18. With You

1.5K 209 6
                                    


Pagi harinya, Kyungsoo masih melanjutkan marahnya pada Renjun karena tidak sekolah. Walau Renjun mengatakan alasan nya. Kyungsoo tetap tidak menerima nya.

Aku dan eomma hanya duduk melihat perdebatan mereka. Aku menyeruput kopi yang dibuatkan eomma untuk ku.

"Noona, Kai hyung juga tidak sekolah. Kenapa hanya aku yang kau marahi?"

"Dia sudah pintar dan nggak butuh sekolah. Dia sering bolos sejak dulu. Dan kau? Kau mau mengikuti jejak nya?"

Aku menoleh nafas. Sudah ku tebak. Dia pasti menyindirku seperti itu. Eomma bahkan tertawa melihatnya.
"Dia menantu idaman eomma bukan?"

Aku mengangguk. "Ya eomma. Eomma senang sekarang?"

"Tentu saja. Siapa lagi yang bisa memarahi mu seperti Kyungsoo."

"Noona. Dengarkan aku dulu."

Kyungsoo diam siap mendengarkan Renjun bicara.

"Pertama, jangan mempermasalahkan sekolah ku lagi. Karena, ada orang baik yang membeli aplikasi ku lagi. Dan dia juga yang akan membiayai sekolah ku. Satu lagi, sampai aku kuliah. Bahkan aku sudah diterima di perusahaan IT miliknya."

"Lalu, kau langsung percaya begitu saja? Bagaimana dia penipu?"

Aku tertawa mendengar nya. Aku beranjak dan menghampiri mereka. "Dia ayahku, Soo. Dan aku yakin jika dia tidak menipu kalian."

Kyungsoo terdiam. Dia terkejut sekaligus merasa malu. Aku mengusap rambutnya. "Aku juga baru tau jika mereka sudah saling mengenal dan menjalankan bisnis. Jika aku tau itu, dari dulu saja ku temui ayah bersamamu."

"Tapi, bagaimana bisa?"

"Ayah Kai hyung baik kok, Noona. Noona jangan khawatir. Bahkan yang memberikan fasilitas ini adalah Paman. Jadi, Noona jangan memarahi ku lagi."

Kyungsoo terdiam.. Dia menatap ku dalam. "Bisa aku bicara dengan Kai berdua?"

Renjun mengangguk dan mengajak eomma keluar membeli makanan. Aku menarik kursi dan duduk disana menggenggam tangan Kyungsoo.
"Ada ap?"

"Ceritakan apa yang terjadi. Aku tau bahwa kau sudah mengetahui jika mama ku yang melakukan ini padaku "

"Aku tau. Tapi, itu keputusan mu. Apa kau akan mengambil jalur hukum untuk masalah ini?"

"Jika aku mengambilnya. Apa ayah mu juga akan terlibat? Maksudku sahm perusahaan ayah mu dipegang alih oleh ayah Krystal."

Aku tersenyum. "Apa kau takut aku jatuh miskin?"

"Tentu saja tidak. Tapi, banyak nyawa yang bergantung pada perusahaan ayahmu itu."

"Aku mengerti. Pertama kau jangan khawatir tentang ayah. Ayah sudah membayar semua hutang pada ayah Krystal saat pembatalan perjodohan kemarin. Ayah tidak ingin terlibat apapun dengan mereka lagi."

"Jika aku mengambil jalur hukum. Apa Renjun akan sedih?"

"Kurasa tidak. Sekarang, dulu dan masa yang akan datang. Hanya kau yang dianggap nya sebagai seorang ibu dan kakak. Jadi, jangan khawatir dengan dia."

"Bantu aku."

"Tentu saja."

Kyungsoi menggenggam tangan ku erat. Aku melihatnya heran, sedangkan dia menatapku dengan mata yang berkaca. "Ada apa? Kau merasa sakit?"

Dia mengangguk dan membuatku panik seketika. Dia menggeleng geleng. "Diam dan dengarkan aku saja. Kumohon."

Aku diam, dan berusaha untuk tetap tenang. "Katakan. Jangan membuatku takut."

Love You Right✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang