Erangan demi erangan mengisi seisi kamar
Lenguhan juga desahan tidak hentinya bersuara dari bibir Gulf
"Yeah baby~ "
Mew terus memompa lubang Gulf dari belakang. Doggy style.
Gulf meremas sprei menyalurkan kenikmatan yang dia terima dari Mew
"Phi... Cukup... Mean akan segera datang" ujar Gulf
"Sebentar lagi, baby" Mew semakin mendorong penisnya jauh ke dalam lubang Gulf
Gulf semakin keras menyuarakan desahannya
"Heh~ bukankah desahan mu terlalu keras, baby?" seringai Mew
Dia lalu menggigit punggung Gulf, menambah hickey dan bekas gigitan yang sudah dia ciptakan sebelumnya
"Berisik! Lakukan lebih keras!" ujar Gulf di sela desahannya yang menggema
"As you wish" Mew mengecup tengkuk Gulf
Mew semakin cepat menghajar lubang Gulf, tanpa jeda
"Phi...." Gulf merasakan akan klimaks
"Bersama, baby" Mew semakin menghentakkan dalam penisnya
Dan.......
"APA YANG KALIAN LAKUKAN??!!!" teriak Mean di ambang pintu
"Fuck" Gulf menembakkan klimaksnya, dengan kepala menempel di bantal
"Ssssh~" Mew klimaks di dalam, dengan kepalanya di punggung Gulf
Gulf kemudian menoleh ke pintu, dengan mata sayu
Mew langsung menarik selimut untuk menutupi tubuh keduanya tanpa mengeluarkan penisnya dari lubang Gulf
Tampak di depan pintu, ada tiga pria lain, selain Mean. Mereka adalah penghuni kamar sebelah.
Yacht Permpoonsavat, Best Vittawin dan James Prapatthorn.
"Itu porno sekali, bung!!" seru Yacht sambil bertepuk tangan
James sontak memukul kepala Yacht
"Oi kenapa kau memukul kepalaku?" Yacht menggaruk kepalanya
"Ayo, kembali ke kamar" James melenggang
"Ada apa dengannya?" bingung Yacht menyusul James
"Mean" Best menepuk bahu Mean
Mean menoleh
"Aku tidak keberatan mereka melakukan sex di sini. Tapi jangan terlalu berisik" Best menepuk bahu Mean dua kali sebelum dia kembali ke kamarnya
Mean menatap tidak percaya dengan pemandangan yang ada di dalam kamarnya
Mean akhirnya menutup pintu dan meninggalkan kamarnya, memberi waktu Mew dan Gulf untuk membersihkan kekacauan yang mereka buat.
"Ronde 2?" ujar Mew
"Lepaskan! Keluarkan benda itu dari tubuhku!" berontak Gulf
"Kenapa kita tidak ke ronde berikutnya? Mean akan kembali dalam.......... Sialan!!!" ujar Mew disusul umpatan
Satu kantung camilan baru saja menabrak kepala Mew.
Mew dan Gulf menoleh ke pintu
"Phi Mew. Bisa lepaskan penismu dari lubang temanku?" ujar Mean menyilangkan tangannya
"Kenapa kau kembali?" Mew memicingkan matanya
"Kenapa phi Mew memperkosa temanku?"
"Aku tidak memperkosanya" enteng Mew