bagian dua puluh dua

6.2K 293 22
                                    

Kami sampai disebuah taman bermain aku langsung turun diikuti mas adnan dan alfi. Kami berjalan beriringan dan duduk disebuah bangku

" kak syifa aku ke toilet dulu ya? Udah kebelet banget " kata alfi dan langsung pergi begitu saja tanpa mendengar jawabanku dulu

Setelah kepergian alfi aku dan mas adnan hanya diam tanpa ada pembicaraan. Aku hanya melihat sekitar memperhatikan banyak sekali anak anak yang bermain disini

" lucu sekali mereka " gumamku lirih

Mas adnan langsung menoleh kearahku. Sepertinya dia mendengar kataku tadi

" kamu mau? " tanya mas adnan

Aku hanya mengangkat alisku bingung

" maksud mas? " tanyaku

" kamu mau itu? " tanya mas adnan dengan menunjuk anak kecil yang sedang bermain cukup dekat dengan kami

" aku_aku_ ntahlah " jawabku dan langaung memalingkan wajahku

Mas adnan hanya terkekeh melihatku dan mengacak jilbab sebentar

" ya ampun so sweet banget sih kalian " kata alfi yang tiba tiba sudah berada di sampingku

" apaan sih " kataku sewot

Aku memalingkan wajahku  enggan menatap mereka. mataku berbinar saat melihat penjual ice cream di pinggir taman. Aku langsung berdiri dari dudukku dan menatap mas adnan penuh binar

" mas adnan " panggilku dengan menarik lengan bajunya

" apa? " tanya mas adnan bingung

" mau itu " kataku sambil menunjuk penjual ice cream

Mas adnan melihat apa yang aku tunjuk dan tersenyum tipis

" beliin ya? " lanjutku dan menunjukkan muka imutku

" jangan dibeliin kak nanti kak syifanya batuk " kata alfi

Mas adnan langsung melihat kearahku

" nggak.. Nanti kamu batuk " tolak mas adnan

" sekali aja ya mas.. " kataku dengan memohon

" huft.. Ok tapi beneran sekali " kata mas adnan

" janji " kataku dengan riang sambil menunjukkan jari kelingkingku

Sejenak aku bisa melupakan masalah yang menimpa rumah tanggaku yang masih seumur jagung. Sambil menunggu mas adnan aku bercerita banyak dengan alfi. Menceritakan sahabat sahabat terbaikku yang akan menjadi sahabatnya juga nanti saat dipondok. Aku melihat jam yang melingkar ditanganku, sudah hampir dua puluh menit mas adnan tidak juga kembali. Aku mulai khawatir dengan mas adnan. Perasaanku mulai tak enak memikirkannya

" al.. Mas adnan kok nggak balik balik ya? " kataku

" eh.. Iya kak,, kak adnan kok nggak balik balik ya? " ujar alfi

" yaudah kamu tunggu sini kakak mau susulin mas adnan dulu " kataku pada alfi

" aku temenin aja kak " ucap alfi menawarkan diri

" nggak usah,, kamu tunggi sini aja. Kakak bentaran aja kok " tolakku halus

Aku langsung berjalan kearah penjual ice cream yang berada sedikit jauh dari tempatku duduk tadi. Aku mencoba bertanya kepada penjualnya mungkin dia tau mas adnan kemana setelah membeli ice cream tadi

" permisi pak " kataku kepada penjual ice cream

" iya neng ada apa? " tanyanya

" bapak lihat nggak laki laki yang beli ice cream barusan? " tanyaku

pantaskah aku bersamamu ustadz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang