bagian dua puluh lima

6.5K 297 11
                                    

Syifa pov

" syifa "

Aku dan mbak lia langsung menoleh kearah orang yang memanggilku. Aku terkejut saat mendapati mas adnan yang berdiri diambang pintu

" apa mas adnan mendengar perkataanku tadi? " pikirku

Aku langsung menatapnya dengan wajah gugupku

" i_iya mas ada apa " tanyaku gugup

" emm boleh bicara sebentar? " tanya mas adnan

" berdua " lanjutnya

Aku langsung menoleh kearah mbak lia. Seakan dia paham mbak lia langsung bangkit dari duduknya

" syifa mbak keluar dulu " kata mbak lia sambil mengelus puncak kepalaku dengan lembut

" iya mbak " sahutku lembut

Aku langsung menoleh kearah mas adnan dan mengubah ekspresi wajahku sedikit dingin, karna aku masih kecewa dengannya. Setelah mbak lia keluar mas adnan berjalan kearahku dan tidak lupa menutup pintu kamar kami

" syifa mas minta maaf sama kamu " kata mas adnan saat ia sudah duduk didepanku

" sudah berapa kali mas adnan minta maaf sama syifa? Mas kira syifa nggak punya hati? Syifa lelah dengan perlakuan mas adnan yang seakan nggak nganggep syifa ada " kataku panjang lebar dengan menahan air mataku agar tidak jatuh

" maaf " kata mas adnan lirih

" syifa butuh waktu mas " jawabku dan mengalihkan pandanganku

Aku memang senang saat mbak lia ingin sedikit menjauh dari mas adnan, tapi tidak bisa dipungkiri kalau aku masih kecewa dengan mas adnan

" mas ngerti kok kalau syifa pasti kecewa sama mas, tapi mas minta syifa jangan menjauh dari mas " kata mas adnan sambil menggenggam tanganku

Aku hanya mengangguk tanpa melihat kearah mas adnan dan membiarkan dia tetap menggenggam tanganku

Grep

Tiba tiba mas adnan memelukku sambil sesekali mengecup pucuk kepalaku. Nyaman itulah yang ku rasakan saat dia memelukku. Pelukan yang sudah lama tak kurasakan sekarang ku rasakan kembali. Seandainya aku bisa menghentikan waktu aku ingin waktu bisa berhenti sebentar hanya sebentar

" maafin mas syifa, mas menyesal " kata mas adnan disaat dia mengecupku

Aku hanya diam sambil menikmati pelukannya

Adnan pov

Aku merasa bahagia saat syifa mau memaafkanku walaupun dia butuh waktu untuk semua itu. Saking bahagianya aku tak sadar aku langsung mendekap erat tubuhnya. Hangat dan nyaman itulah yang kurasakan saat ini. Aku menyesal karna pernah menyianyiakan bidadari demi cintaku kepada wanita lain. Dan aku membuat diriku seolah olah tak mengenal agama. Aku terus mengucapkan kata maaf sambil memeluknya. Dia mengurai pelukan kami dan menatapku dengan mata indahnya

" syifa boleh mas mencium keningmu? " tanyaku

Syifa pov

Aku mengurai pelukan kami dan menatap mas adnan tanpa berbicara apapun

" syifa boleh mas mencium keningmu? " tanya mas adnan

Aku tersentak saat mendengar permintaan mas adnan. Aku mengerjapkan mataku, apa aku tidak salah dengar? Bahkan dulu untuk memegang tanganku saja dia enggan tapi sekarang dia malah ingin menciumku?. Tiba tiba adzan ashar menggema dimasjid komplek yang menyadarkanku dari keterdiamanku dan kulihat mas adnan masih menatapku dengan wajah melasnya

" emm mas aku mau solat ashar dulu " kataku menolak secara halus

Kulihat wajah mas adnan langsung berubah mungkin dia sedikit kecewa saat mendengar penolakanku





Hay guys apa kabar

Jangan lupa vote and comentnya

Jumpa lagi dipart selanjutnya

Bayyy

pantaskah aku bersamamu ustadz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang