34. Brother

1.7K 210 11
                                    

Semua hadir malam ini. Bahkan Perth dan jisung pun datang. Tak ada acara khusus. Hanya ingin berkumpul setelah aku bangun. Aku merindukan semua.

Selesai makan malam, ngobrol segala hal hingga hal terkecil. Anak anak dibiarkan bermain dimana pun. Ada Sohyun yang setia menemani mereka bermain.

Aku lihat wajah ceria dan bahagia Renjun. Aku bahkan tidak menyangka kejadian lalu bisa terjadi pada adikku. Adik manis ku. Aku sangat berterima kasih pada Sohyun sudah menjganya dengan baik.

"Eomma..." anak lelaki tampan memeluk kaki ku. Haowen. Putra pertama Sehun dan Luhan.

Aku mengelus kepala nya pelan. "Ada apa sayang?"

"Eomma. Malam ini aku tidur disini ya?. Bersama eomma."

Aku tersenyum. Tak seperti biasanya dia seperti ini. Dulu, dia bahkan tidak bisa jauh dari mama nya. Luhan.
"Eomma sangat senang, sayang. Ijin dulu sama mama." seketika dia lari menuju mama nya yang tak jauh dariku. Berbicara dengan nada pelan.

Kai yang duduk disebelah ku hanya bergumam. "Rumah ini seperti penitipan anak, sayang."

Aku tertawa pelan. Menoleh dan memberikannya senyuman. "Agar Taeoh tidak sendirian, Kai."

Dia menghembuskan nafas. Mengalah. Baru saja dia akan menjawab lagi. Ponselnya berdering. Krystal. Aku sempat melihat namanya di layar ponselnya.

Dia menatapku. Meminta izin. Aku hanya mengangguk. Dan dia pergi menjauh.

Aku penasaran. Sungguh. Tidak, bukan cemburu atau apapun. Tapi, beberapa jam lalu, Krystal menelpon ku. Tidak bisa datang kerumah karena masalah yang terjadi. Aku memaklumi. Dan dia mengatakan jika Jaehyun akan tinggal lebih lama disini . dan aku tak keberatan.

Baru saja aku ingin memanggil Renjun. Kai sudah datang menghampiriku. Berjongkok dihadapan ku. "Aku harus pergi. Krystal kecelakaan."

Shock. Aku tak pernah membayangkan ini. Bagaimana dengan Jaehyun?

"Aku akan mengurusi rumah sakit. Kau disini bersama anak anak. Okay."

Aku menggelenh." biarkan aku ikut. Kumohon."

"Tidak, Noona. Kau disini saja. Aku yang akan ikut hyung."

Aku hanya memang mampu mengangguk. Jika aku ikut maka aku hnya akan mengganggu mereka. Maka aku mengalah. Kali ini...

"Aku ikut, Kai." Sehun berdiri. Kai hanya mengangguk. Sehun dan Krystal memang dekat. Mereka sempat sekelas dulu.

Kai, Renjun dan Sehun pergi. Aku menatap kepergian mereka. Berharap akan ada kabar baik.

"Soo. Sebaiknya kau istirahat. Ini sudah lewat jam istirahat mu." Luhan bicara.

Aku menatap wajah cantiknya. Aku mengangguk pelan. "Krystal akan baik baik saja kan, eonnie?"

"Krystal wanita yang kuat. kita doakan dia baik."

¶€}{0¶

Aku membuka mataku kala rasa hangat menyapa. Silau,, ada seseorang yang berdiri membelakangi. Menghadap keluar jendela. Punggung itu terlihat sangat lelah. Aku ingin berlari dan memeluk nya. Menguatkan nya.

"Kai..."

Dia berbalik. "Apa aku membangunkan mu? Maaf. Tapi, udaranya sangat bagus pagi ini." dia mendekat. Mencium keningku dan duduk disisi kasur.

Aku menggeleng. Menggeser tubuh bersandar padanya. "Apa yang terjadi? Kau seperti banyk pikiran? Bgaimana keadaan Krystal?"

Love You Right✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang