Divorce?

2K 318 67
                                    

Hening suasana di ruang tamu dari pasangan aneh ini, ibu park nampak memandang dengan sorot amarah, menatap kedua sejoli yang nampak menunduk dengan rasa takut yang menguasai.

"Apa yang kau ucap tentang kalian menikah karna game rio? Jelaskan padaku." Rio menelan ludah gugup rasanya ia tak bisa berucap untuk sekedar menjelaskan.

"A-a-aku, m-mmom.."

"Katakan padaku dengan jelas!!!! Rosie katakan padaku!" rosie ikut terdiam dengan rasa takut yang ia gigit jari seperti hal biasa jika dia merasa gugup dan tak bisa menjawab.

"Rio. Rosie. Katakan padaku!" sentakan keras ibu park membuat rosue dan Rio bergetar ketakutan, dengan ragu Rio menatap

"Apa kalian menikah itu karena saling mencintai ataukah kalah game seperti kalian katakan tadi?????" ibu park berdiri lantas mendekat pada Rio dan rosie yang kembali gugup.

"Aku tak habis pikir dengan kenyataan sekonyol ini! Aku benar-benar kecewa pada kalian berdua, kedatanganku kesini untuk menengok putriku yang mengandung calon cucuku. Tapi kalian menyambutku dengan pertengkaran akan kejelasan hubungan kalian selama ini"

"Berdiri kalian berdua!" Rio dan rosie mulai berdiri, ibu park menatap kedua wajah yang menunduk tanpa bisa menjawab.

"Aku tak menyukai ini semua! Rosie rio. Kalian harus bercerai."

Bagar petir yang menyambar rosie dan Rio serentak menatap ibu park dengan,

"Mommy ta-tapi kenapa, mana bisa aku dan rosie bercerai, dia sedang mengandung anakku mom" Rio berucap pada ibu mertua.

"Terus? Jika anakku mengandung anakkmu, kenapa? Kau membenci anakku kan? Dan kau rosie kau benci lelaki ini, jadi untuk apa kalian mempertahan hubungan konyol ini? Mom tak perduli lagi. Kalian berdua akan segera bercerai, pengacara mom yang akan mengurus semuanya!" ibu park berucap begitu serius.

"Mom ini adalah rumah tanggaku jangan seenaknya mom pisah-" rosie terhenti berucap ketika ibu park menatapnya tajam.

"Pisahkan kalian? Ahh. Katakan padaku apa kau mencintai lekaki ini rosie?" rosie telan ludah begitu gugup, ingin sekali ia berucap namun ia merasa sangat ragu.

"See? Kalian bahkan tak bisa menjawab pertanyaanku dengan benar! Dengar mulai hari ini dan detik ini kau akan ku bawa keaussie! Sebelum perceraian mu selesai kau akan tinggal bersamaku, dan ayahmu akan mengurus perusahaan gucci kembali! Dan kau rio. Aku kecewa padamu. Berani sekali kau mempermainkan hubungan ini. Dan membohongiku dengan permainan konyol kalian. "

"Mo-mom tidak begitu, aku mohon. Jangan bawa rosie. Dia sedang hamil dan butuh aku disampingnya" Rio berucap suaranya mulai bergetar tampaknya kegugupan dan kekagetan yang Rio rasa mulai membuatnya ingin menangis.

"Mom aku tak mau, " rosie ikut berucap, ibu park nampak masih dalam emosi yang begitu tinggi. Sejujurnya memang dasarnya ibu park tak pernah tau alasan kenapa rosie dan Rio menikah. Dia hanya tau keduanya saling mencintai.

Namun siapa sangka pertengkaran antara rosie dan Rio membuatnya begitu kecewa dan marah. Ibu park memang masalah terbesar dari chaerio. Tapi jika saja kedua pasangan itu saling memahami dan jujur akan seluruh perasaan sudah jelas kejadian ini takan pernah terjadi.

Ibu park adalah orang serius. Dan tidak suka dibohongi, dia memeliki sifat baik dan keras. Inilah resiko jika ada seseorang yang membohongi dirinya dan lagi ibu park tak pernah suka pada orang-orang yang mempermainkan suatu hubungan.

"Dan aku tak mau tau, pergi kekamarmu dan beresi semua bajumu rosie, cepat!" sentakan ibu park membuat rosie mau tak mau harus mengikuti apa yang ibunya ingin ini, melirik Rio sebelum pergi memperlihatkan jika rosie berharap Rio bisa mencegah ini semua.

"Mom, aku mohon. Jangan salah paham dulu, ak- "

Sebuah tamparan keras mendarat tepat dipipi kanan rio, memberikan kesan sakit hingga ia bungkam mengehentikan segala kata,

"Aku kecewa padamu, aku akan berkata pada ibumu agar dia tau. Jangan pernah kau coba untuk dekati anakku lagi. Tak perduli kau ayah dari anak yang dia kandung, karna untuk apa kau mempertahankan jika kau tak meencintai anakku? Yang ada anakmu kelak nanti yang akan meendapat imbas dari kelakuan konyol kalian!" dengan menunjuk wajah lim yang menunduk, ibu park tatap tajam lelaki yang terdiam dengan mata berkaca.

"Mom...tolong, dengarkan aku dulu, perdebatan yang tadi kau dengar itu hanya perdebatan biasa, aku akui aku menikah karna game, dan rosie kalah dari ku. Tapi mo-"

"Benar-benar kau ini! Kau dan anakku benar-benar orang terkonyol dan bodoh. Kau pikir sebuah hubungan bisa kau pertaruhkan seperti itu hah? Apa kau pikir dengan game kau bisa bertaruh apapun? Bahkan nyawa mu ataupun nyawa dari orang tuamu? Jangan gila! Aku tak terima anakku menikah karna sebuah game. Meskipun dia sama salahnya denganmu. Tetap saja pihak gadis yang dirugikan. "

"Bahkan tanpa saling mencintai anakku mau mengandung anak darimu, kalian memang gila. Tapi aku akhiri kegilaan ini. Lebih baik kalian bercerai. Berpisah adalah jalan terbaik untuk kalian berdua!"

Rio tatap ibu park yang mulai pergi menuju kamar, lim gertakan gigi, kenapa sulit sekali untuk berucap??? Kenapa? Arghhh. Rio segera berlari menuju kamar dimana rosie sudah siap dengan kopernya dan tentunya ibu park disampingnya dengan mulut menasihati putrinya ini.

"Mom, jangan bawa rosie pergi, dia istriku " rio berucap ia hendak menyentuh tangan rosie namun ibu park menepis kasar tangan lelaki itu,

"Sekarang dia istrimu dan bulan depan dia bukan siapa-siapamu. Ayo rosie kita pulang!" ibu park menarik tangan rosie untuk segera keluar kamar.

"Mom hentikan. Aku tidak mau pulang" rosie mulai memberontak,

"Diam! Apa yang kau inginkan dalam hubungan konyol ini rosie? Jangan jadi orang bodoh lagi! Jika kau mencoba untuk tetap tinggal dan kau Rio jika kau mencoba untuk mengejar. Maka aku akan melakukan tindakan tegas yang meembuat kalian tak bisa lagi bertemu!" ancaman keras dari ibu park tak bisa rosie dan Rio lawan. Bagaimana pun jika ibu park sudah mengancam maka ancamannya takan main-main.

"Mommm" rosie mulai menangis ketika ibu park terus menariknya, Rio hanya bisa berdiri, dia terlalu takut dan ragu untuk mengejar.

Hingga rio lihat bagaimana rosie tak lagi dalam pandangan, meninggalkan dia yang berdiri dalam kamar yang terasa sunyi sepi, lim rasakan air yang mengalir disela pipi. Bangsat!!!? Kenapa sulit sekali! Banjingan kau rio, dasar pencundang!!!! Arghhh. Rosie.

"Jangan bawa istriku. Aku sangat mencintainya momm"

To be continue

#chaerio.

Liar[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang