Syifa pov
" syifa "
Aku dan mbak lia langsung menoleh kearah orang yang memanggilku. Aku terkejut saat mendapati mas adnan yang berdiri diambang pintu
" apa mas adnan mendengar perkataanku tadi? " pikirku
Aku langsung menatapnya dengan wajah gugupku
" i_iya mas ada apa " tanyaku gugup
" emm boleh bicara sebentar? " tanya mas adnan
" berdua " lanjutnya
Aku langsung menoleh kearah mbak lia. Seakan dia paham mbak lia langsung bangkit dari duduknya
" syifa mbak keluar dulu " kata mbak lia sambil mengelus puncak kepalaku dengan lembut
" iya mbak " sahutku lembut
Aku langsung menoleh kearah mas adnan dan mengubah ekspresi wajahku sedikit dingin, karna aku masih kecewa dengannya. Setelah mbak lia keluar mas adnan berjalan kearahku dan tidak lupa menutup pintu kamar kami
" syifa mas minta maaf sama kamu " kata mas adnan saat ia sudah duduk didepanku
" sudah berapa kali mas adnan minta maaf sama syifa? Mas kira syifa nggak punya hati? Syifa lelah dengan perlakuan mas adnan yang seakan nggak nganggep syifa ada " kataku panjang lebar dengan menahan air mataku agar tidak jatuh
" maaf " kata mas adnan lirih
" syifa butuh waktu mas " jawabku dan mengalihkan pandanganku
Aku memang senang saat mbak lia ingin sedikit menjauh dari mas adnan, tapi tidak bisa dipungkiri kalau aku masih kecewa dengan mas adnan
" mas ngerti kok kalau syifa pasti kecewa sama mas, tapi mas minta syifa jangan menjauh dari mas " kata mas adnan sambil menggenggam tanganku
Aku hanya mengangguk tanpa melihat kearah mas adnan dan membiarkan dia tetap menggenggam tanganku
Grep
Tiba tiba mas adnan memelukku sambil sesekali mengecup pucuk kepalaku. Nyaman itulah yang ku rasakan saat dia memelukku. Pelukan yang sudah lama tak kurasakan sekarang ku rasakan kembali. Seandainya aku bisa menghentikan waktu aku ingin waktu bisa berhenti sebentar hanya sebentar
" maafin mas syifa, mas menyesal " kata mas adnan disaat dia mengecupku
Aku hanya diam sambil menikmati pelukannya
Adnan pov
Aku merasa bahagia saat syifa mau memaafkanku walaupun dia butuh waktu untuk semua itu. Saking bahagianya aku tak sadar aku langsung mendekap erat tubuhnya. Hangat dan nyaman itulah yang kurasakan saat ini. Aku menyesal karna pernah menyianyiakan bidadari demi cintaku kepada wanita lain. Dan aku membuat diriku seolah olah tak mengenal agama. Aku terus mengucapkan kata maaf sambil memeluknya. Dia mengurai pelukan kami dan menatapku dengan mata indahnya
" syifa boleh mas mencium keningmu? " tanyaku
Syifa pov
Aku mengurai pelukan kami dan menatap mas adnan tanpa berbicara apapun
" syifa boleh mas mencium keningmu? " tanya mas adnan
Aku tersentak saat mendengar permintaan mas adnan. Aku mengerjapkan mataku, apa aku tidak salah dengar? Bahkan dulu untuk memegang tanganku saja dia enggan tapi sekarang dia malah ingin menciumku?. Tiba tiba adzan ashar menggema dimasjid komplek yang menyadarkanku dari keterdiamanku dan kulihat mas adnan masih menatapku dengan wajah melasnya
" emm mas aku mau solat ashar dulu " kataku menolak secara halus
Kulihat wajah mas adnan langsung berubah mungkin dia sedikit kecewa saat mendengar penolakanku
Hay guys apa kabar
Jangan lupa vote and comentnya
Jumpa lagi dipart selanjutnya
Bayyy
KAMU SEDANG MEMBACA
pantaskah aku bersamamu ustadz
Teen FictionBerawal dari sebuah kesalah pahaman yang membuat syifa, seorang badgirl pesantren ar rahman harus menikah dengan adnan, seorang gus yang merangkap menjadi ustadz " aku tidak menuntutmu untuk mencintaiku, tapi aku hanya memintamu untuk setia padaku...