bagian dua belas

6K 287 28
                                    

Saat ini aku sedang berjalan dikoridor asrama putri. Banyak santriwati yang menyapaku dan hanya aku balas dengan senyum. Dulu mereka menatapku seolah aku ini seonggok tanah menjijikan yang diberi nyawa, tapi setelah statusku berubah menjadi istri ustadz + gus dipesantren ini semua menjadi lebih ramah terhadapku

" Bermuka dua sekali mereka "
Pikirku

Tok tok tok

Ketukku saat berada didepan pintu kamar yang dulu aku tempati, kamar yang mempertemukanku dengan sahabat dunia akhiratku, sahabat surgaku. Tak lama pintu terbuka dan nampaklah kirana dengan senyum cerahnya

" assalamualaikum sahabat surgaku " sapaku padanya

" waalaikumsalam sahabatku " jawabnya

" ayo masuk fa " ajaknya padaku

Aku dan kirana langsung masuk kedalam kamar dan mendapati zahra yang sedang melipat bajunya

" ehh syifa, apa kabar fa? " katanya padaku

" apaan sih ra.. Baru juga kemarin kita ketemu udah nanya kabar aja " jawabku sambil duduk diranjang tempat biasa aku tidur

" hehehe " cengir zahra

" eh iya, gimana rasanya jadi istrinya ustadz adnan? " tanya kirana padaku

" rasanya campur aduk na, ada senengnya ada juga sakitnya.. Sakit banget malah "
Kataku dalam hati

" kok nanyanya gitu sih " kataku sedikit malu malu

" kan penasaran fa.. Ustadz adnankan suami idaman banget " timpal zahra

" sejak kapan kamu suka gosip ra? " tanyaku pada zahra

" hehehe kayanya ketularan kirana nih! " jawab zahra

" yeee bawa bawa nama aku " timpal kirana

" hhhhhhhh " tawa kami bertiga

Kita menghabiskan siang itu dengan canda tawa kami bertiga. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat sampai tak sadar ternyata telah masuk waktu dzuhur

" ehh guys udah dzuhur nih, kemasjid yuk " ajak zahra

" yaudah yuk " jawabku dan kirana barengan

Aku, zahra dan kirana berjalan beriringan kemasjid. Aku melihat ada abah dan mas adnan yang akan pergi kemasjid juga. Aku beruntung mempunyai suami setampan dan sesoleh mas adnan. Aku bersyukur atas semua itu

" ayo guys bentar lagi mau dimulai jamaahnya " kata kirana yang menyadarkanku dari lamunanku

Kami semua masuk kemasjid setelah berwudhu. Setelah selesai sholat dzuhur berjamaah aku akan pamit ke sahabat surgaku untuk pulang lagi ke ndalem

" emm guys aku pamit pulang ke ndalem dulu ya? " pamitku saat kami melipat mukena

" emm yang udah nikah mah beda, ya nggak ra? " kata kirana dengan nada jail

" ahh apaan sih " kataku malu malu

" cieee malu malu " kata zahra menggoda

" udah ah aku pulang dulu assalamualaikum sahabat surgaku " ucapku mengakhiri

" waalaikumsalam sahabat surgaku " jawab mereka kompak

Aku langsung berjalan keluar masjid dan berjalan untuk pulang. Sepanjang perjalanan banyak santriwati maupun santriwan yang menyapaku. Saat aku sampai ternyata semua sedang berkumpul di ruang tamu. Bagaimana aku tahu? Padahal aku belum masuk! Karna aku dapat melihatnya dari depan pintu. Saat aku ingin melangkah masuk aku mendengar abah bertanya kepada mas adnan yang membuatku mengurungkan niatku untuk masuk

" kamu tidak ada niatan untuk mengajak syifa liburan nan? " Tanya abah

" maksud abah, kalian kan pengantin baru kenapa tidak pergi berlibur saja " lanjut abah

Aku ingin mendengar apa jawaban dari mas adnan jika aku tidak ada disana saat pertanyaan itu dilontarkan oleh abah

" ntahlah abah.. Adnan juga nggak tau, pernikahan ini ada juga karna terpaksa untuk menyelamatkan kehormatan adnan ataupun syifa kan? " jawab mas adnan

" kenapa begitu, kau sendiri yang memaksanya untuk menikah denganmu. Abah tak pernah mengajarkan kamu untuk menyakiti hati perempuan adnan " kata abah tegas

" adnan hanya kasihan kalau dia nanti dihujat sama semua orang abi " jawab mas adnan

Aku menangis dalam diam tapi juga memaksakan tersenyum saat mendengar jawaban dari mas adnan. Aku menangis karna jawaban itu menyakitkan walaupun itu kenyataannya dan aku tersenyum karna jawaban itu jujur adanya jika mas adnan berperilaku manis terhadapku hanya sebuah keformalitasan. Aku menguatkan hatiku untuk melangkahkan hatiku untuk masuk kedalam

" assalamualaikum " salamku sambil tersenyum

Semua mata langsung tertuju padaku. Suasana berubah menjadi tegang. Aku hanya tersenyum melihatnya. Kenapa hidupku penuh dengan kebohongan? Apa karna aku banyak meminta kepada tuhan dan tuhan langsung menegurku dengan kehidupan rumah tanggaku menjadi seperti ini

" hhhhhhh kenapa semua jadi tegang gini sih " kataku dengan tertawa sumbang

Aku langsung melangkahkan kakiku untuk mangecup tangan abah,umi, dan mas adnan. Aku kembali berdiri dan memandang mereka semua dengan senyum yang masih mengembang. Saat mataku memandang mas adnan tak terasa air mataku luruh begitu saja. Aku memejamkan mataku untuk menetralisir sakit yang ku rasakan saat memandangnya. Aku membuka kembali mataku dan memandangnya sambil menggelengkan kepalaku pelan dan berlari menuju kamar. Aku langsung menenggelamkan wajahku ke bantal untuk meredam suara tangisku. Aku mendengar suara pintu terbuka aku tau itu pasti mas adnan. Tak lama kemudian aki meresakan elusan di pucuk kepalaku

" maafkan mas " kata as adnan lirih

Aku hanya diam, karna itu yang bisa aku lakukan sekarang










Hay guys kembali lagi di critaku yang gaje banget ini wkwkwkwk
Gimana guys tambah bagus apa tambah jelek nich critaku hehe..butuh saran banget nich akunya karna baru belajar juga sich

Jangan lupa vote and comennya

Salam dari author..

Oh ya lupa selamat tahun baru☺☺

pantaskah aku bersamamu ustadz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang