6. Rain

1.8K 223 10
                                    

Ada seorang anak yang duduk menatap hujan. Setelah keluar dari ruangan Kai. Aku menghampirinya. Pakaian nya lusuh setelah kudekati. Rambutnya pun sedikit tak terawat.
"Hai. Sedang apa kau disini? Ini sudah larut."

Dia menoleh. Wajah cantik jika diperhatikan lebih dekat. "Eonnie, siapa??"

"Eonnie hanya menjenguk teman eonnie yang sedang sakit. Kau sedang apa disini? Ini hujan dan larut. "

"Dari kemarin aku kehilangan ibuku, eonnie. Dia bilang akan datang. Dan aku harus menunggu disini."

Dadaku seperti dihantap ribuan beban mendengarnya. Dia seperti ku.

"Noona. Apa yang kau lakukan?" Renjun datang membawa beberapa minuman.

Aku menatapnya dalam. Namun dia menggelengkan kepala. Dia menjawab permintaan ku yang menginginkan membawa gadis ini bersama kami.

Aku menghela nafas berat. Mengeluarkan bekal makanan yang sempat kubuat untuk Kai tadi. "Ada beberapa potong kimbab. Eonnie berikan untukmu. Setelah itu, jika hujan nya reda. Kau datanglah ke alamat ini. Ini rumah singgah kenalan eonnie." aku menuliskan sebuah alamat di secarik keras. "Kau bisa tinggal disini. Orangnya sangat baik."

Dia menerima makanan dan alamatnya lalu mengangguk. "Terima kasih,eonnie."

Renjun menundukan tubuhnya sejajar dengan anak perempuan itu. "Ada minuman juga. Kau harus hidup lebih baik lagi. Setelah makan. kau bisa bermalam disana. Sedang musim hujan saat ini." Renjun melepaskan jaket nya dan memberikannya pada anak itu. "Pakai ini. Dan kau harus kesana. Mengerti?"

Anak itu mengangguk. Aku pun berdir dan berjalan menjauh bersama Renjun. "Kau sllau saja menolak, Ren."

"Jika dia ikut bersama kita. Kau juga harus bekerja lebih keras. Aku tidak mau itu. Ada Jongdae Hyung yang bisa merawat mereka. Serahkan saja padanya "

Aku menghela nafas. "Terima kasih, Ren. Kita tunggu saja Jongdae pasti akan menelpon dan memarahiku."

Renjun hanya tertawa mendengarnya.

🐧🐻

Hari ini cafe dalam kondisi sangat ramai, bahkan Luhan memaksa Sehun untuk membantu. Dan Renjun pun juga ikut turun tangan. Walau Terkadang dia juga membantu jika libur.

Hanya aku dan Luhan yang bekerja di sini. Luhan membuka cafe saat waktu luang disela kesibukan kuliah. Dia tidak ingin mempekerjakan orang lain lagi. Kecuali jika aku tak bisa bekerja, dia akan meminta pekerja di rumah nya.

"Soo. Americano 1, latte 1, dan cheese cake stroberry 2 meja 8." ujar Sehun.

Aku mengangguk dan segera menyiapkan pesanan. Aku selalu berada di belakang meja dapur. menjadi barista dan koki untuk Luhan. Luhan menjaga kasir dan mengantar. Dan untuk saat ini Sehun yang menjaga kasir. Sedangkan Luhan dan Renjun yang mengantar pesanan.

Selesai menyiapkan aku memanggil Renjun untuk mengantar.

"Noona..."

Dia menggelengkan kepala kala ku jawab. Dia pasti ada mau nya.

Aku menggelengkan kepala menatap kepergian nya. Menghembuskan nafas lelah. Itu adalah pelanggan terakhir.
Kuharap...

Sehun menghampiriku. "Aku akan menjemput Kai. Dia selalu memaki ku jika aku ingkar janji."

Aku mengangguk. "maaf aku tak bisa ikut. Banyak pekerjaan terbengkalai jika aku ikut. Kau pergi saja. Sampaikan salam ku pada Kai."

Love You Right✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang