13. Love

1.6K 210 9
                                        

Sepanjang Hari Luhan terus menerus mendiami ku. Aku tau dia sangat kecewa. Tapi, apa sebesar ini kekecawannya padaku? Bahkan Baekhyun pun tidak membalas pesan ku untuk nya. Aku hanya ingin meminta maaf. Itu saja.

Sudah 2 hari sejak kejadian liburan itu. Mereka baru kembali sehari setelah ku. Dan Luhan meminta ku untuk bekerja hari ini. Namun, yang ku dapat adalah Luhan yang mendiami ku sepanjang hari tanpa menyapa.

Sudah hampir jam tutup. Dan Luhan masih belum menyapa ku. Pintu cafe terbuka. Sehun dan Kai masuk. Aku tersenyum menyambut mereka. Kai menghampiri ku dan bertanya keadaan ku. Aku hanya mengatakan baik baik saja. Karena ibunya menemaniku beberapa hari ini.

"Bagaimana kau bisa baik baik saja ketika seorang gadis sakit hati karena kau, Soo. Aku tak pernah tau dirimu seperti ini " Sarkas Luhan. Aku juga terkejut mendengar nya mancaciku. "Kau juga wanita, Soo. Kenapa kau tega melakukan ini pada Krystal. Kau tau jika dia dulu yang mengenal dan mencintai Kai?"

"Cukup, Lu. Semua ini bukan salah Kyungsoo. Disini aku juga bersalah." Kai membela ku. Aku melirik Sehun yang hanya diam dan tak tau harus bagaimana..

"Apa yang kau lakukan untuk tetap membela cewek murahan sepertinya, Kai?"

"Luhan? Eonnie ku mengatakan itu padaku?"Aku menatapnya tak percaya. Memcaciku dan mengataiku. Bukan seperti Luhan yang dikenal. Pandangan ku berair. "Ketika aku bersama mu. Aku bisa merasakan apa itu kehadiran seorang kakak dan kau sebenarnya tidak mengenaliku sama sekali?"

"Kyungsoo?" Kai menatapku khawatir. Sehun merangkul Luhan untuk menenangkan dirinya.

"Terima kasih untuk selama ini, Eonnie. Kau adalah kakak ku. Masalah Kai. Maaf mengecewakan mu."

Pintu terbuka tiba tiba. Krystal datang bersama wanita yang sungguh membuatku terkejut. Sangat cantik dan anggun. Tak jauh dari anaknya. "Kalian berkumpul disini. Kebetulan sekali."

"Ini simpanan Kai itu.? Kai, saya sangat kecewa melihat kau yang merendahkan anakku dengn selingkuh dengan gadis seperti ini. Tak bermatabat sama sekali."

Aku tertawa mendengar wanita itu bicara. Bahkan semuanya menatapku heran. Aku tak peduli. Aku terus berjalan mendekati wanita itu. "Gadis tak bermatabat nyonya bilang? Yah, aku memang tak memiliki martabat tinggi seperti anakmu ini. Tapi, sadarkah kau, nyonya? Gadis tak bermatabat ini lahir dari rahim mu?"

Terdenger suara keterkejutan dari yang lain. Aku tak melihatnya. Aku masih menatap wajah wanita yang sudah meninggalkan aku dan Renjun. "Anak yang kau tinggali 11 tahun lalu berdua bersama adiknya yang masih juga kecil? Bekerja karena ibunya pergi bersama lelaki yang memiliki mobil mewah? Apa yng harus ku pelajari tentang kemartabatan jika gak ada ibu yang mengajarkan? Jika aku terlalu sibuk dengan mencari makan untuk adikku?"

"Do Kyungsoo?"

Aku tersenyum mengejek. Menatap Krystal yang juga terkejut. "Maafkan aku, Krystal. Mungkin ini sangat mengecewakan mu. Tapi, ibumu ini sudah mengakui bahwa apa yang aku bicarakan ini benar."

Pintu terbuka. Renjun datang bersama ibu Kai untuk menjemputku karena kami berjanji akan makan malam bersama diluar.

Renjun terkirim melihat ku menangis. Dan lebih terkejut lagi ketika melihat wanita dihadapan ku. "Mama?"

"Bahkan adikku kecilku sangat mengenalmu yang sekarang ini sangat berbeda dengn penampilan mewahmu ini. Yang nama nya darah lebih kental dari pada air bukan?"
Sarkas ku

Ibu Kai maju dan langsung menampar wanita yang pernah ku sebut mama itu.  "Kau sungguh bukan seorang ibu, nyonya." ibu Kai menatap Kai. "Sekarang kau ikut eomma atau jangan menganggap eomma sebagai ibumu lagi."

Love You Right✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang