smoke

3.4K 318 21
                                    

Rio membuka matanya, hah...entah kenapa ia merasa sudah membaik, ia lirik gadis disamping yang nampak tidur dengan tenang, Rio sedikit menggerakan kakinya. Ah. Rasanya ia ingin berteriak karna kaki nya ini sudah bisa digerakan tanpa ada denyut nyeri, tak sia-sia perjuangannya semalam melawan sakit yang begitu dalam.

"Rosie?" Rio tepuk pelan pipi chubby sang istri, ia benarkan rambut yang menutupi sebagian wajah rosie,

"Hei bangunlah" Rio berucap lembut, oh god, apa lim sedang dalam mode bidadara??? Baik sekali dia,

Rio usap pipi lantas tangannya bergerak menelusuri leher, dan hah....leher!!! Leher indah ini sangat menggiurkan,

Rosie rasakan hangat, basah yang menyentuh lehernya, hembusan nafas panas membuat rosie segera membuka mata, dan...

"Bajingan shhhh, kau ini, rio!" Rosie sedikit kesal sebab pagi ini ia sudah harus merasakan nakalnya bibir Rio, lelaki ini sepertinya sudah membaik, cih.

"Morning rosie!" Rio berucap, kecupi wajah serta bibir rosie berkali-kali, membuat rosie kesal dibuatnya,

"Ya!!! Kau membuatku tak bernafas bodoh!" Rosie dorong tubuh Rio, dan lelaki itu segera berdiri.

"Hoho lihat lah! Aku bisa berlari rosie, kaki ku sudah sembuh sekarang!!!" Bagai anak kecil, Rio berlari-lari lantas menendang nendang udara, ia begitu senang bisa terbebas dari kesakitan seperti semalam.

Rosie mulai duduk, ia regangkan seluruh otot tubuhnya, menatap malas Rio yang nampak antusias,

"Tidak bisakah kau berhenti bersikap konyol hah!!!" Rosie ingin sekali mendorong Rio agar jatuh lantas menderita kembali seperti semalam.

"Ini adalah kesenangan ku, sudahlah, ngomong-ngomong aku lapar, ayo kita sarapan rosie" Rio berucap,

"Kau saja, aku ingin mandi" rosie berucap ia mulai turun dari ranjang, lantas berjalan untuk masuk kedalam kamar mandi,

"Jika begitu ayo mandi bersama" Rio berucap, rosie melirik tajam.

"Tidak!" Rio terkekeh, mana perduli dia dengan penolakan rosie, Rio mengikuti rosie untuk masuk kedalam kamar mandi, lantas mengunci pintu, membuat rosie menatap kesal.

"Kau! Hell, aku tau akal busuk mu itu! " rosie berucap, pasalnya ia sudah tau pikiran lelaki ini, dan terlebih penting sorot mata Rio yang sudah sangat ingin menyetubuhinya.

"Kau istriku, dan tubuhmu milikku ingat itu rosie, sudah jangan banyak protes, semalam kau slamat karna kakiku sakit, nah sekarang mari kita bermain dengan semangat!!!!!!!!!" Rio dorong pelang tubuh rosie sampai punggung gadis ini menempel pada tembok, lantas dengan perlahan ia kecupi kembali leher indah ini.

"Kau dan nafsumu!!!!!!!!!!"

"Oh god! Shhh...." rosie nampak menahan ngilu ketika hentakan terasa begitu menyakitkan.

Bisakah ia hentikan? Dia benci bercinta posisi berdiri, tak hanya menguras tenaga, namun tubuhnya pun tak bisa bergerak bebas, pegal rasa dan lemas kaki terasa meski 1 kaki nya melingkar dipinggang Rio, Rio pun terus saja bergerak cepat dan kasar, air shower yang mengguyur membuat basah dan licin seluruh tubuh, susah sekali berpegang pada tubuh Rio,

"Rosie, aku akan keluar, kemari peluk aku" Rio berucap, nampaknya lelaki ini sudah ingin menyudahi permainan yang sudah berlangsung hampir 1 jam ini.

"Shhh....cepat lakukan! Kau selalu saja lama aku sudah lelah bodoh!" Rosie ucap dengan hela nafas terengah-engah, ia peluk erat tubuh Rio, dan ia rasakan gerak cepat yang membuat ingin ikut melakukan pelapasan.

Liar[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang