bagian enam belas

6.5K 285 22
                                    

Jam menunjukan pukul 11.30 siang. Aku teringat pesan mas adnan untuk pulang sebelum dzuhur. Aku langsung izin ketemanku atau lebih tepatnya sahabatku

" emm guys aku pulang dulu ya! " pamitku

" lohh kenapa? " tanya kirana

" tadi kata mas adnan sebelum dzuhur harus pulang " jawabku

" oo yasudahlah,,aku juga tau kondisi kamu sekarang udah nggak sama kaya dulu. Sekarang kan kamu bukan hanya milik kita tapi juga milik ustadz adnan juga " jawab zahra pengertian

" makasih guys " kataku sambil memeluk mereka

" yaudah aku pamit dulu assalamualaikum " pamitku ke mereka

" waalaikumsalam " jawab mereka bersamaan

Setelah mendengar jawaban mereka aku langsung melangkah keluar dari kamar. Aku berjalan dikoridor dengan langkah pelan sambil merenungkan hidupku dipesantren ini. Aku merasa bersyukur karna bunda dan ayah mengirimku kepesantren. Dipesantren ini aku belajar banyak, belajar menjadi muslimah yang baik, belajar mencintai tapi tidak dicintai, dan yang paling penting aku menemukan seorang imam yang insya allah mampu membimbingku sampai ke surgaNya

" aku bersyukur atas segala yang terjadi padaku "
Lirihku dalam hati

Saat aku sampai didepan rumah aku melihat mas adnan sedang berbincang dengan seorang wanita cantik, tapi anehnya mereka kelihatan sangat akrab. Aku langsung berjalan kearah mereka

" assalamualaikum " salamku sambil meraih tangan mas adnan untuk kukecup

" waalaikumsalam " jawab mereka

" mas siapa wanita ini? " tanyaku ke mas adnan

" dia sahabat kecil mas namanya syila amelia " kata mas adnan dengan semangat

Aku merasa sedikit cemburu saat mas adnan memperkenalkan perempuan lain dengan semangat. Tapi apalah dayaku yang hanya bisa diam dan diam karna aku tau apa posisiku didalam hidupnya. Aku memang istrinya tapi tidak dengan kekasih hatinya

" emm lia kenalin ini istriku namanya adiba humaira as syifa panggil aja syifa " ucap mas adnan

" hai aku lia sahabat kecil adnan " kata wanita itu yang ku tau namanya lia sambil mengulurkan tangannya

" aku syifa istrinya mas adnan.. Emm sepertinya kau lebih tua dariku, apa boleh aku memanggilmu dengan sebutan mbak? " kataku dengan menjabat tangannya

" emm sepertinya tidak terlalu buruk, baiklah kau boleh memanggilku dengan sebutan itu " jawabnya

" sepertinya istrimu ini masih sangat muda sekali " kata mbak lia dengan tersenyum manis

" iya umurnya baru 19 tahun " jawab mas adnan dengan senyum manis pula

" hhhh kau menikahi seorang abg adnan " seru lia dengan tawanya

" apakah kau dipaksa menikah dengannya adik manis " tanya mbak lia dengan mengelus kepalaku

" hey jangan pengaruhi istriku seperti itu nona amelia " kata mas adnan sambil merengkuh pundakku

Aku hanya menahan tawaku mendengar perdebatan sahabat lama yang ada didepanku ini

" syifa nanti kalau adnan menyakitimu bilang kepadaku biar aku jewer nanti " kata mbak lia dengan disertai tawanya

" hahaha iya mbak itu pasti " jawabku sambil tertawa

Huft sepertinya mas adnan bisa tertawa lepas saat mbak lia ada disini. Aku jadi berpikir kalau mas adnan menyukai mbak lia

pantaskah aku bersamamu ustadz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang