"selfi..." kata rara lemah. "aku juga takut kehilangan kamu, sangat takut !"
"aku tetap mau melakukan operasi itu ra.." tegasnya
rara mengangguk. "aku tau, aku akan menemani kamu"
selfi menggenggam tangannya "makasih"
"kapan operasinya ?" tanya rara
"minggu depan" kata selfi
"kok cepet ?" tanya rara panik
"lebih cepat lebih baik, kondisi jantungku semakin memburuk ra, jadi aku mau dioperasi sebelum terlambat. besok aku harus uda ada di rumah sakit"
rara tertawa
"kenapa ketawa ?" tanya selfi
"cuma membayangkan, ini pertama kalinya aku akan liburan di rumah sakit. beda seperti biasanya" ~rara
selfi ikut tertawa "aku selalu liburan di rumah sakit, tapi seru kok. kamu bisa makan di kantin yang beda dari kantin biasanya, menjahili suster malam-malam berjalan di lorong sambil menutupi tubuhmu dengan selimut putih"
"wah, seru itu !" kata rara tertawa terbahak-bahak
"percaya deh, aku pernah ngelakuin itu" kata selfi tertawa jail
"ternyata kamu nakal ya" kata rara "kamu ga akan dimarahi soalnya sedang sakit" selfi terdiam lagi
"ada apa ?" tanya rara
"cuma 1 yang ga bisa aku lakukan di rumah sakit" kata selfi
"apa ?" rara penasaran "aku ga bisa merasakan kehidupan normal seperti orang lain" kata selfi jujur
raramenatap selfi dengan sedih dan menggenggam tangannya
**********
hari ini rara ada di rumah selfi untuk bersama-sama kerumah sakit. selfi akan dioperasi minggu depan. rara bertemu kedua orangtua selfi.
"makasih ya, kamu mau menemani selfi di rumh sakit" kata mama selfi "selfi kelihatan gembira tiap sama kamu"
"oom, tante" kata rara "saya ingin minta 1 hal"
"apa rara ?" ~papa selfi
"sebelum saya bawa selfi kerumah sakit, saya mau bawa dia ke suatu tempat"
papa dan mama selfi terdiam
rara menunduk "saya mohon, 1 jam aja"
"iya rara" katanya
"makasih om" kata rara lega
"seharusnya om yang berterimakasih karena kamu sudah ngasih kebahagiaan ke selfi" papa dan mama selfi tersenyum
rara menggeleng "om salah, selfi yyang sudah memberi saya kebahagiaan, selfi itu anak yang istimewa. saya permisi dulu"
rara meninggalkan kedua orangtua selfi. lalu dia bilang ke pak budi untuk tidak diantar ke rumah sakit. setelah itu rara menunggu selfi di ruang tamu
"kamu uda siap ?" tanya rara ketika melihat selfi turun dari tangga
selfi mengangguk dan mereka langsung menuju tempat tujuan.
setengah jam kemudian mereka sudah sampai di tujuan, selfi melihat rara dengan kebingungan
mereka berhenti di sebuah taman rekreasi
"kenapa kesini ? tanya selfi "kita kan harus ke rumah sakit ?"
rara balik bertanya "kamu pernah kesini ?"
selfi menggeleng
rara mengulurkan tangannya "kemarin kamu bilang ada 1 hal yang ga bisa kamu lakukan di rumah sakit, kehidupan normal. nah, ini aku ngasih kamu merasakan kehidupan normal selama seharian disini"
"percaya sama aku" ~rara
selfi melihat rara yang tersenyum, lalu mereka bergandengan tangan memasuki taman rekreasi. ketika memasuki arena taman rekreasi, selfi melihat sekelilingnya dengan senang
selfi senang rara mengajanya ke taman rekreasi. rara menggandeng tangannya dan langsung menuju komedi putar "ayo, kita naik !"
selfi melihat sekelilingnya dan protes "tapi ini kebanyakan anak kecil yang naik"
"emang kenapa ?" rara mengangkat bahunya "kalau kita mau main, kita mendingan naik bareng. aku tau kamu ga bisa naik mainan lain, tapi aku bisa nemenin kamu naik ini"
selfi tertawa dan akhirnya mereka bermain komidei putar sampai dua kali. setelah itu mereka berfoto bersama di depan komidi putar. sebelum mereka berfoto, rara menjulurkan lidahnya dan menarik pipi selfi dengan kedua tangannya. mereka tertawa ketika melihat hasil foto tersebut.
"kamu bener-bener jail" kata selfi
tatapn selfi mengarah pada kerumunan orang yang sedang antri di sebuah stand makanan. mereka membawa kapas besar berwana pink dan memakannya

YOU ARE READING
DETIK TERAKHIR
Historia CortaSELFI - sosok yang tenang dalam menghadapi masalah, dewasa, pintar bermain piano RARA - tomboy, keras kepala, broken home