bagian sembilan

5.9K 279 1
                                    

Bosan,, itulah aku saat ini. Sedari tadi aku menunggu mas adnan yang katanya ingin mengambilkan aku makan tapi sampai sekarang belum juga balik. Tadinya aku ingin ambil sendiri tapi nggak dibolehin

" mas adnan mana sih,, nggak tau orang laper aja " dumel ku

" huammmm " uapku sambil menutup mulut

Aku merebahkan tubuhku dikasur, rasa kantuk tiba tiba datang menyerangku. Perlahan tapi pasti aku menutup mataku dan semua gelap

🌾🌾🌾🌾

Aku terbangun saat aku merasakan tenggorokanku kering. Aku melihat jam yang tergantung cantik didinding ternyata menunjukkan pukul 03.00. Aku mengedarkan pandanganku keseluruh kamar dan menemukan mas adnan yang tidur disofa. Aku tersenyum kecut melihatnya. Huffttt sudahlah semua memang takdir yang menentukan. Aku turun dari kasur dan berjalan keluar menuju dapur

" sepertinya aku memang tak layak bahagia " gumamku lirih sambil duduk dikursi meja makan

Tanganku terulur menuangkan air kedalam gelas

" sepertinya aku memang istri yang tak di inginkan " gumamku lagi

" bagaimana mau di inginkan? menikah saja karna keterpaksaan " kata ku lagi dengan nada bergetar

Aku hanya duduk termenung dengan segelas air putih dihadapanku, dengan pandangan kosong lurus kedepan aku memikirkan bagaimana nanti masa depan pernikahan kami? Bahkan mas adnan seakan enggan menerimaku. Memang perlakuannya terlihat manis tapi itu terlihat seperti terpaksa. Perlu di garis bawahi terpaksa

Hufftt

Aku beranjak untuk kembali kekamar. Disaat aku membuka pintu ternyata mas adnan sedang menggelar sajadahnya mungkin dia akan solat malam

" mas mau solat malam? " tanyaku basa basi

Dia hanya melihatku dan mengangguk

Aku masuk dan duduk di tepi kasur,, aku ingin tau apakah dia akan mengajakku solat bersama atau tidak. Tapi apa yang ku hayal kan untuk solat pertama kali dengan imam halal ku tak tersampaikan.ingin sekali aku berteriak didepannya jika perlakuannya padaku itu membuatku sakit. Aku merebahkan tubuhku dengan menahan air mata. Ingin rasanya solat berada disaff pertama imam halalku, mungkin sekarang belum takdirnya dan aku akan menunggu sampai takdir itu tiba. Mungkin? Entahlah aku juga tak tau

" tuhan kenapa sesakit ini? Ternyata dia memang tak menganggapku ada sebagai istrinya.. Tapi aku percaya akan ada hal indah setelah cobaan ini.. Tapi apa aku akan sanggup? " gumamku dalam hati

Aku hanya melihatnya dalam diam. Aku tak berani untuk bersuara. Aku akan tetap menghormatinya dan memenuhi kewjibanku sebagi istrinya untuk mengurus segala keperluannya. Setelah dia selesai solat aku beranjak untuk mengambil alat solat yang ia pakai

" sini mas biar aku saja,, mas tidurlah lagi diranjang nanti biar aku tidur disofa " kata ku diakhiri dengan senyum

Dia hanya diam dan memperhatikan ku sebentar sebelum beranjak

Aku kembali melipat sajadah dan sarungnya. Aku letakkan kembali alat solat itu ketempat semula. Setelahnya giliran aku yang solat malam. Setelah mengambil wudhu dan memakai mukena aku menjalankan solat sunnah dua rekaat itu. Setelah beberapa menit solatku selesai dan aku berdoa pada tuhan untuk memberiku kesabaran untuk pernikahan ini

" tuhan beriku kesabaran dan keikhlasan untuk menerima pernikahan ini.jadikanlah pernikahan ini menjadi ladang pahala untukku dan suamiku. Tumbuhkanlah rasa dihati suamiku untukku walau hanya sebutir debu tuhan, robbana atina fiddun ya hasanah wafil a khiroti hasanah waqina adzabannar amin ya rabbal alamin " doaku di akhir solat

Aku langsung melepas mukena yang kupakai, sambil melipatnya aku melirik kearah mas adnan ternyata ia sudah terlelap disofa tempatnya tidur semalam. Aku bangkit dan meletakkan alat solat dan kembali keranjang untuk melanjutkan tidurku. Tapi saat aku ingin merebahkan tubuhku ada seseorang yang memanggilku

" syifa " panggil mas adnan

Ku kira ia sudah tidur














Halo guys gimana critanya
Pasti nggak nyambung banget ya..
Hehe jangan lupa vote and coment nya karna itu gratis

Salam manis dari author☺

pantaskah aku bersamamu ustadz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang