Dengan membawa Taeoh dipelukn ku. Aku masuk kedalam kamar Noona. Dokter Han mengatakan jika kesehatan Noona akan membaik dan bisa melakukan aktifitas seperti biasa jika melakukan terapi rutin.
Kai hyung masih duduk ditempat yang sama. Masih menggenggam tangan Noona. Aku datang mendekat. "Noona..."
Kai hyung meminta Taeoh. Aku memberikan nya. Aku melihat Noona. Dia hanya diam menatap Taeoh. Matanya memancarkan rasa penasaran dan pertanyaan siapa anak ini.
Namun, ada pancaran rindu dan haru bersamaan. Berair menguap menupuk di pelupuk mata.
"Noona, dia keponakan ku. Kim Teeoh." ujarku.
Matanya seketika menatapku terkejut. Aku tersenyum. "Dia tampan bukan?"
"Kau tidur sangat lama, sayang. Taeoh yang selalu menemanimu disini selama kau tidur saat aku bekerja. Dia menjadi anak baik menjagamu." kai hyung bercerita.
Air mata itu turun. Kai hyung segera mengusapnya. "Hei.. Jangan menangis. Taeoh menunggumu. Jangan menyapanya dengan menangis."
"Appa. Apa Taeoh salah sudah membangunkan eomma?"
Kai hyung segera menggeleng. "Tidak, sayang... Taeoh melakukan dengan baik. Appa sangat berterima kasih pada Taeoh bahkan."
"Dia selalu merasa bersalah, hyung. Dia pikir dia sudah menganggu Noona." sela ku.
"Tidak benar, sayang..." Kai hyung mencium kening anaknya. "Eomma hanya belum bisa bergerak. Taeoh mau membantu Eomma untuk sembuh kan?"
Taeoh mengangguk cepat. Dia berpaling pada Noona. Dia tersenyum lebar. "Eomma. Taeoh akan membantu eomma, menjaga dan menemani eomma. eomma tenang saja. Benar kan, samchon, appa?"
Aku dan Kai hyung segera mengangguk. Ku lihat pancaran mata Noona yang tersirat bahagia. Air mata itu kembali menetes...
"Appa. Eomma terus menangis..." rengek Taeoh...
Aku tertawa mengusak rambut Taeoh. "Eomma bahagia, sayang. Jangan khawatir..."
Kai hyung mengangguk. "Eomma merindukan mu. Oleh karena itu eomma menangis haru seperti itu..."
Taeoh tersenyum ceria. Dia menatap Eomma nya dalam. Mendekatkan wajahnya pada wanita itu. Mencium kening Noona sekilas. "Taeoh juga rindu eomma. Appa selalu bilang kalau mata eomma itu indah. Dan sekarang aku bisa melihatnya secara langsung. Bukan dari foto lagi. Appa benar. Mata eomma sangat indah."
Aku berpaling. Menghindar dari pandangan ini. menutupi dan menahan air mataku. "Kau mengajari Taeoh pintar merayu, Hyung. Bahkan aku ikut terhanyut..."
Kai hyung tertawa pelan. "Dia seperti ku. Dia anakku. Ren."
"Baik..."
¶€}{0¶
Perkembangan kesehatan Noona lumayan cepat. Melakukan terapi rutin setiap hari bersama Dokter Han membuatnya dapat menggerakan sebagian tubuh nya. Meski masih hrus duduk di kursi roda.
Aku mendorong kursi roda itu menuju taman belakang rumah. Hingga sebuah gajebo kecil menjadi tujuan ku.
Aku berhenti dan duduk disana. Menghadapkan Noona pada pemandangan taman yang terawat indah.
"Noona. Aku sangat berterima kasih padamu. Kau masih bisa disini menemaniku. Kau membuatku takut selama ini. Aku tidak mau membayangkan jika kau pergi."Dia tertawa pelan. "Maafkan noona. Kau bisa dewasa selama ini. Itu artinya kau bisa tanpa Noona."
Aku menggeleng. "Bukan itu maksudku. Aku dewasa karena sudah waktunya. Maksudku adalah... Siapa yang akan mengajarkan nanti. Aku masih membutuhkan banyak pelajaran darimu"

KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Right✔
FanficKehadiranmu sudah membuatku bahagia tanpa kau berbuat apapun. Tetaplah seperti itu, walau untuk keterpaksaan. Jika kau ingin aku bahagia... KaisooGs DoKyungsoo KimKai