Rio membuka matanya, jam nampak sudah pukul 7 pagi, dia sudah 3 hari cuti, sekarang waktunya ia kembali bekerja, Rio lirik rosie yang masih tertidur dalam dekapannya, dengan selimut yang tutupi tubuh polosnya.
Rio perhatikan cantik wajah yang begitu indah dipandang mata, ia usap wajah gadis ini, membelai helai rambut lantas melihat bercak merah yang memenuhi sisi leher rosie. Hah...dia terlalu bersemangat semalam.
Rio dekati wajah rosie, ia kecupi bibir rosie berkali-kali membuat rosie mulai begerak, ia merasa terganggu dengan kecupan manis yang Rio lakukan,
"Ergh...hentikan" rosie bergunam namun ia enggan membuka mata, rosie terlalu lelah untuk bangun. Rio membuatnya melayani hampir semalaman.
Rio tersenyum ketika rosie merasa terusik, ia kembali mendekat lantas dengan gemas ia gigit dagu rosie membuat rosie terbangun dengan wajah kesal luar biasa.
"Bangsattttt. Bisakah kau diam hah!!!" rosie berteriak, ia dorong Rio hingga lelaki itu terhempas dan jatuh dari ranjang, tampak jelas sekali jika ia begitu mengantuk.
"Ya! Bisakah kau tidak mendorong ku! Bar-bar sekali hidupmu itu sialan." Rio berucap ia ikut kesal, ayolah pinggulnya terasa sakit karna terbentur tembok.
"Bar-bar? Jika aku bar-bar kau apa hah? Pergi dari hadapan ku, dan jangan ganggu tidur ku sialan!" rosie menyentak keras. Gadis itu segera menarik selimut dan menutup seluruh tubuh nya.
Rio menggeram kesal,ia berdiri lantas pergi untuk mandi. Mandi adalah cara terbaik untuk memadamkan api kekesalan dipagi hari ini. Hah...kini keduanya mulai kembali dalam mode normal setelah kemarin malam menjadi orang yang melankolis.
•
Rio keluar dari kamar mandi, ia segera mencari baju kerja dan segera memakainya, ia lihat rosie yang masih tertidur dengan selimut yang menutupi tubuhnya. Rio menghela nafas ia ambil tali dalam kotak diujung ruangan.
Rio mendekati rosie dengan tali yang ia bawa, ia pegang kaki rosie yang tertutup selimut dengan perlahan, lantas Rio mengikat kaki rosie, rosie nampak masih tertidur pulas. Saat kaaki sudah diikat, Rio mulai mengikat tubuh bagian perut rosie. Meski sedikit tegang karna takut rosie terbangun namun Rio berhasil mengikat dua bagian tubuh rosie.
Kini gadis itu sudah seperti gulungan karpet yang diikat. Rio terkekeh melihat rosie yang belum sadar karna ulahnya. Biar saja. Rio segera keluar dari kamar untuk membuat sarapan.
•
Rosie rasakan tangannya yang susah digerakan dan kakinya juga. Sialan. Kenapa tubuhnya terasa kaku, dengan perlahan rosie membuka mata, dia masih hidup. Namun kenapa tubuhnya sedikit susah digerakan? Dengan perlahan rosie lirik arah perut dan kakinya. BANGSAT.
"RIOOOOOOOOOOOO!!!!!!!!!!!!!"
Hacuhh...Rio usap hidungnya yang bersin tiba-tiba,
"Ahh. Apa ada yang memanggilku???'
•
•
•
Rosie nampak menggeram kesal. Sibedebah mesum itu benar-benar keterlaluan. Tega sekali ia mengikat rosie lantas meninggalkan tanpa adanya tanggung jawab untuk membuka ikatan. Beruntung rosie adalah gadis yang tangguh, hanyabbutuh waktu 5 menit untuk melepaskan dari ikatan dari bangsat satu itu.
Dan rio yang menyadari rosie terlepas dari ikatan langsung berlari kearah luar dan segera pergi bekerja. Karna itulah kini emosi rosie dalam mode gunung meletus. Mana. Mual sungguh terasa, dan suami tak tau diri itu malah pergi setelah melakukan kejahilan yang sungguh menyebalkan.