bagian tujuh belas

5.9K 278 6
                                    

Adzan maghrib berkumandang dan aku masih enggan beranjak dari posisiku saat ini. Aku belum ingin bertemu dengan mas adnan, aku masih sakit hati dengannya. Aku slalu berfikir, apa salahku kepadanya? Apa pernikahan ini sebuah kesalahan baginya?

" syifa.. " panggil mas adnan sambil menggoyangkan tubuhku dari balik punggungku

" sayang.. " panggilnya lagi

Sayang? Hah bullshit

" ayo bangun sholat maghrib dulu.. Ashar tadi kau juga belum solat " kata mas adnan membujukku

" dan kau juga belum makan dari tadi siang " katanya lagi

" apa pedulimu " jawabku datar

Aku sudah lelah dengan kepura-puraannya yang seolah-olah menyayangiku. Malah hatiku sakit saat dia berperilaku manis terhadapku setelah aku tau semuanya. Tubuhku bergetar menahan isak tangisku. Bayangan kejadian tadi siang terlintas begitu saja dipikiranku, itu membuat hatiku sesak

" aku peduli padamu karna kau istriku " ucap mas adnan

" kalau begitu jangan pedulikan aku, anggap saja kita tak pernah menikah " jawabku masih dengan nada yang datar

" apa maksudmu " kata mas adnan

" kau bisa menceraikanku dan menikah dengan kekasih hatimu itu " kataku dengan nada bergetar

Sakit.. Itulah rasanya saat mengucapkan kata itu. Bagaimanapun juga aku mencintainya. Tapi aku tau karna mencintai tak harus memiliki

" tugasku hanya mencintaimu mas. Tugasmu mencari kebahagianmu walau bukan bersamaku. Dan sakit hati itu resikoku " lanjutku lirih

Mas adnan hanya diam mendengarkanku. Aku langsung bangkit keluar kamar meninggalkan mas adnan yang masih diam mematung. Aku berjalan ketaman asrama putri tempat yang pertama kali aku datangi saat masuk dipesantren ini. Aku duduk dibangku panjang yang ada ditaman sambil menengadahkan kepalaku untuk melihat bintang-bintang yang ada dilangit

" kenapa harus sesakit ini untuk mencintai "
Kataku dalam hati

" tuhan aku ingin merasakan kebahagiaan walau sebentar " sambungku lagi

Aku menghembuskan nafasku secara perlahan. Aku lelah, aku berjalan kekamar yang pernah aku tempati sebelum statusku berubah. Saat aku sampai didepan kamarku aku langsung masuk tanpa mengetuk pintu ataupun mengucap salam

" eh syifa " kata zahra dan kirana kaget

" aku tidur sini ya? " tanyaku

" i_iya gpp " kata zahra kikuk

Aku langsung berjalan ketempat tidur yang biasa kupakai. Aku langsung merebahkan tubuhku membelakangi mereka dan menutup mataku mengistirahatkan tubuhku

_______________________

Pagi ini aku membuka mataku masih dalam keadaan yang sama, menghadap ketembok dan membelakangi ranjang sahabat-sahabatku. Saat aku ingin beranjak dari tempatku aku merasakan ada lengan yang melingkar diperutku. Aku langsung membalikkan badanku dan apa yang kudapati? Kalau kalian menebak itu adalah mas adnan kalian benar, dia mas adnan suamiku

" sejak kapan mas adnan disini? "
Tanyaku dalam hati

" mas bangun " kataku dengan menggoyangkan badannya

" mas bangun, dimana sahabatku " kataku lagi dengan kesal

Ya aku masih kesal dengannya. Bukan benci tapi hanya kesal. Aku tidak bisa membencinya walau dia sering membuatku sakit hati. Hahahaha cinta memang membuatku berubah

pantaskah aku bersamamu ustadz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang