bagian empat

5.6K 281 3
                                    

Setelah jamaah sholat dzuhur dimasjid sesuai dengan kata kirana tadi. Gue memutuskan belajar ngaji dimasjid saja biar cepet. Gue emang udah sedikit lancar bacanya walaupun masih salah salah

بسم الله الر حمن الر حيم

اَلرَّحْمٰنُۙ

عَلَّمَ الْقُرْاٰنَۗ

خَلَقَ الْاِنْسَانَۙ

عَلَّمَهُ الْبَيَانَ

اَلشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍۙ

وَّالنَّجْمُ وَالشَّجَرُ يَسْجُدَان

وَالسَّمَاۤءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيْزَانَۙ

اَلَّا تَطْغَوْا فِى الْمِيْزَانِ

وَاَقِيْمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَلَا تُخْسِرُوا الْمِيْزَانَ

وَالْاَرْضَ وَضَعَهَا لِلْاَنَامِۙ

فِيْهَا فَاكِهَةٌ وَّالنَّخْلُ ذَاتُ الْاَكْمَامِۖ

وَالْحَبُّ ذُو الْعَصْفِ وَالرَّيْحَانُۚ

فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

Dengan perlahan gue membaca ayat demi ayat. Rasanya adem dan berkat kirana gue bisa membaca al quran. Gue ngerasa ada yang memperhatikan gue, saat gue menoleh kearah pintu masuk untuk santriwan ternyata disana ada ustadz adnan yang memperhatikanku. Jujur saja gue masih menyukai ustadz adnan atau lebih tepatnya mencintai mungkin. Akhirnya adzan asar berkumandang membuatku tersadar dengan lamunan gue

" ayo fa kita ambil wudhu " ajak kirana kepadaku  dan zahra

" yaudah ayo fa " kata zahra

Gue hanya mengangguk dan menoleh lagi ke arah tempat ustadz adnan berdiri ternyata ustadz adnan sudah pergi. Gue langsung berdiri dan keluar dari masjid menuju ke tempat wudhu khusus wanita

" tungguin dong.. Main tinggal aja " kata gue sewot

" kamu sih lama " kata zahra

" yaudah yuk cepet nanti ketinggalan jamaahnya lagi " lerai kirana

Gue langsung ambil wudhu. Setelah selesai wudhu gue dan kirana sama zahra langsung masuk lagi kemasjid untuk sholat ashar berjamaah yang sudah banyak sekali santri yang telah merapatkan saff nya. Setelah sholat ashar berlangsung selama beberapa menit akhirnya selesai juga

" Ra.. Na.. Masak yuk laper nih tadi siang nggak makan gue " kata gue saat kita berjalan menuju ke kamar

" yaudah ayuk, tapi mau masak apa? " tanya zahra

" santai mumpung gue lagi baik gue masakin nasi goreng gimana? " ucap gue

Jangan salah..gini gini juga gue bisa masak. Walupun kelihatan manja gue juga diajarin masak sama bunda, kata bunda perempuan itu harus bisa masak karna suatu saat nanti akan jadi ibu rumah tangga juga..

" kamu bisa masak fa? " tanya kirana ragu ragu

" ya bisa dong " jawab gue

" gini ya guys.. Jangan pandang seseorang dari luarnya aja karna belum tentu yang dipetlihatkan tak seperti yang dirasakan. Jadi jangan menilai orang covernya " lanjut gue

" yaudah jadi masak nggak nih? " tanya zahra tak sabaran

" jadi dong, ayo kita kedapur pesantren ada nasi nggak" kata gue

" ayo " jawab zahra + kirana kompak

Akhirnya kita pergi kedapur pesantren setelah meletakkan alat sholat dikamar. Ternyata masih ada nasi sedikit paling nggak masih cukup untuk kita bertiga. Gue langsung memasaknya dengan telaten. Setelah matang gue cicipi dan rasanya nggak terlalu buruk bisalah di makan

" ayo guys udah matang nihh " kata gue

" kalau dari bau nya sih kaya nya enak " kata zahra

" ya pasti.. Kan gue yang masak " ucap gue

" tapi pasal tasa siapa yang tau " sahut kirana

" daripada kalian banyak omong mending kita ke ruang makan aja gue udah laper cuyyy " jawab gue

Gue lang sung pergi meninggalkan mereka berdua sambil membawa tenampan berisi nasi goreng menuju kearah ruang makan santri

" kok kamu ninggalin kita sih fa " kata kirana sambil cemberut

" lo berdua lama makanya gue tinggalin " jawab gue sambil duduk

" yaudahlah lupain aja mending kita makan sekarang " ucap kirana

Setelah membaca doa kita makan makanan masing masing

" wahh nggak nyangka ternyata kamu jago masak juga.. Udah cantik, jago masak paket komplit dehh " puji zahra setelah merasakan sesuap masakan gue

" bilang aja modus " kata gue setelah menelan makanan yang ada dimulut gue

" hehehehe " cengir zahra

Sedangkan kirana hanya menikmati makanannya sambil menyimak pembicaraan gue sama zahra

" udahlah makan aja nggak baik makan sambil bicara " nasehat kirana

" iya ustadzah " kata gue dan kirana kompak

Sedangkan kirana hanya mendengus sebal. Setelah itu kita menikmati makanan dengan hening

" alhamdulillah kenyang " kata gue

" alhdulillah " ucap zahra dan kirana kompak

" kalian yang nyuci piringnya ya? " pinta gue

" siap " jawab zahra dan kirana sambil mengacungkan jempolnya

Gue langsung pergi meninggalkan ruang makan, saat gue berjalan di koridor gue berpapasan dengan mba nisa

" assalamualaikum syifa " sapa mb nisa

" hmm " jawab gue

" maaf untuk waktu itu aku nggak sengaja nabrak ustadz adnan " jelas mb nisa

" waktu itu dia nolong aku. Aku tau kamu suka sama ustadz adnan aku akan bantu kamu " lanjut mb nisa

Gue hanya menatapnya datar

" kalau gitu mb pergi dulu " kata mb nisa

Gue hanya merenung setelah kepergian mb nisa. Gue ngerasa kaya orang jahat. Langsung saja gue melanjutkan langkah yang sempat tertunda


Jangan lupa vote and comennya guys

pantaskah aku bersamamu ustadz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang