They Know.

2.1K 295 34
                                    

"Lionnnnnnnn, comee to meee" rio nampak memandang malas rosie yang bermain dengan bayi singa yang diberi nama Lioniel, demi rosie. Rio harus mengeluarkan uang yang cukup banyak dan berurusan dengan pihak hukum untuk mengadopsi bayi singa yang baru lahir 3minggu ini. Beruntung pihak hukum tak memperlama masalah ini, hanya 1 minggu dan lion pun diperbolehkan tinggal dengan syarat jika singa ini sudah besar akan di kembalikan kealam liar. Afrika.

"Aaaaaa you are so cuteeeee. Lionnnnnn, are you hungryy bee??? You want to eat????" cih. Rio menggeram kesal. Bayi singa sialan itu beruntung sekali! Rosie bahkan tak pernah berkata selembut itu, sialan sekali. Dia kalah oleh bayi singa!

"Rosie. Akupun lapar, tak bisakah kau masak sesuatu untuk suami mu ini???" Rio mulai berbicara setelah daritadi hanya diam dan memperhatikan disofa.

"Masak sendiri. Aaa lionnn let's goooo" rosie berucap dengan dingin lantas ia angkat tubuh lion dan membawa bayi singa itu menuju dapur.

Really??? Lion baru 2 hari dirumah ini namun bayi singa sialan itu menggeser posisinya. Makin saja rosie tak memperhatikannya. Sial! Dan lagi 2 hari ini rosie bertingkah aneh. Dia bahkan tak ingin dekat-dekat dengan lim. Alasannya adalah Rio memuakan dimatanya. Bangsat. Ingin sekali Rio marah namun irene bernasihat jika itu hanyalah bawaan hamil.

Rio berjalan kedapur, ia lihat rosie yang memasakan daging cincang lantas meniriskan daging matang itu kedalam tempat makan lion, tak lupa ia juga membuatkan susu khusus untuk lion kedalam dot. Lion masih bayi maka dari itu harus diberi perhatian khusus.

"Rio," rosie memanggil lelaki yang kini membuka kulkas untuk memasak ramen.

"Hm"

"Stock daging kita menipis, aku ingin kau membelikan daging beberapa puluh kilo untuk disimpan dan tentunya untuk lion ku yang manis ini" Rio menghela nafas. Bayi singa sialan. Merepotkan sekali!

"Aku akan membelikannya jika kau masakan aku makanan, aku lapar " Rio berucap sedikit meminta,

"Kau itu yah. Kau punya tangan, kau bisa masak sendiri jangan menyuruhku" Rio menatap malas. Ingin sekali ia membalas perkataan rosie, kaupun punya kaki kenapa tak beli sendiri siallaan?????. Tapi tak tega berucap membuat Rio bungkam.

"Berapa merebus mie ini?" Rio bertanya. Hell ini pertama kalinya ia meemasak selain memasak air.

"Apa gunanya google, jangan bertanya padaku hal tak penting....lionnn makan yang banyak sayang...uuuuu lucuunyaaaaa" rosie menjawab Rio dengan malas dan malah fokus memuji lion yang pada dasarnya memang begitu lucu.

"Hpku dikamar. Hei ayolah kau jawab saja sialan. " Rio berucap mulai kesal.

"Ishhh bacaaaaaa dibalik bungkus ramennya bedebah!" rosie berucap, Rio segera meembaca dan terdapat keterangannya.

"Aku ingin begini aku ingin begitu aku ingin ingin banyak sekali~" Rio nampak bersenandung lagu animasi kesukaannya.

"Semua semua dapat dikabulkan, dapat dikabulkaan dengan kantong ajaib" rosie nampak melihat arah Rio yang asik bersenandung dengan tangan menggunting bumbu ramen.

"Ak-"

"Aku ingin terbang diangkasaaa" Rio terdiam sejenak ketika rosie malah melanjutkan lagunya, hening sejenak, Rio melirik rosie dan menatap tajam, gadis itu ikut menatap tak kalah tajam.

Liar[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang