Tangis menguar diseisi ruang, ji hanya bisa menatap rio yang mulai menjadi gila ketika kemarin malam rosie dibawa pulang dengan paksa oleh ibu park, ji cukup kaget dengan kejadian ini sedangkan seulgi kaka sepupu dari rosie segera pergi menuju aussie mendengar kabar ini.
"Menangis saja kau! Dasar pencudang. Harusnya kau cegah istrimu pergi tapi kau malah diam saja!" jennie nampak begitu kesal.
"Dasar bodoh!bodoh!bodoh!!!" dengan kesal jennie pukul pundak rio, sedangkan lelaki itu hanya menunduk dengan isak tangis. Hell. Apa Rio seorang anak kecil?
"Kenapa kau terus menangis sialan!kau ini bukan seorang gadis! Aku tak habis pikir apa otakmu itu koslet atau apa hah! Jika aku jadi kau aku akan mencegah agar istriku tidak dibawa!" ji ikut berucap, membuat Rio merasa terintimidasi. Hei. Ini kesalahan lelaki ini. Sudah biarkan saja.
"Dasar adik brengsek, pengecut! Kau mencintai istrimu kan rio? Kenapa harga dirimu lebih kau pikirkan dibanding anak dan istrimu? Meskipun rosie sama gengsi nya sepertimu tetap saja dia seorang gadis dan kau sebagai seorang laki-laki yang harus berjuang!" jennie tarik telinga Rio lantas menatap wajah sembab lelaki ini.
"Rosie bukan seorang boneka yang bisa kau ajak bercinta saja. Tapi dia manusia. Seorang gadis yang butuh kepastian,dan kasih sayang! "
"Ta-tapi noona. Aku tak tau dia mencintaiku atau tidak, ak-" tamparan keras mengenai pipi rio,
"Ji bisakah kau pukul kepala bocah bodoh ini????? Aku sangat geram padanya! Dengar aku RIO rosie bukan tidak mencintaimu, tapi dia hanya tak mau bilang padamu karna kau sendiri pun tak pernah menyatakan perasaanmu, seharusnya kau jujur saja, jika kau mencintainya dan semua ini tidak akan terjadi!"
Rio menunduk,
"Sekarang aku harus apa noona? Momy meengancamku agar tidak menemui rosie, bag-"
Jennie benar-benar marah kali ini ia menampar rio berkali-kali dengan nasihat yang terlontar setiap ia berkata.
"Dasar bodoh ya kau berusahalah"
Plak
"Mau bibi park memarahimu, mau dia mengancammu. Membawa rosie adalah hakmu. Dia istrimu, jika kau benar-benar mencintainya seharusnya kau tak perlu ragu akan semuanya"
Plakkkk
"Bukan...'"
Plaaakk
"Malah bertanya apa yang harus kau lakukan bodoh! Sekarang pergi dan bawa istrimu kembali, buang keegoisaan dan harga dirimu jika kau ingin rosie bisa bersamamu, jika kau masih bersih keras dalam kegengsianmu, jangan harap rosie akan menjadi istrimu lagi!!!!!!!"
Suara, tamparan dan amukan jennie begitu membuat Rio kesakitan, pipi yang terasa pedih, telinga yang berdengung serta guncangan hati yang memnyebabkannya menyadari memang dia begitu bodoh.meski begitu Rio mulai berdiri lantas segera pergi meninggalkan jennie yang masih kesal.
"Sudah sayang, " ji yang bungkam karna cukup takut dengan amarah jennie. Dan siksaan yang jennie berikan pada lim membuatnya tak ingin mengheentikan.
"Jika saja dia bukan adikku sudah ku hantam kepalanya itu, dan awas saja ji kau seperti dia. Aku tak segan untuk menggantungmu" ji mengusap pundak jennie,
"Iya aku tau, jangan terlalu terbawa emosi, kau bisa-bisa melahirkan dirruanganku sudah-sudah" jennie menghela nafas. Ini sudah bulan dana dia akan melahirkan tapi adiknya ini malah membuatnya stress dengan kelakuan Rio yang begitu bodoh.
•
•
•
"Apa yang kau harapkan dari lelaki sepertinya !" ibu park menatap tajam rosie yang terus menangis, gadis ini tidak mau makan dan keluar kamar sejak kepulangan nya dari LA. Rosie mengunci diri dikamar.