Sembari berjalan gue berpikir ini waktunya buat gue hijrah. Ya ini adalah waktunya, gue nggak mau ngecewain bunda sama ayah. Gue langsung melangkahkan kaki kekamar dengan langkah cepat. Sesampainya dikamar gue langsung menuju ke almari dan mengambil gamis berwarna navy dan jilbab berwarna senada dan tak lupa menutup pintu kamar
" ini waktunya gue hijrah " gumam gue lirih
Gue mengganti baju yang semula kaos dan celana levis dengan gamis panjang dan jilbab menutup dada. Saat gue melihat penampilan gue dicermin yang ada dikamar tiba tiba pintu kamar terbuka yang menampakkan sosok kedua sahabat gue
" assalamualaikum " kata mereka serempak saat melangkah masuk
" waalaikumsalam " jawab gue sambil menoleh kemereka
" i ini kamu fa " kata zahra dengan tampang seakan minta di tampol
" iya ini gue " jawab gue
" nggak pantes ya? " lanjut gue
" kamu cantik banget " kata kirana dengan tampang cengohnya
Rasanya gue pingin ketawa lihat tampang cengohnya tapi gue tahan karna nggak mau ngerusak momen yang tak ada mengaharukannya ini
" makasih " kata gue dengan senyum tulus
" guys bantu gue buat istiqomah " pinta gue ke mereka
" pasti " jawab mereka kompak
Terdengar suara adzan maghrib dari masjid. Saat mendengarnya tiba tiba hati gue adem nggak kaya biasanya. Mungkin ini yang dirasaka saat seseorang benar benar memantapkan hati dijalan allah. Gue nggak pernah merasakan perasaan seperti ini dulu. Dan sekarang gue ngerasa bersyukur dan malu. Gue bersyukur karna gue masih bisa ngerasain perasaan ini. Dan gue malu karna pernah jauh atau malah jauh banget dari sang pencipta
" ayo kita kemasjid,, nanti ketinggalan jamaahnya " kata kirana membuyarkan lamunan gue
" iya ayo " jawab gue
Banyak mata yang memandang gue saat keluar dari pintu kamar sampai gue didepan masjid. Tapi inilah gue dengan sifat cuek yang melekat didiri gue
" guys gue aneh ya? Kok pada lihatin gue gitu banget " tanya gue
" nggak kok kamu malah tambah cantik pakai hijab gini " jawab zahra
" masa sih? Tapi kenapa mereka ngelihatin gue kaya gitu? " tanya gue lagi
" mungkin mereka terpesona karna kecantikan kamu " jawab kirana santai
Kita langsung masuk kedalam masjid untuk menunaikan ibadah sholat maghrib berjamah ya kali dimasjid jualan sate bisa di grebek satu pesantren gue. Saat ingin masuk gue baru inget kalau gue lupa belum ambil wudhu
" na.. Gue titip mukena ya.. Gue lupa belum wudhu hehehe " ucap gue ke kirana
" yaudah sana cepetan ntar ketinggalan " jawab kirana dan hanya gue jawab dengan anggukan
Gue melangkahkan kaki ketempat wudhu, saat keluar, mata ini menangkap sosok ustadz adnan yang sedang memperhatikan gue dengan intens. Sontak gue salah tingkah sendiri.Dan hanya menampilkan senyum tipis sambil memperbaiki jilbab. Dengan menundukkan pandangan gue melewati udtadz adnan yang terus memperhatikan gue
" lama banget sih fa,, kamu wudhu apa nunggu angkot sih " kata zahra saat gue duduk disampingnya
" yeee biasa aja dong,, lo pikir nggak ngantri tadi? " ucap gue
" udah jangan ribut,, itu udah mau mulai jamaahnya " lerai kirana
Emang sahabat gue yang satu ini paling the best deh
" iya ustadzah " jawab gue dan zahra kompak
Jangan lupa vote and comennya guys karna itu gratis nggak bayar
KAMU SEDANG MEMBACA
pantaskah aku bersamamu ustadz
Teen FictionBerawal dari sebuah kesalah pahaman yang membuat syifa, seorang badgirl pesantren ar rahman harus menikah dengan adnan, seorang gus yang merangkap menjadi ustadz " aku tidak menuntutmu untuk mencintaiku, tapi aku hanya memintamu untuk setia padaku...