Waktu berlalu dengan cepat. Secepat malam berganti pagi.
Semua kembali ke tempat yang seharusnya
Earth sudah tidak lagi mengejar Mew, sekarang dia sibuk mengejar pria lain yang menurutnya lebih tampan dan seksi dari Mew.
Pak masih sama. Dia tidak berubah sedikitpun. Masih dengan senyum Angelic nan mempesona andalannya. Dia terus menemani hari-hari Mew dan Gulf.
"Gulf!" tegur Mean bersama Plan
Gulf menoleh
"Apa kami terlambat?" ujar Mean lalu duduk di kursi kantin fakultas kedokteran, tepat di depan Gulf
"Menjadi mahasiswa tahun kedua bukanlah hal mudah, bukan begitu?" lanjut Mean
Gulf mengabaikan apa yang Mean katakan
"Di mana phi Mew?" tanya Plan
"Menjadi mahasiswa tahun keempat bukanlah hal yang mudah" datar Gulf
"Dia masih di kelas?" kaget Mean
"Uhm. Dan sepertinya hari ini aku akan pulang sendirian lagi" datar Gulf lalu menghela napas
"Perlu kami temani?" tawar Plan
"Tidak perlu. Aku bisa sendiri" sahut Gulf bangkit
"Kau mau ke mana? Kita baru saja ngobrol?" ujar Mean
"Pulang. Berlama-lama di sini juga tidak akan membuat phi Mew menyelesaikan kelasnya dengan cepat" ujar Gulf beranjak pergi
"Apa phi Mew dan Gulf sudah lama tidak saling bicara?" tanya Plan
"Dua, tiga bulan belakangan ini. Bagaimanapun juga, phi Mew harus fokus pada studinya. Dia sudah tidak memiliki waktu untuk main-main lagi" sahut Mean khawatir
"Kau mengkhawatirkan Gulf?" tanya Plan
"Tentu saja. Dia hanya memiliki aku di sini. Jika bukan aku yang mengkhawatirkan dia, siapa lagi?" sahut Mean
"Kenapa tidak kau ajak dia untuk menginap di tempatmu? Aku bisa tinggal bersama Best untuk sementara" tawar Plan
Mata Mean berbinar lalu menggenggam kedua tangan Plan
"Aku mencintaimu" haru Mean mendrama
"Aku tahu. Sekarang ayo kejar Gulf, sebelum dia pergi jauh" senyum Plan
"Siap laksanakan, komandan!" Mean langsung bangkit sambil memberi hormat
.
.
.Apartemen Mean
"Kenapa tiba-tiba kau ingin aku menginap di sini?" heran Gulf
"Gulf, kawanku. Aku merindukanmu. Sudah lama kita tidak menghabiskan waktu bersama sejak kau pindah ke apartemen phi Mew" sahut Mean melempar tasnya ke atas ranjang
"Lalu, di mana aku harus tidur?"
"Di sini. Kau tidur di tempatku saja" Mean menepuk-nepuk ranjangnya
"Hmmm. Jadi ranjang ku dulu, sekarang di pakai Plan"
"Iya. Jadi kau tidur di ranjang ku saja"
"Ok. Aku akan tidur di ranjang Plan" enteng Gulf
Mean mencibir dalam diam
Gulf mendudukkan dirinya di tepi ranjang
"Jadi, apa yang ingin kau dengar?" Gulf menoleh menatap Mean
Mean menatap Gulf beberapa saat, lalu mendudukkan diri di tepi ranjangnya. Menghadap Gulf.
"Bagaimana hubunganmu dengan phi Mew akhir-akhir ini? Apa masih kurang komunikasi?" buka Mean