"Bagus, semir dengan benar, nah tolong jangan lupa kau sikat bagian belakangnya," Rio berucap bagai boss yang tengah mengajari pembantu dalam menyemir sepatu.
"Tak usah kau memeritahku bedebah! Dan lagi, bisakah kau lepaskan kakimu????" Rosie berucap kesal, sial. Ia merasa harga dirinya terinjak ketika dia duduk dilantai menyemir sepatu Rio sedangkan lelaki ini duduk dengan tenang diatas sofa. Bagai raja yang berkuasa. Cih.bedebah!
"Hei-hei,kau gila yah? Bagaimana bisa aku lepas kakiku? Susah rosie, kau ini bodoh sekali, masa iya manusia lepaskan kakinya sendiri, " Rio berucap meledek,
"Maksudku lepaskan sepatu ini dari kakimu sialan! " Rio terkekeh,
"Aduh rosie, ingat sayang, kau kalah dalam permainan adu ibu jari, ini hukumanmu, sudah semir saja sepatuku" Rio berucap, dengan sengaja Rio mengangkat kakinya kearah wajah rosie, membuat ujung dari sepatu mengenai bibir dari gadis yang sedang menyemir, argghh. Kesal sudah!!!!
"Bangsat! Apa kau punya Sopan santun hah!!!!!!!!" Rosie berdiri ia lempar sikat semir lantas menatap Rio yang terdiam kaget akan sentakan yang sudah seperti singa yang akan menerkam. Sungguh menakutkan~
"Oy-oy turun kan nada suaramu itu bedebah! Ingat, kau kalah rosie, jangan menentang atau tidak seperti perjanjian seluruh hartamu menjadi milikku!" Rio berucap, rosie menggertakan giginya kesal, bajingan sekali lelaki ini, argh! Andai saja permainan ibu jari tadi dia menang sudah pasti lelaki ini yang akan rosie buat lebih dari ini!!!
"Tapi bisakan kau tak perlu mengangkat kakimu sampai mengenai bibirku! " rosie berucap dengan nada sarkas namun tak setinggi tadi,
"Iya maafkan aku, kemari biar ku obati dan sucikan bibir mu yang kotor penuh dengan dosa dari sepatuku" Rio berucap ia berdiri lantas dengan cepat Rio tangkup wajah rosie dan dengan perlahan rosie kecup singkat bibir dari rosie yang terdiam sejenak.
"MWAAAH!" Dengan sengaja Rio berucap begitu kencang, membuat rosie mendorong pelan tubuh Rio untuk menjauh,
"Yah, jangan begitu, membuat ku geli saja mendengarnya, " rosie berucap, Rio terkekeh, dalam hatinya ia merasa gemas pada rosie yang kini berbicara dengan nada biasa tak menyentak seperti tadi.
"Yausudah tak usah lagi menyemir sepatu, aku lapar, bisakah kau memasak sesuatu untukku? Kau kan hari ini libur" Rio berucap, rosie hela nafas,
"Hm, kau tunggulah di meja makan, akan segera kusiapkan" Rio hening sejenak. Hei? Seriuskah? Rosie tak protes ketika ia suruh masak? Hoho. Apa gadis ini sudah terjatuh dalam pesonanya?? Rio pandang rosie yang berjalan kearah dapur, meninggalkan dirinya yang tersenyum senang.
•
•
Rio terdiam tanpa kata saat ia melihat menu masakan yang rosie berikan, sial. Kenapa sayur semua!!!!!!!! Sial. Pantas saja rosie dengan semangat mau memasakan sarapan untuknya, ternyata dibalik kebaikan dalam wajah manisnya tersirat keburukan dalam gelap pikirannya! Argh sial. Harusnya ia tak usah meminta! Biar saja Rio makan roti tawar seperti biasa!
"Makan dulu salad tomat, wortel, asparagus ini, setelah itu sup asparagus, dan makanan utamanya adalah tumis toge, nah makan yah sayang, ini pertama kalinya aku memasak dengan penuh perasaan jadi habiskan ya^_^" mati!. Ya bisakah Rio mati sekarang juga? Sungguh dia lebih baik memakan ular bakar, tikus bakar atau makanan extreme lainnya tapi jangan dengan makan sayur. Ayolah Rio sudah memblacklist semua jenis sayur kecuali semua jenis bawang Rio masih mentorerirnya.
"Kau berniat membunuhku hah rosie! Aku benci sayur, kau tau itu-"
" diam kau stewart! Kau itu kurang subur! Sadar diri! Irene unnie sudah menyiapkan resep makanan ini dan ini akan menjadi makanan wajib mu selama sebulan! Dan ingat jangan memakan apapun selain ini paham?" Sial. Wanita memang selalu mempunyai aura aneh yang bisa membuat lelaki bungkam! Sial. Rosie yang berucap serius benar-benar mengerikan. Dan segala permintaan akan Rio jawab dengan...