika, tiba-tiba, dia melihat Wen Xinya.

Cara gadis remaja ini memandangnya aneh. Dia tampaknya memiliki emosi campur aduk perasaan yang tak terlukiskan. Meskipun ada air mata di matanya, dia memberinya senyum hangat sambil menatapnya seolah-olah mereka sudah saling kenal sejak lama.

Tanpa upaya sadar, dia berjalan ke arah gadis remaja ini dan berkata, "Hei, bantu aku menjawab panggilan ini."

Wen Xinya menyeka air matanya dengan senyum di wajahnya dan mengambil ponsel dari tangannya. Ada beberapa menit gemuruh di sisi lain dari garis itu.Kemudian dia menjawab, “Ini memang lounge VIP bandara.Saya di sini untuk menjemput seseorang ... "

Setelah bercakap-cakap sekitar 10 menit, orang di seberang telepon akhirnya mengizinkannya mengembalikan telepon seluler kepada remaja itu. Wen Xinya memberikan telepon kembali kepadanya setelah memasukkan beberapa nomor di atasnya.

Remaja itu mengambil alih ponsel, lega, dan berkata, "Ibu, apakah kamu percaya padaku sekarang?"

Setelah lebih banyak gemuruh dari ujung yang lain, remaja itu akhirnya menutup telepon dengan tidak sabar.

Wen Xinya berkata dengan iri, "Ibumu baik padamu."

Remaja itu menjawab sambil menyisir rambutnya, “Dia selalu mencampuri urusan saya. Ini sangat menjengkelkan. "

Wajah Wen Xinya berubah masam. “Saya tidak memiliki seorang Ibu mulai dari usia yang sangat muda. Saya tidak tahu bagaimana rasanya memiliki seorang Ibu. "

Pria muda itu cemberut untuk sementara waktu, tidak tahu harus berkata apa. Dia kemudian menyadari bahwa dia tidak mengucapkan terima kasih atas bantuannya. “Oh ya, terima kasih atas apa yang kamu lakukan sebelumnya. Nama saya Xu Zhenyu. Apa milikmu?"

Keluarga Xu adalah keluarga militer terkenal di Ibukota. Kakek Xu Zhenyu, Tuan Tua Xu, menikmati status bergengsi, sementara Ayahnya, Xu Wenfeng, berhasil dalam karier politiknya. Xu Zhenyu memiliki seorang kakak lelaki, Xu Zhenhao, yang juga seorang politisi. Oleh karena itu, Tuan Tua Xu selalu berharap agar cucu bungsunya meneruskan tradisi keluarga mereka sebagai pegawai negeri dan melayani militer. Namun, Xu Zhenyu mengecewakan keluarga dan jauh dari harapan kakeknya. Dia suka bergaul dengan teman-teman yang buruk di tempat-tempat busuk seperti Black Sunday Bar, menyebabkan Keluarga Xu khawatir.

"Namaku Wen Xinya!" Jawab Wen Xinya sambil tersenyum. Dalam kehidupan sebelumnya, dia bertemu Xu Zhenyu di Black Sunday Bar. Pada saat itu, dia ada di sana bersama gengnya dan dia juga ada di sana. Teman-teman jahatnya menantangnya dengan beberapa kokain dan dia menurut, mengendus obat melalui hidungnya.

Pada saat itu, Wen Xinya sudah sangat kecanduan kokain, dan dia disiksa setiap hari oleh kecanduan narkoba. Ketika dia melihat remaja lain dipaksa untuk menggunakan narkoba oleh teman-temannya, dia tidak bisa menahan perasaan yang kuat dan menyeret Xu Zhenyu ke ruang VIP yang kosong di samping mereka.

Setelah pintu ditutup, dia menghela nafas lega. Dengan wajah serius, dia menegurnya."Apakah kamu benar-benar tidak bersalah? Anda mencari mati!Hanya karena Anda menerima tantangan teman Anda, Anda akan membayarnya dengan hidup Anda? Apakah Anda tahu benda apa itu? Apakah Anda benar-benar berpikir Anda akan terbang dengan menghirup satu atau dua? "

Xu Zhenyu menjawab dengan amarah yang luar biasa, "Kamu jalang! Siapa kamu untuk mengganggu masalah saya? "

Ketika dia berbalik dan hendak pergi, Wen Xinya meraih tangannya. “Tunggu 10 menit lagi.Jika setelah itu kamu masih memutuskan untuk mengendus hal-hal berbahaya itu, aku tidak akan menghentikanmu. ”

Setelah 10 menit, Wen Xinya mulai mengalami kejang narkoba. Dia mencoba mengatasinya pada awalnya, tetapi seiring berjalannya waktu, semakin sulit baginya untuk mengendalikan diri.Seluruh tubuhnya meringkuk di sofa, lalu dia mulai berguling-guling di lantai. Sangat tak tertahankan sehingga dia terus melempar barang-barang untuk mengalihkan perhatiannya. Dia kehilangan seluruh martabatnya dan meraih kaki Xu Zhenyu, memohon padanya ...

Adegan penyitaan narkoba telah membuat Xu Zhenyu kaku. Dia hanya berdiri diam seolah-olah sedang dalam keadaan trance, menatapnya.

Setelah itu, dia sudah lama tidak bertemu dengannya di Black Sunday Bar. Lain kali dia melihatnya di sana adalah ketika dia datang khusus untuk mencarinya, ingin mengucapkan terima kasih atas apa yang dia lakukan untuknya.

Sejak saat itu, Xu Zhenyu tinggal di sisinya. Dia memahami penderitaan dan kehancurannya.Ketika dia mengalami kejang Narkoba, dia akan tetap di sisinya, dan bahkan berusaha membantunya melampaui kecanduan Narkoba. Namun, kecanduannya begitu kuat sehingga dia tidak pernah berhasil. Sejak itu, dia menggunakan seluruh tabungannya untuk membeli kokain untuknya sampai dia ditangkap karena memiliki obat terlarang. Keluarga Xu mengusirnya dan dia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara.

Setelah kelahiran kembali, dia memiliki kesempatan untuk bertemu Xu Zhenyu tiga tahun sebelumnya. Dia bertekad untuk tidak membiarkannya pergi di jalan yang sama lagi.

Xu Zhenyu menatapnya dengan mata terbuka lebar. Menunjuk padanya, dia bertanya, "Kamu ... Kamu adalah cucu hilang dari Keluarga Wen yang berkeliaran di jalan-jalan selama 15 tahun terakhir dan baru saja kembali ke Keluarga Wen baru-baru ini?"

Wen Xinya mengangguk. "Mmm.Apakah ada masalah?"

Xu Zhenyu diikat lidah. Dia menjawab setelah beberapa saat, "Tidak ... Tidak masalah!"

Rumor memang menyesatkan.Mereka menggambarkan seorang remaja yang sangat muda dan cantik sebagai gangster jalanan yang tidak sopan yang penuh dengan kata-kata kasar, yang terlihat berperilaku dan berbicara dengan kasar.

"Apa yang akan Anda lakukan untuk menunjukkan penghargaan Anda atas bantuan saya?" Wen Xinya perlahan mengangkat kepalanya dan menatapnya.

Xu Zhenyu tersinggung. “Itu hanya menjawab panggilan telepon, itu tidak dianggap bantuan besar.Anda punya pipi untuk meminta saya untuk membalas budi? "

Wen Xinya menjawab dengan jelas, "Apakah kamu tidak mendengar pepatah 'untuk membalas budi kecil dengan penuh terima kasih'? Jika bukan karena saya, apakah Anda dapat menghentikan pertanyaan ibumu? "

Xu Zhenyu terdiam. Setelah beberapa saat, dia berkata dengan enggan, "Katakan saja apa yang kamu inginkan dari saya!"

Wen Xinya mendongak dan berkata, “Saya suka giwang yang Anda kenakan di telinga kiri Anda.Saya akan memilikinya sebagai hadiah saya! "