Selesai solat ashar berjamaah dengan mas adnan aku turun membantu bunda masak untuk makan malam
" mas,, syifa kebawah dulu bantuin bunda masak " kataku tanpa melihat kearahnya
" yaudah sana nanti mas nyusul " jawab mas adnan
Aku langsung keluar dari kamar, saat sampai tangga terakhir aku melihat bunda yang sedang memasak dengan telaten
" bunda " panggilku sambil menghampiri bunda
Bunda langsung menoleh kearahku
" syifa bantu ya bun? " kataku saat sampai disamping bunda
" ini udah selesai kok, kamu bawa ke meja makan aja " kata bunda
Aku hanya mengangguk dan menyusun makanan kemeja makan
" udah baikan belum sama adnan fa? " tanya bunda sambil duduk dan menatapku
" emang syifa marahan sama mas adnan ya bun? " tanyaku balik
Selesai aku menyusun makanan aku langsung duduk didepan bunda
" syifa nggak marah sama mas adnan bun,, cuma syifa kecewa aja. Kenapa dulu mas adnan maksa syifa buat nerima pernikahan itu tapi mas adnan malah mencintai wanita lain. Disini syifa malah kaya dinding penghalang buat mas adnan sama mbak lia bun " kataku panjang lebar
Bunda langsung bangkit dan berjalan kearahku
" ini ujian buat pernikahan kamu sayang,,tuhan mau mengukur seberapa besar keinginan kamu untuk bertahan dalam situasi ini,, tuhan mau tau seberapa besar kekuatan cinta kamu buat adnan,, tapi kamu harus ingat,,jangan sampai cinta kamu menjadi nafsu semata,, anak bunda pasti bisa " kata bunda sambil mengelus pucuk kepalaku
Aku langsung memeluk bunda dengan erat. Tanpa sengaja aku melihat mbak lia yang berdiri di ambang pintu dapur sambil melihat kearah kami. Saat aku ingin memanggilnya mbak lia sudah bergegas pergi dari sana
" apa mbak lia dengar percakapanku sama bunda tadi? " tanyaku dalam hati
Tiba tiba adzan maghrib berkumandang dimasjid komplek yang menyadarkanku dari semua pertanyaan yang ada dikepalaku
" bun,, syifa keatas dulu mau solat maghrib dulu " pamitku ke bunda
" iya,, nanti kalau turun ajak suami kamu juga buat makan " kata bunda
Aku hanya mengangguk. Aku berjalan menjauh dari ruang makan dan menuju kekamarku yang berada dilantai dua. Saat aku membuka pintu kamar tepat itu pula mas adnan keluar dari kamar mandi dengan wajah yang basah oleh air wudhu. Memang benar kata orang, laki laki akan terlihat sangat tampan saat wajahnya basah oleh air wudhu
" syifa kenapa berdiri disitu? " tanya mas adnan dengan berjalan menghampiriku
Aku tersadar dari lamunanku saat mas adnan sudah berada tepat dihadapanku
" ya ampun jantungku,, mas adnan juga kenapa ganteng banget " rutukku dalam hati
Aku gelagapan saat mas adnan menatapku dengan mata tajamnya namun menyiratkan kelembutan dan akhirnya aku memilih untuk memilin ujung jilbabku
" kenapa berdiri disini? Ayo jamaah sama mas " kata mas adnan dan menarik lembut tanganku
Aku hanya diam dan berjalan mengikutinya masuk kedalam kamar. Setelah mas adnan menutup pintu aku baru tersadar kalau mas adnan sudah wudhu sebelum aku masuk kekamar
" em mas " panggilku dengan posisi yang masih berdiri saat mas adnan sedang menggelar sajadahnya
" iya " jawabnya dan menoleh kearahku sambil tersenyum
" tadi mas udah wudhu? " tanyaku
" udah tadi " jawabnya santai
" tapi tadi mas adnan pegang tangan syifa nggak batal tuh wudhunya? " tanyaku dengan polos
Mas adnan langsung menepuk keningnya dan malah berjalan kearahku
Cup
Aku mematung saat mas adnan mengecup keningku lama
" kamu sih bikin mas khilaf " kata mas adnan sambil mengacak acak jilbabku
" ihh mas apaan sih kan jadi berantakan " kataku sebal dengan membenarkan jilbabku
" hhhh iya iya maaf " kata mas adnan dengan tertawa
Aku hanya mengerucutkan bibirku sebal
" udah ayo ambil wudhu kita jamaah " ucap mas adnan
Aku hanya mengangguk dan berlalu dari hadapannya. Aku menapakkan kakiku dilantai kamar mandi yang dingin, membuka kran dan membasuh wajahku dengan air yang mengalir. Selesai wudhu aku langsung keluar dan mendapati mas adnan yang sudah berdiri tepat didepan kamar mandi sambil tersenyum kearahku
" perasaanku saja atau memang mas adnan sore ini kebanyakan senyum? " kataku didalam hati
Aku hanya melihat mas adnan dengan tatapan aneh
" mas kenapa? Sakit? " tanyaku
" nggak,, mas nggak sakit " jawab mas adnan
" trus kenapa mas senyum senyum sendiri? " tanyaku lagi
" mas seneng aja bisa memiliki bidadari cantik tanpa sayap kaya kamu " kata mas adnan masih dengan senyumnya
" mas aneh ihh " kataku cuek dan langsung berlalu dari hadapannya
Aku langsung memakai mukenaku dan menggelar sajadah berada tepat satu jengkal dibelakang mas adnan
Ceklek
Pintu kamar mandi terbuka dan menampakkan mas adnan dengan wajah yang masih basah oleh air wudhu. Tangan besarnya terulur mengambil handuk yang berada digantungan handuk disamping pintu kamar mandi dan mengeringkan wajahnya. Setelah kering mas adnan melangkah kearah tempat kami untuk sholat. Kami sholat dalam satu takbir, berakhir dalam satu tasbih, bertaubat dalam satu tahlil, dan bersyukur dalam satu tahmid. Selesai sholat mas adnan berbalik kearahku, aku langsung mengecup tangannya dan mas mengecup keningku
Hay guys maaf nich udah lama nggak update
Hehe author pusing mau dibuat gimana alurnyaJangan lupa vote and comentnya
Ketemu lagi dipart selanjutnya
Bayyy
KAMU SEDANG MEMBACA
pantaskah aku bersamamu ustadz
Teen FictionBerawal dari sebuah kesalah pahaman yang membuat syifa, seorang badgirl pesantren ar rahman harus menikah dengan adnan, seorang gus yang merangkap menjadi ustadz " aku tidak menuntutmu untuk mencintaiku, tapi aku hanya memintamu untuk setia padaku...