3. Blood

2K 257 3
                                        


Aku memutuskan untuk pindah rumah setelah seminggu. Dan kini sudah seminggu berlalu aku menempati apartemen itu. Sangat nyaman dsn Renjun sangat menyukai nya.

Seminggu itu pula Kai absen dari sekolah. Baekhyun mengatakan jika Kai kabur dari rumah setelah ayah nya memarahinya karena masih Berhubungan dengan kekasihnya. Entahlah. Baekhyun bercerita tanpa ku minta.

Aku sedikit memiliki iba pada Krystal. Mungkin mereka tidak memiliki perasaan. Namun, jika ada seseorang menolaknya secara terangan begitu. Bagaimana perasaan nya?

Baekhyun juga mengatakan jika Krystal memang milik perasaan pada lelaki lain. Tapi tidak dalam hubungan serius.

Entahlah. Aku ingin tidak pduli. Tapi, Baekhyun terus menceritakan hal itu padaku

"Sudah seminggu. Bahkan Chanyeol oppa tidak mengatakan apapun padaku tentang Kai. Kau tau, Soo. Mereka itu, Chanyeol oppa dan Sehun menyembunyikan Kai. Entah dimana tempat itu."

Aku mengangguk. "Dimana menurutmu?" tanyaku berniat untuk bermain.

"Apa mungkin di pulau pribadi mereka? Mereka itu memiliki pulau sendiri, Soo. Hanya untuk bermain dan kabur. Bahkan orang tua mereka tidak tau hal ini."

Orang kaya gila. membeli pulau hanya untuk pelarian?

"Lalu,? Kau sudah melihatnya?"

"Pernah sekali. Tapi, Chanyeol menutup mataku dan Luhan saat kesana. pulau itu benar benar di rahasiakan."

"Apa aku masih ingin mencari Kai?"

Baekhyun menggeleng lemah. "Aku ingin. Tapi, sungguh. Aku mengkhawatirkan nya. Aku sudah berteman dengannya dari dalan rahim. Aku sangat mengenalnya. jika dia sudah melarikan diri seperti ini. itu artinya dia sudah lelah. Dan dia sangat keras kepala."

"Percaya saja pada kekasihmu."

Baekhyun mengangguk.

🐧🐻

Malam sudah larut. Hari ini pelanggan cafe sangat banyak dan terpaksa aku harus lembur karena Luhan sedang berada di luar kota bersama Sehun.

Berjalan melewati gang gang kecil dan sedikit gelap. Sangat sunyi. Aku sebenarnya biasa dengan suasana seperti ini. Tapi, ini sedikit berbeda. Ada suara rintihan juga disekitar sini. meminta tolong.

Renjun selalu mengatakan untuk tidak ikut campur jika ada masalah seperti ini. Tapi, untuk kali ini maafkan aku, Ren. Suara ini sangat ku kenali.

Aku berlari mencari sumber suara. Benar yang ku pikirkan. Ada lelaki yang terbaring dan merintih. Aku mendekat dan melihat.

"Kai.. Kau mendengar aku?" aku berusaha mengangkat kepala nya dan meletakanya di pangkuan ku. matanya berusaha melihatku. "Apa kau bisa melihatmu?"

Sial. Ada darah di tangannya. Kepala ku pusing tiba tiba. Melihat darah membuat tubuhku berhenti tanpa ku minta. Trauma darah yang ku alami datang.

Aku harus menahan nya. Ada seseorang yang membutuhkan ku.

"Kyungsoo?"

Aku mengangguk. Suaranya rintih menahan sakit. Aku melihat perut nya. Luka tusukan disana.

"Kau harus bertahan."Aku berusaha menekan perut nya. Menahan aliran darah nya. "Aku akan membawa mu ke rumah sakit." aku meraih ponsel ku. Berusaha menelpon bantuan.

Love You Right✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang