Rio rasakan pening dikepala, dia baru saja sampai diaussie, niat nya ingin bertemu sang istri dirumah orang tua nya, namun apa yang dia lihat, rosie tidak ada dirumah orang tua Rio melainkan dirumah orang tuanya, sial. Sebenarnya kenapa dengan gadis itu? Dan lagi Rio harus menerima sentakan dari sang ibu yang marah akan kesalahanya yang tak tau apa itu.
"Ibu, sebenarnya apa salahku??? Mana aku tau kenapa rosie malah tinggal di rumah ibu mertua" Rio berucap,
"Kau itu yah! Sudah jelas jika dia pulang kerumah orang tuanya itu karna kau telah membuatnya marah! Jelaskan rio apa yang kau lakukan pada menantu kesayanganku !!!!" Rio menelan ludah cukup gugup, ibunya memang sangat mengerikan.
"Ta-tapi aku ta-"
"Apa hah? Dan lagi kalian kesini tak bersama, jadi apa yang kau tak tau hah? "
"Ishh, ibu aku benar-benar tak tau, rosie sendiri yang ingin pulang kemarin, aku sudah mengajaknya untuk pulang sekarang tapi dia malah marah-marah tak jelas, " Rio berucap, sebenarnya kenapa dengan rosie? Gadis itu... Menyusahkan saja.
"Dasar anak bodoh! Gadis itu tidak akan marah-marah tak jelas jika tak ada sebabnya, rosie marah karna kau bersalah bodoh! Cepat katakan apa yang kau lakukan padanya!"
"Mana aku tau ibu! Aku tidak tau apa kesalahan ku, aku merasa tidak melakukan kesalahan padanya! Justru dia, dia yang membuat ku marah!"Rio berucap...sudah diduga Rio memang sangat keras kepala.
"Memangnya apa dari kesalahannya yang membuat mu marah hah????" Rio terdiam sejenak.sial. malu juga berkata jika dia cemburu atas pertemuan rosie dan vernon 2 hari lalu.
"Pokoknya aku marah, sudah ibu selalu saja menyalahkanku, biar saja, aku lelah aku ingin tidur" Rio berucap ia berdiri dari sofa, lantas segera pergi menuju kamar meninggalkan sang ibu yang kesal akan sikap keras kepala sang anak.
"Anak itu benar-benar!"
•
•
•
Rosie makan dengan tenang di meja makan, mengabaikan tatapan sang ayah, ibu dan kaka yang menatapnya penuh dengan tanya.
"Ada masalah apa kau dengan rio rosie?" Karna bosan akan kebisuan rosie, sang ibu bertanya,
"Tidak ada. " rosie berucap singkat,
"Kau bertengkar lagi?" Kini sang kaka bertanya. Hah....diantara keluarganya hanya sang kaka yang tau akan hubungan tak jelas adiknya ini.
"Tidak,sudahlah, aku sedang malas membicarakan laki-laki bodoh! Menyebalkan! Idiot itu." Rosie berdiri setelah berkata penuh kekesalan, membuat ke 3 keluarganya terdiam kaget. Dengan malas rosie kembali kekamar tanpa menghabiskan makanannya.
Wow. Itulah ucap keluarga pasalnya rosie tak pernah menyisakan makanan yang dimakan, tapi setelah menikah dengan Rio gadis itu terkadang menyisakan makanan ketika kekesalan akan lelaki itu datang melanda hati yang membuatnya seperti dewi berwajah dingin.
•
Rosie hempaskan diri diatas kasur, ia lihat ponsel, bangsat! Bahkan meski pergi lebih dulu dan bahkan rosie menangis dihadapan, lelaki sialan itu tak datang untuk menanyakan keadaan ataupun hanya sekedar telpon. Argh.!!!! Dia kesal namun juga rindu sungguh terasa.
•
Rio terdiam diatas ranjang, ia lihat langit ruangan, siall. Sebenarnya rosie itu kenapa??? Selalu saja marah tanpa sebab membuat nya pusing saja, hah...dan lebih sialannya lagi adalah rindu. Ya! Rio rindu gadis itu! Sudah 2 hari tidak menjamah rosie benar-benar membuatnya tak bisa tidur dengan benar.