10tahun kemudian...Saat ini aku sibuk dengan pekerjaan rumah ku. Sejak dulu, Kai selalu melarang ku untuk bekerja berat meski aku mengemis padanya. Ah aku sungguh tidak suka.
Kai menjadi PresDir di perusahaan ayahnya. Sedangkan Renjun mengambil alih perusahaan IT milik keluarga nya. Semua berjalan membaik.
Kesehatan ku pun pulih. Aku bisa berjalan dan melakukan pekerjaan lainnya seperti biasa...
"Eomma!" teriakan dari tangga merebut etensi ku.
Dua lelaki remaja berjalan dengan wajah yang sangat tampan menghampiri. Mereka menuruni tangga dengan baju seragam mereka.
"Pagi!" sapa ku menyambut mereka kedalam pelukan ku.
Mereka mencium pipiku bergantian. Ah, mereka sangat manis. Meski tinggi nya sudah melebihi ku.
"Pagi, eomma.;" jawab mereka serempak."Bagaimana tidur kalian?"
"Nyenyak, eomma. Seprti biasa."jawab si sulung. Kim Taeoh
Kami duduk di meja makan. Aku melirik si bungsu yang masih diam meski wajahmu tersenyum. "Ada apa, Jae? Ada yang kau pikirkan?"
Dia malah tersenyum lebar. Menampilkan lesung pipi yang sangat menawan disana. "Tidak ada, eomma. Hanya saja. Yah, Emm tau sekarang hari apa?"
Aku tersenyum. Tentu aku tau hari apa ini. "Tentu saja, Jae. Setelah kalian pulang sekolah. Kita akan pergi kesana. Okay?"
Mereka mengangguk semangat.
"Kapan appa pulang, eomma?"
"Mungkin nanti siang... Appa berjanji akan ikut dengan kita nanti." jawabku. Aku mengusak rambut hitam anak remaja itu. Dia tersenyum manis membalasku. "Sudah kau siapkan apa yang akan kau bawa untuk ibumu?"
Dia menggeleng. "Selain surat. Aku tidak menyiapkan apapun, eomma."
"Tidak apa. Nanti kita mampir untuk membeli buah-buahan."
Dia mengangguk setuju.
Aku segera duduk di kursi ku. Kai sudah berangkat bekerja sejak pagi tadi. Sebelum anak-anak bangun. Dia beralasan jika pekerjaan nya sangat banyak. Berangkat lebih awal agar bisa di selesaikan lebih awal juga nanti.
"Tae,, eeomma mendengar dari Gunhoo. Kau mendekati seorang gadis lagi?"
Anak remaja itu hanya tersenyum tanpa membalas ku. Dia mengigit roti nya. "Tidak mendekati, eomma. Dia itu sangat manis.. Aku suka melihat senyuman nya."
Aku menggeleng mendengar jawaban anakku itu. Dia tidak jauh beda dengan appa nya, selalu memiliki banyak alasan jika itu urusan perempuan.
"Jangan menyakitinya, Tae." bukan aku. Tapi, itu Jaehyun yang berbicara. "Aku tau kau hanya mendekatinya karena dia paling cantik dikelas. Dan kau hanya ingin pamer kan?"
"Yak,, Jae...! Kau memiliki pikiran tidak baik padaku? Tidak kusangka! Aku tidak bertujuan kesana! Aku benar-benar menyukainya. Matanya yang terang dan bercahaya saat ia tersenyum. Ugh... Jantungku..."
Aku tertawa pelan mendengar drama amatir Taeoh. Dia bahkan menyentuh dadanya seolah dia benar-benar kesakitan. "Siapa namanya?"
"Hanni... Dia putri dari kolega appa. Aku pernah melihatnya saat appa mengajak kami ke pesta ulang tahun perusahaan." jawab Taeoh sangat bersemangat.
"Eomma tidak pernah melarang kalian untuk pacaran atau mendekati perempuan. Tapi, kalian ingat apa pesan eomma kan?"
Mereka mengangguk serempak. "Jangan menyakiti mereka. Kami mengerti, eomma." jawab mereka serempak juga. Mereka benar-benar seperti saudara kembar. Bahkan lesung pipi mereka pun sama adanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/203419601-288-k440470.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Right✔
Fiksi PenggemarKehadiranmu sudah membuatku bahagia tanpa kau berbuat apapun. Tetaplah seperti itu, walau untuk keterpaksaan. Jika kau ingin aku bahagia... KaisooGs DoKyungsoo KimKai