bagian dua puluh tiga

6K 260 5
                                    

Hari sudah menjelang sore dan aku masih betah duduk diteras masjid. Aku hanya melihat orang orang yang berlalu lalang. Aku sedang berfikir, aku harus pulang apa bermalam disini. Aku masih enggan untuk melihat wajah mas adnan untuk saat ini, tapi aku langsung teringat kalau statusku masih menjadi seorang istri. Aku menutup bukuku dan masukkannya kedalam tas. Aku bangkit dan berjalan menjauh dari masjid

" kamu harus menjadi wanita yang kuat syifa " gumamku pada diriku sendiri

Aku langsung menyetop taksi yang lewat dan memberikan alamat rumahku. Aku hanya duduk sambil melamun didalam taksi. Tak terasa sudah berada didepan gerbang rumahku. Aku membanyar taksi dan turun. Dengan menghela nafas aku melangkahkan kakiku dengan sedikit ragu

" assalamualaikum " salamku saat melangkah masuk kedalam rumah

" waalaikumsalam " jawab semua orang diruang tamu

Semua orang langsung menoleh kearahku. Ada bunda, ayah, mas adnan dan... Mbak lia. Aku langsung menggelengkan kepalaku pelan saat melihat mbak lia dan mas adnan yang duduk bersebelahan dalam satu sofa

" syifa kamu dari mana aja sih.. Kenapa pulangnya nggak sama suami kamu? " tanya bunda dengan raut wajah khawatir sambil berjalan menghampiriku

" suami yang mana maksud bunda? " tanyaku dengan menatap tajam kearah mas adnan yang duduk bersebelahan dengan mbak lia

" kamu ini,, bercandanya nggak lucu " jawab bunda dengan tertawa garing

" kalian lagi ada masalah? " kini giliran ayah yang tanya

Aku hanya diam dengan menahan tangis. Istri mana yang tahan kalau melihat suaminya lebih asik dengan wanita lain. Bahkan mas adnan tidak ada perjuangannya untuk mempertahankan pernikahan kami

" adnan? Syifa? " tanya ayah kepadaku dan mas adnan

" ayah tanya saja sama dia " kataku dan langsung berlari ke kamar

Aku menangis sejadi jadinya saat sampai dikamar. Aku sudah menyerah dengan keadaan ini. Ntah kenapa sikap mas adnan malah seolah olah mbak lia lah yang menjadi istrinya

" tuhan apakah aku harus menyerah? " kataku disela tangisku

Ceklek

Terdengar pintu kamar terbuka dan tertutup kembali. Tak lama aku merasakan kasur disebelahku seperti didudukki seseorang

" syifa " panggil seseorang disebelahku

Aku mengenali suara itu, itu suara mbak lia. Kenapa dia menghampiriku? Apa dia mau pamer kepadaku? Karna dia lah orang yang dicintai mas adnan

" maafkan mbak kalau kedatangan mbak membuat rumahtanggamu berantakan.. " kata mbak lia

" sadar diri juga dia " kataku dalam hati

" bukan maksud mbak untuk merebut adnan dari kamu.. " kata mbak lia lagi

" cih bullshit " jawabku dalam hati

Aku hanya diam sambil sesegukan tapi hanya menjawab didalam hati. Sepertinya aku mulai membenci mbak lia, tapi bukan mbak lia yang salah disini tapi suamiku sendiri yang tidak bisa menjaga pandangannya kepada perempuan lain

" kenapa mbak lia kesini? " tanyaku datar tanpa mengubah posisiku yang membelakanginya

" mbak kesini mau jelasin se___" kata mbak lia terpotong

" syifa nggak perlu penjelasan mbak " kataku memotong ucapannya

" syifa cuma mau mbak bilangin ke mas adnan tolong ceraikan syifa " lanjutku

" syifa udah nggak kuat " kataku lagi

Mbak lia hanya diam saat mendengar penuturanku

" kamu tau fa? Perbuatan halal tapi dibenci sama allah? " tanya mbak lia

Aku hanya diam tanpa menjawab pertanyaannya

" perceraian " lanjut mbak lia

" mbak minta kamu jangan cerai sama adnan, mbak yakin pasti suatu hari nanti adnan buka hatinya buat kamu " kata mbak lia panjang lebar

" tapi dia cintanya sama mbak bukan sama syifa " kataku dengan sesegukan

Mbak lia langsung mengelus kepalaku dengan lembut sambil menenangkanku

" mbak akan sedikit menjauh dari adnan " ucap mbak lia tenang

Aku langsung menoleh kearahnya. Aku merasa seperti orang jahat yang memisahkan dua orang yang saling mencintai

" emm mbak apa mbak lia menyukai mas adnan? " tanyaku sambil menatap matanya

" mbak sudah menganggap adnan itu kaya kakak sendiri, jadi kamu nggak usah merasa bersalah gitu " jawab mbak lia sambil terkekeh

Tak kusadari aku ikut menarik senyum dibibirku saat melihatnya terkekeh kecil

" mbak lia cantik " celetukku tiba tiba










Hay guys apa kabar..
Jangan lupa vote and comentnya

Sampai jumpa dipart selanjutnya
Bayyyy...

pantaskah aku bersamamu ustadz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang