reborn aristocrat return of the vicious heiress

52

Babak 52: Ini Dia Nona Ruya

Penerjemah: Atlas Studios Editor:Atlas Studios

Marah karena marah, Wen Yuya berseru. “Berhentilah dengan argumen lemahmu. Memberikan anting-anting yang telah kamu kenakan sebagai hadiah ulang tahun untuk Tuan Muda Xu Kedua, dapatkah kamu mengatakan bahwa tidak ada di antara kalian berdua bahkan setelah perilaku meragukan seperti itu? "

Wen Xinya berkata dengan senyum yang dipaksakan, "Saudari Yu, sepanjang hidupmu, apakah kamu tidak pernah memberi seseorang barang yang pernah kamu gunakan sebelumnya?"

Wen Yuya menginjak kakinya. "Itu jelas cerita yang berbeda."

Ekspresi Wen Xinya berubah tajam dalam sedetik dan berkata, “Apa bedanya? Persis sama dengan saya. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa seseorang secara paksa mencoba menyiratkan omong kosong seperti ada sesuatu yang teduh antara saya dan Tuan Muda Kedua Xu. Dia yang memiliki pikiran untuk mengalahkan anjingnya akan dengan mudah menemukan tongkat. Tidak peduli apa yang kamu katakan, aku tetap tidak bersalah. ”

Wen Yuya siap untuk membalas, tapi Ning Shuqian memberi isyarat padanya untuk berhenti dengan pandangan sekilas. “Tuan Muda Kedua Xu terkenal di Ibukota sebagai teman yang buruk.Berinteraksi dengannya, tidak mengherankan bahwa berita kotor tentang Anda ada di koran. "

Wen Xinya menatap tajam ke Ning Shuqian dan berkata, "Tidak ada orang yang belum diserang oleh media tahun ini. Kembali ketika Bibi Ning dan ayah saya menikah, bukankah media menggali segala sesuatu tentang masa lalu keluarga Bibi Ning? Bahkan ada orang mengatakan hal-hal yang tidak menyenangkan seperti Bibi Ning mengambil keuntungan ketika ibu saya hamil untuk merayu ayah saya. Jangan bilang benar bahwa Bibi Ning benar-benar berselingkuh dengan ayahku ketika ibuku masih hamil? ”

Keluarga Wen sangat sadar akan kebenaran kejadian saat itu.Menempatkan masa lalunya di atas meja, Wen Xinya mengambil posisi Ning Shuqian untuk berbicara dalam keluarga. Seolah ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokannya, Ning Shuqian tidak tahan dan mengirim Wen Haowen pandangan ketidakadilan.

Wen Haowen sangat marah. Masa lalunya yang buruk adalah pembicaraan di kota untuk waktu yang lama, dan sekarang bahkan digunakan untuk melawannya oleh generasi muda. Harga dirinya tidak tahan menghadapi pukulan besar dan dia marah karena penghinaan. "Kamu iblis, omong kosong apa yang kamu katakan?" Dia berbalik ke arah Tuan Wen dengan tiba-tiba dan berkata, "Ayah, kita harus segera mengirim Xinya ke luar negeri sekarang ketika berita tentang dia belum diledakkan. Dengan cara ini, rumor dan gosip akan mereda dengan cepat. "

Wen Xinya mengabaikan Wen Haowen. “Wajar jika media memperhatikan saya karena saya baru saja kembali ke Keluarga Wen. Tidak mengherankan jika mereka memanfaatkan kembalinya saya untuk membuat berita. Ayah dan Bibi Ning menyalahkan semuanya pada saya hanya karena sesuatu yang sepele, saya tidak tahan menanggung beban. Saat itu, Anda berdua tidak bercerai karena rumor dan gosip. Namun sekarang Anda mencoba mengirim saya ke luar negeri berdasarkan tuduhan tidak penting dan tidak berdasar tersebut. Ayah, Bibi Ning, bukankah kalian bereaksi berlebihan? Jika tersiar kabar, orang akan mengatakan bahwa Keluarga Wen saling memanfaatkan. ”

Wajah Wen Haowen berubah pucat, namun dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.

Ning Shuqian merah karena marah, namun dia tidak bisa mempertahankan posisinya, tidak bisa mengatakan apa-apa.

Tuan Wen yang tua tidak bisa menahan diri untuk tidak menyesal setelah melihat pemandangan ini. Putra dan menantunya sama-sama membenci Xinya, tetapi meskipun begitu, dia bisa membela diri.Pikirannya harus sejernih cermin.“Xinya benar. Itu hanya tuduhan tanpa dasar yang dibuat oleh media, tidak perlu khawatir tentang ini, ”katanya.

"Ayah ..." kata Wen Haowen dengan marah.

Nyonya Tua Wen tutup mulut dengan muram saat dia benar-benar setuju dengan kata-kata Wen Xinya.

Suasana di rumah menjadi hening.

"Tuan Tua, Nyonya Tua, Tuan dan Nyonya, Nona Ruya ada di sini," kata seorang pelayan saat dia masuk dengan Xia Ruya.

Wen Xinya bisa melihat melalui keinginannya yang dingin. Xia Ruya tahu bagaimana memanfaatkan setiap kesempatan kecil untuk keuntungannya, seperti lalat ketika melihat celah pada telur. Dengan skandal Wen Xinya di mana-mana, Xia Ruya secara alami akan datang ke Keluarga Wen untuk memperburuk keadaan baginya serta memamerkan keanggunan dan kebaikan hatinya.

Dalam suatu bentrokan di antara keduanya, Nona Keluarga Wen dengan semua skandalnya jelas tidak menguntungkan. Nenek sudah menyukai Xia Ruya, dan sekarang dia akan lebih mengaguminya.

"Kakek, Nenek, Fa ... Paman Wen, Bibi Ning, Xin ... Xinya juga ada di sini!" Xia Ruya memasuki ruang tamu dengan cemas. Ketika dia melihat Wen Xinya duduk di sana, semua emosinya sepertinya terikat oleh kehadirannya.

Nyonya Tua Wen sangat gembira melihat Xia Ruya. Dia buru-buru berdiri dari sofa dan pergi ke Xia Ruya untuk memegang tangannya. "Ruya, apa yang membawamu ke sini?"

Xia Ruya memegang lengan Nyonya Wen dengan mudah dan berkata dengan lembut, "Nenek, saya melihat berita di koran dan khawatir tentang Anda dan Kakek.Itu sebabnya saya datang ke sini terutama untuk melihat Anda. "

Wen Nyonya Tua berkata pada dirinya sendiri, bahwa anak yang tidak berpendidikan yang hidup di jalanan selama 15 tahun tidak dapat dibandingkan dengan anak yang telah menghabiskan 12 tahun bersama kami . Ruya tidak pernah mengalami skandal selama bertahun-tahun dia bersama Keluarga Wen. “Sungguh bijaksana, datang mengunjungi saya terutama untuk ini. Tidak seperti beberapa orang yang hanya tahu bagaimana memalukan Keluarga Wen. ”

Ekspresi Xia Ruya berubah canggung sejenak, dan dia tanpa sadar melirik Wen Xinya. Dia buru-buru mengubah topik, "Nenek, bagaimana kabarmu?"

Nyonya Tua Wen berkata dengan penuh kasih, “Sama seperti biasanya. Tapi sejak kau pergi, tidak ada yang membantuku memijat dadaku, jadi dadaku selalu terasa kencang dan tidak nyaman. ”

"Nenek, jika Anda tidak keberatan, saya selalu dapat mengunjungi Anda di masa depan untuk memijat dada Anda," lanjut Xia Ruya.

Nyonya Tua Wen menangis gembira, “Itu akan luar biasa!Dengan cara ini, Nenek dapat sering melihatmu. ”

Tuan Wen memelototi Nyonya Tua Wen dan berkata, “Ruya sekarang adalah putri Keluarga Xia, dia harus tinggal bersama kakek dan neneknya dan berbakti juga.Bagaimana Anda bisa mengatakan itu? Jika tersiar kabar, orang akan menuduh kami mengambil putri orang lain. ”

Ekspresi Nyonya Tua Wen berubah kaku. Dia berbicara pikirannya dan bahkan tidak mempertimbangkan ini. “Aku suka Ruya tapi aku bahkan tidak bisa sering melihatnya. Dia masih dibesarkan di sisiku selama 12 tahun, bagaimana aku bisa tahan untuk memotong hubungan ini? "

Ning Shuqian memberi Wen Xinya tampilan yang tidak jelas dan mencoba menahan senyum."Ayah, Ibu benar. Meskipun Ruya bukan lagi anak dari Keluarga Wen, darah perjanjian lebih tebal dari air rahim. Ikatan 12 tahun terakhir ini tidak dapat dipotong dengan mudah. ​​”

Wen Yuya bahkan lebih senang duduk di samping Xia Ruya. "Sister Ruya harus sering datang ke sini atau aku akan merindukanmu."

Wen Haowen berkata dengan hangat, "Kamu harus sering mengunjungi Nenek, atau dia tidak akan berhenti membicarakanmu setiap hari."

Xia Ruya menangis, air matanya yang seperti kristal bersinar di matanya, menolak untuk jatuh.“Ruya adalah orang yang tidak berbakti. Tidak datang mengunjungimu begitu lama, aku telah mengecewakanmu, Nenek. ”

Tuan Wen yang berpaling memandang Wen Xinya, hanya untuk melihatnya duduk dengan tenang di sisinya, tenggelam dalam pikiran saat melihat hubungan cinta antara wanita tua itu dan Ruya. Rasa kehilangan yang dalam bisa terlihat di matanya.

Tuan Wen tahu bahwa wanita tua itu sangat keras kepala. Tidak ada harapan dia berubah pikiran terhadap Xinya karena dia sudah tidak menyukainya. Hatinya dipenuhi dengan penyesalan terhadap Xinya saat wanita tua itu menempatkannya di tempat yang sulit.

Xia Ruya berkata kepada Wen Xinya, “Xinya, jangan menerima berita di koran atau majalah.Media selalu suka membuat tuduhan yang tidak berdasar.Setelah beberapa saat, mereka akan berhenti sendiri. "