They Heart

2.6K 320 18
                                    

"Aku senang bisa bertemu kembali dengan mu rosie. Kau tau, banyak hal yang sejujurnya ingin kukatakan padamu." alex berucap,

Acara makan malam telah selesai, orang yang pulang lebih dulu adalah Elgi dan irene, sedangkan ji  dan jennie memilih untuk diam lebih lama, sedangkan rosie tengah mengantar alex didepan gerbang rumah.

"Apa yang ingin kau katakan padaku? " rosie bertanya, alex tersenyum dan menggeleng pelan.

"Banyak hal. Selain percakapan kita tadi dimeja makan, ada banyak kata yang ingin aku katakan, tapi sudahlah. Apapun itu, tidak lagi penting" alex berucap dengan senyuman manis yang terpancar.

"Aku harus pulang, terima kasih atas makan malamnya rosie, sampaikan salam ku pada suamimu" rosie tersenyum dan mengangguk.

Alex melirik arah samping. Dapat ia lihat lelaki tinggi itu nampak tengah mengintip, menggelikan sekali, alex menghela nafas lantas menatap rosie yang nampak tak sadar jika Rio tengah mengintip.

"Rosie" alex berucap,

"Hm? Kenapa? Apa kau ketinggalan sesuatu?" alex menggeleng, ia usap kepala rosie lantas memeluk gadis ini, membuat rosie terdiam kaget, dan Rio yang terasa hatinya begitu terbakar
Bangsat! Lepaskan istriku karung beras!!!!!!

"Aku sangat merindukanmu. Itu adalah salah satu kata yang ingin aku ucap" alex melepas pelukan, menatap wajah rosie yang membungkam menatap dengan alex dengan pandang tak menyangka.

"Aku pergi dulu, sampai jumpa" rosie hanya terdiam ketika alex mulai pergi dan meninggalkannya didepan gerbang. Rosie. Perhatikan bagaimana sang mantan pergi sampai bayangnya tak lagi ia lihat.

Rio tatap rosie yang terus memandang jalan, biasanya dia akan marah tapi kenapa saat ini dia tak bisa marah ketika ia lihat jelas wajah rosie yang begitu sendu menatapi kepergian alex.

Sial. Kenapa Rio merasa menjadi orang yang sangat bersalah? Karna dia rosie dan alex putus,  Rio hela nafas dan segera masuk kedalam rumah.

"Rio, kemari kau ayo bermain game denganku," ji berteriak pada lim yang berjalan dari pintu belakang,

Rio hanya diam dan pergi menuju kamar,

"Kenapa anak itu?" ji bergunam bingung, namun ia tak terlalu memikirkan lantas kembali fokus untuk memain kan game.

Rio nampak berbaring diatas ranjang, kenapa dia begitu terbawa perasaan sial. Rio tak pernah segalau ini. Alasan dia begitu sensitif karna alex adalah lelaki yang pernah rosie cintai. Beda hal dengannya, dia tak memiliki mantan kekasih. Karna banyak gadis yang tak nyaman dengan sikap Rio yang bisa dibilang sedikit aneh.

Rio rasakan denyut jika dia memikirkan masa lalu, kenapa ia tak bisa menunjukan perasaannya? Kenapa sulit sekali hanya untuk sekedar berucap. Aku ingin selalu bersamamu. Sangat sulit, ia takut jika perasaanya hanyalah rasa sepihak ia takut jika rosie hanya memandang semua pernikahan dan hal yang terjadi sebagai tanda kekalahan.

Arghhhh.....rio sungguh sangat tak bisa membayangkan itu semua, ketika pikir tengah melayang, pintu kamar terbuka perlahan memperlihatkan cantik jelita wajah rosie yang baru saja masuk, rio yang sadar akan kehadiran rosie berpura-pura tidur.

Rosie lirik jam baru pukul 10 malam. Tak biasanya Rio tidur jam segini, rasa mual yang dirasa tadi pagi sudah lebih baik karna obat yang irene berikan. Rosie dekati Rio yang tertidur menutup mata dengan pergelangan tangan.

Liar[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang